Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Laga Melawan Australia pada Babak 16 Besar Piala Asia 2023, Apa yang Perlu Diperbaiki?

27 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   10:25 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.fajarharapan.id/sport/f-32887/timnas-indonesia-siap-berhadapan-dengan-australia-di-babak-16-besar-piala-asia-2023)

Indonesia berhasil mencetak sejarah untuk pertama kalinya dengan lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 setelah di laga lain yang menentukan nasib Indonesia dari fase grup yakni Kyrgistan melawan Oman berakhir dengan skor imbang 1-1. Tak hanya mencatatkan sejarah tentang kelolosan Indonesia dari fase grup pada ajang Piala Asia tahun ini, Indonesia juga berhasil mencatatkan sejarah dengan mampu mencetak gol di tiga pertandingan fase grup.

Hasil tersebut sebagai yang terbaik pertama kalinya sejak keikutsertaan Indonesia pada ajang bergengsi di benua asia ini. Dimulai dari tahun 1996, kemudian 2000, 2004, hingga 2007, Indonesia belum pernah merasakan lolos ke babak 16 besar piala asia. Indonesia pernah hampir lolos ke putaran 16 besar Piala Asia 2007 setelah di laga kedua fase grup berhasil mengalahkan Bahrain di pertandingan kedua dengan skor 2-1. Akan tetapi, di laga terakhir Indonesia kalah melawan Korea Selatan dengan skor tipis 0-1.

Eufroria masyarakat Indonesia pun tumpah ruah pasca kelolosan Indonesia di ajang ini. Sebagai catatan, Asia Tenggara berhasil mengirimkan dua wakilnya ke babak 16 besar Piala Asia tahun ini setelah Thailand berhasil memastikan tiket babak 16 besar usai menahan imbang Arab Saudi 0-0. Setelah itu, Indonesia berhasil menyegel tiket 16 besar usai di laga Kyrgyztan melawan Oman berakhir imbang.

Indonesia lolos dengan hasil 1 kali menang yakni kala berhasil mempercundangi Vietnam dengan skor 1-0. Sementara dua laga sisanya kalah melawan Iraq dengan skor 3-1, dan melawan Jepang dengan skor 3-1. Walau hanya mencetak 3 gol dan keboblan 6 gol, Indonesia cukup menjadikan diri sebagai peringkat 4 pada klasemen peringkat 3 terbaik.

Lawan selanjutnya Indonesia di babak 16 besar adalah Australia. Secara statistik, Indonesia masih kalah jauh dari segi apapun. Mulai dari komposisi pemain, kualitas pemain, tekniks permainan, sampai aspek produktivitas Indonesia masih belum menyamai level permainan Australia. Sekadar informasi, Indonesia sendiri saat ini berada di peringkat 142 dunia, sementara Australia berada di peringkat ke-25 pada ranking FIFA.

Ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu dibenahi Indonesia jelang melawan Australia pada 28 Januari 2024 mendatang. Sama seperti laga melawan Jepang, Indonesia perlu mengantisipasi kecepatan dan efektivitas permainan Jepang. Sementara melawan Australia Indonesia perlu mewaspadai permainan bola atas dan kombinasi umpan terobosan para pemain negeri Kanguru tersebut.

Lantas, apa sajakah pekerjaan rumah yang perlu dibenahi Indonesia sebelum melawan Australia nanti?

1. Meminimalisasi Kesalahan di Lini Pertahanan Sendiri

Sama seperti apa yang dipertunjukkan pada laga melawan Jepang, Indonesia justru kerap melakukan kesalahan sendiri di lini belakang. Misalnya pada saat gol pertama Jepang yang lahir dari situasi pinalti. Pemain bertahan Indonesia kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu. Seperti kesalahan pasing, koordinasi saat build up, hingga miskomunikasi pada saat mengalami situasi serangan balik dari lawan.

Secara permainan, Jepang tak sama dengan Australia. Jika Jepang terkenal dengan agresifitas dan kecepatan pemain yang tinggi, Australia justru tak terkenal dengan tempo permainan cepat seperti Jepang. Maka dari itu, kesabaran dalam bertahan sangat diperlukan sembari tak melakukan kesalahan dalam di area bertahan.

2. Maksimalkan peluang sekecil apapun serta optimalkan umpan-umpan pendek

Peran pemain tengah Indonesia seperti Ivaar Jenner, Marcelino Ferdinand, hingga Mark Klok menjadi sangat vital dalam mengatur aliran bola baik ke lini bertahan saat situasi menyusun serangan maupun aliran langsung ke lini depan. Maka dari itu, eksekusi yang efektif melalui peluang-peluang kecil dapat dimaksimalkan dengan baik oleh Rafael Struick maupun Egi Maulana Vikri di lini depan.

Cara ampuh lainnya yang bisa dilakukan Indonesia demi meredam perlawanan Australia adalah dengan menguasai pertandingan melalui penguasaan bola dan situasi umpan-umpan pendek.

3.  Memanfaatkan postur pemain naturalisasi

Indonesia kali ini tak lagi terkenal dengan skuad yang memiliki postur pemain yang pendek seperti para pemain asia tenggara kebanyakan. Dengan skuad yang diisi oleh para pemain naturalisasi, Indonesia kali ini di isi oleh pemain dengan postur tinggi dan kekar. Sebagai informasi, pemain dengan postur tubuh tertinggi ada pada diri Elkan Bagott dengan tinggi mencapai angka 197 cm. 

Maka dari itu, bermain umpan lambung atau memanfaatkan situasi bola dari sepak pojok dan umpan crossing menjadi opsi lain guna membongkar pertahanan kokoh Australia.

4. Mewaspadai Pemain Kunci Australia

Australia kerap mengandalkan permainan umpan-umpan silang dan umpan kunci melalui sumbangs gelandang mereka yakni Connor Metcalfe dan Charles Goodwin. Selain itu nama-nama lain seperti Matt Ryan dan Jackson Irvine menjadi sosok pembeda dan bintang di Timnas Australia pada edisi piala asia tahun ini.

Indonesia harus mengunci pergerakan pemain-pemain tersebut demi menjaga agar Australia tak mampu mengembangkan sistem permainan dengan baik.

Itulah beberapa ulasan tentang persiapan Indonesia jelang laga melawan Australia. Apakah Indonesia mampu mengalahkan kekuatan salah satu tim langganan piala dunia tersebut?

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun