Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Bom Waktu" di Balik Penggunaan Gawai bagi Anak

2 Februari 2024   03:00 Diperbarui: 2 Februari 2024   03:06 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://radarpekalongan.id/)

Penggunaan handphone (HP) telah mengubah cara kita menjalani aktivitas sehari-hari secara signifikan. Handphone tidak hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga menjadi katalisator untuk memudahkan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dalam hal pekerjaan, HP memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan rekan kerja, mengakses email, dan mengelola tugas tanpa terbatas oleh lokasi fisik. Selain itu, aplikasi produktivitas membantu kita mengatur jadwal, mengingatkan tugas, dan meningkatkan efisiensi kerja.

Dalam konteks sosial, handphone memainkan peran sentral dalam memfasilitasi komunikasi dengan teman, keluarga, dan rekan-rekan. Media sosial dan aplikasi pesan instan memungkinkan kita untuk tetap terhubung, berbagi momen, dan mendukung kesejahteraan hubungan interpersonal. Penggunaan GPS di handphone juga membuat navigasi sehari-hari menjadi lebih mudah, membantu kita menemukan arah, mengetahui kondisi lalu lintas, dan menemukan tempat-tempat penting.

Namun, penggunaan handphone juga dapat membawa risiko jika tidak diatur dengan bijak. Ketergantungan yang berlebihan pada handphone dapat mengakibatkan ketidakseimbangan dalam hidup, mengganggu waktu istirahat, dan mengurangi interaksi sosial langsung. Selain itu, ada dampak lain yang cukup membahayakan bagi siapapun yang sudah terpapar dengan kebiasaan bermain gawai tersebut yakni dialami oleh anak-anak kita di rumah.

Penggunaan handphone (HP) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks tumbuh kembang anak. Meskipun teknologi memberikan manfaat dalam menyediakan akses cepat ke informasi dan sarana pendidikan, penggunaan yang tidak terkendali dapat memiliki dampak pada perkembangan anak. Penggunaan HP yang berlebihan, terutama pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan, dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan kurangnya aktivitas fisik, dan berpotensi mengarah pada masalah kesehatan mental.

Selain itu, paparan anak-anak terhadap konten yang tidak sesuai usia atau berbahaya di internet dapat menjadi risiko serius. Penting bagi orang tua untuk membatasi waktu layar dan mengawasi konten yang diakses oleh anak-anak. Sebaliknya, penggunaan HP juga dapat memberikan manfaat positif dalam hal pendidikan dan kreativitas. Ada aplikasi edukatif yang dapat membantu meningkatkan keterampilan belajar anak, serta memfasilitasi komunikasi dengan keluarga dan teman-teman.

Oleh karena itu, menjaga keseimbangan dalam penggunaan HP menjadi kunci penting. Dengan pengawasan yang bijak dan pemilihan konten yang sesuai, handphone dapat menjadi alat yang mendukung tumbuh kembang anak dengan positif. Orang tua dan pengasuh perlu aktif terlibat dalam mendidik anak-anak mereka tentang penggunaan yang aman dan bertanggung jawab terhadap teknologi, sehingga hubungan anak dengan handphone dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan mereka.

Lantas, apa saja dampak buruk dari kebiasaan membiarkan anak bermain dengan gadgetnya sepanjang hari?

Penggunaan handphone (HP) oleh anak-anak, jika tidak diawasi dengan bijak, dapat memiliki dampak buruk pada berbagai aspek perkembangan mereka. Beberapa dampak buruk tersebut antara lain:

Gangguan Tidur:
Penggunaan HP sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur anak-anak. Paparan cahaya biru dari layar HP dapat merusak produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur.

Kurangnya Aktivitas Fisik:
Anak-anak yang terlalu sering menggunakan HP cenderung menghabiskan lebih sedikit waktu untuk beraktivitas fisik. Ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan berkontribusi pada perkembangan fisik yang tidak optimal.

Risiko Kesehatan Mental:
Penggunaan HP yang berlebihan, terutama pada konten yang tidak sesuai usia, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Paparan terhadap konten yang tidak pantas atau perundungan daring juga dapat memberikan dampak negatif pada kesejahteraan mental anak.

Gangguan Konsentrasi dan Belajar:
Penggunaan HP yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan anak untuk berkonsentrasi dan belajar. Mereka mungkin cenderung teralihkan oleh gadget saat seharusnya fokus pada tugas-tugas sekolah atau kegiatan pembelajaran.

Isolasi Sosial:
Anak-anak yang terlalu terpaku pada HP dapat mengalami isolasi sosial karena kurangnya interaksi langsung dengan teman sebaya dan keluarga. Ini dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan sosial dan emosional mereka.

Risiko Keamanan Online:
Anak-anak yang menggunakan HP tanpa pengawasan yang memadai dapat berisiko mengalami eksploitasi online, penipuan, atau pertemuan dengan orang asing yang tidak aman.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengelola penggunaan HP anak-anak dengan bijak. Pengawasan, pembatasan waktu layar, dan pendidikan tentang etika digital dan keamanan online dapat membantu mengurangi dampak buruk dari penggunaan HP pada perkembangan anak-anak.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun