Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Kelam Runtuhnya Hegemoni Blackberry di Indonesia, Apa Penyebabnya?

21 Februari 2024   15:51 Diperbarui: 21 Februari 2024   15:57 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akses Internet yang Cepat: BlackBerry menawarkan akses internet yang cepat dan handal, mendukung pengguna untuk menjelajahi internet dan menggunakan aplikasi dengan lancar.

Namun, seiring berkembangnya waktu, BlackBerry menghadapi tantangan dari pesaing yang menawarkan platform dan fitur yang lebih canggih. Perubahan tren pasar menuju ponsel pintar dengan layanan yang lebih luas, seperti Android dan iOS, menyebabkan penurunan popularitas BlackBerry. Meskipun demikian, peran BlackBerry dalam sejarah perkembangan ponsel pintar tetap signifikan, dan warisannya masih dapat dirasakan dalam evolusi teknologi telekomunikasi.

Penyebab Runtuhnya Kedigdayaan Ponsel Blackberry di Indonesia

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan runtuhnya popularitas ponsel BlackBerry di Indonesia:

Ketidakmampuan Bersaing dengan Sistem Operasi Lain: BlackBerry menggunakan sistem operasi khususnya yang dinamakan BlackBerry OS. Namun, ketika Android dan iOS semakin mendominasi pasar ponsel pintar dengan berbagai aplikasi dan fitur canggih, BlackBerry OS terlihat kurang bersaing.

Kehilangan Monopoli BBM: BBM (BlackBerry Messenger) pernah menjadi fitur pembeda dan sangat populer di kalangan pengguna BlackBerry. Namun, ketika aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Telegram menjadi lebih universal dan dapat diakses di berbagai platform, keunggulan eksklusivitas BBM hilang, menyebabkan berkurangnya daya tarik BlackBerry.

Perkembangan Teknologi Layar Sentuh: BlackBerry awalnya lebih fokus pada desain ponsel dengan papan ketik fisik, sedangkan pasar mulai beralih ke ponsel dengan layar sentuh. BlackBerry kurang beradaptasi dengan tren ini, sementara pesaingnya menyajikan berbagai model ponsel dengan layar sentuh yang lebih besar dan responsif.

Kurangnya Inovasi Produk: BlackBerry tidak secepat pesaingnya dalam menghadirkan inovasi produk. Kurangnya pengembangan dan peluncuran ponsel pintar yang dapat bersaing dengan fitur-fitur terbaru dari pesaingnya menyebabkan kehilangan daya tarik di mata konsumen.

Pasar Ponsel Android dan iOS yang Berkembang Pesat: Pada saat yang sama, ponsel Android dan iOS semakin mendominasi pasar global. Sistem operasi ini menawarkan ekosistem aplikasi yang lebih luas dan dukungan dari berbagai produsen perangkat, sementara BlackBerry terbatas pada produk-produknya sendiri.

Perubahan Gaya Hidup Pengguna: Gaya hidup pengguna berubah seiring waktu. BlackBerry pada awalnya dianggap sebagai simbol status, namun, dengan perubahan tren dan preferensi konsumen, ponsel pintar dengan fitur dan aplikasi yang lebih bervariasi menjadi lebih diminati.

Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan BlackBerry kehilangan pangsa pasar dan popularitasnya di Indonesia, serta di berbagai belahan dunia. Pada tahun 2016, BlackBerry secara resmi menghentikan produksi ponsel kerasnya, menandai akhir dari era BlackBerry sebagai pemimpin pasar ponsel pintar.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun