Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dilema Antara Memberikan Peserta Didik PR atau Tidak Sama Sekali

31 Januari 2024   13:00 Diperbarui: 31 Januari 2024   18:36 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(edukasi.kompas.com)

Sekolah diciptakan sebagai tempat menunutut ilmu, tak hanya itu sekolah juga diibaratkan sebagai rumah kedua bagi anak-anak kita yang sedang menimba ilmu. Guru harus mengedepankan segi pembelajaran dan pengajaran serta pendampingan kepada anak didik agar sesuai dengan kodrat zamannya. 

Ki Hajar Dewantara pernah mengingatkan bahwa guru harus mampu mendidik anak-anak didiknya menjadi manusia yang berakhlak dan berbudi serta mendidik mereka sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Maka dari itu, penting kiranya yakni kita atau siapapun yang saat ini berprofesi sebagai guru harus mampu menjadi guru, tauladan, sahabat, dan tempat anak mencari sumber penyampaian ilmu.

PR atau kepanjangannya pekerjaan rumah merupakan salah satu bagian dari instrumen pendidikan. Mengapa bisa?

PR adalah salah satu cara untuk guru agar bisa membantu anak didik terus terlibat dalam praktik pendidikan dan selalu belajar di rumah agar ketika esok harinya ia masih memiliki ingatan segar tentang materi yang sudah dipelajari sehari sebelumnya.

Selain itu, PR juga bisa dijadikan sarana untuk anak didik membuka kembali buku pelajarannya di rumah karena dapat dipastikan hanya sedikit dari anak-anak didik kita yang sampai di rumah kembali memelajari apa yang telah dipelajari sebelumnya.

Fungsi PR selain sebagai saran belajar, juga menjadi pengingat agar peserta didik tidak lupa dengan materi yang telah dipelajari karena guru memiliki konsep yang sama yakni untuk melatih setiap hari dan setiap waktu setiap pelajaran yang mereka berikan, siswa juga akan lebih mudah ingat dan mudah paham sehingga pembelajaran selama di sekolah akan menjadi bermanfaat bagi peserta didik itu sendiri.

PR sendiri diibaratkan sebagai sebuah obat, ya obat yang rasanya sangat pahit dan tidak mengenakkan akan tetapi obat akan membantu meredakan rasa sakit dan membantu si penderita penyakit untuk sembuh seperti semula. PR atau belajar adalah bagian dari obat tersebut, pahit, tidak enak, bosan, membuat boring, dan lain sebagainya.

Akan tetapi jika sudah terbiasa untuk belajar setiap waktu, anak akan merasakan dampak positif yakni kemampuan berpikir yang komplit, wawasan yang luas, kemampuan berbicara dan menulis yang mumpuni, kemampuan akademis yang istimewa, hingga selangkah lebih maju ketimbang anak-anak yang tidak suka belajar.

Lantas, apa sajakah faungsi PR yang lain bagi anak didik saat ini?

Pekerjaan rumah atau tugas rumah memiliki beberapa fungsi yang penting bagi perkembangan anak di rumah. Berikut adalah beberapa fungsi pekerjaan rumah bagi anak:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun