Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Memperbaiki Mood Belajar Anak di Kelas Terutama Siang Hari?

24 Januari 2024   02:01 Diperbarui: 25 Januari 2024   01:27 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://almasoem.sch.id/

Mood belajar anak merujuk pada suasana hati atau perasaan yang dialami oleh seorang anak ketika sedang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Mood ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan belajar, interaksi sosial, tingkat kenyamanan, dan motivasi. Mood belajar yang positif cenderung meningkatkan konsentrasi, daya ingat, serta kemampuan pemahaman dan penerimaan informasi.

Anak yang merasa nyaman dan aman dalam lingkungan belajar akan cenderung memiliki mood belajar yang baik. Faktor-faktor seperti dukungan dari orang tua, interaksi positif dengan guru, dan suasana kelas yang kondusif dapat berkontribusi pada mood belajar yang positif.

Sebaliknya, tekanan, intimidasi, atau ketidaknyamanan di lingkungan belajar dapat mempengaruhi mood belajar anak secara negatif.

Selain itu, motivasi juga memainkan peran penting dalam menentukan mood belajar anak. Anak yang merasa termotivasi untuk mencapai tujuan belajar mereka lebih mungkin memiliki mood belajar yang positif.

Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan orang tua untuk memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi mood belajar anak dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk membantu mereka meraih potensi belajar mereka dengan maksimal.

Lantas, seberapa pentingkah mood belajar bagi peserta didik di kelas?

Mood belajar memiliki peran yang sangat penting dalam proses pendidikan di kelas. Ketika peserta didik merasakan mood belajar yang positif, mereka cenderung lebih terbuka terhadap informasi baru, lebih fokus, dan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Suasana hati yang baik dapat meningkatkan kemampuan kognitif, kreativitas, serta retensi informasi peserta didik.

Pentingnya mood belajar bagi peserta didik juga terkait dengan interaksi sosial di kelas. Suasana yang positif dapat menciptakan hubungan yang baik antara siswa dan guru, serta antar-siswa.

Ketika peserta didik merasa nyaman dan aman, mereka lebih mungkin untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, bertanya pertanyaan, dan berbagi pemikiran mereka.

Ini menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi dan pertukaran ide, membantu perkembangan sosial dan emocional peserta didik.

Selain itu, mood belajar yang positif dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan di antara peserta didik. Dengan mengurangi tekanan, mereka dapat lebih mudah mengatasi tantangan pembelajaran dan memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi. Ini sangat penting dalam membentuk sikap positif terhadap belajar dan meningkatkan motivasi untuk meraih prestasi akademis.

Setelah mengetahui lebih jauh tentang apa fungsi sebenarnya dari mood belajar bagi anak di kelas, berikut cara yang dapat kita terapkan untuk meningkatkan mood belajar anak di kelas terutama saat jam mengajar di siang hari.

Atmosfer Positif: Ciptakan atmosfer yang positif dan kondusif di kelas. Guru dapat menggunakan dekorasi yang menarik, memberikan pujian positif, dan membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa.

Varian Metode Pengajaran: Gunakan variasi dalam metode pengajaran. Pembelajaran yang inovatif dan menarik, seperti permainan edukatif, proyek kelompok, dan eksperimen, dapat membantu menjaga minat dan mood belajar anak.

Inklusi Partisipasi: Beri kesempatan kepada setiap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Diskusi kelompok, pertanyaan interaktif, atau proyek kolaboratif dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan menciptakan mood belajar yang positif.

Kenali Kebutuhan Individu: Setiap anak memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Kenali dan tanggapi kebutuhan individual siswa secara positif. Ini bisa mencakup memberikan dukungan tambahan, memberikan tantangan yang sesuai, atau memberikan pujian pribadi.

Berikan Penguatan Positif: Berikan penguatan positif untuk pencapaian siswa, sekecil apapun itu. Pujian dan pengakuan atas usaha dan prestasi dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mood belajar.

Kelas yang Inklusif: Fasilitasi lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung keberagaman. Anak yang merasa diterima dan dihargai untuk perbedaan mereka cenderung memiliki mood belajar yang positif.

Berikan Ruang untuk Kreativitas: Dorong kreativitas dan ekspresi diri. Proyek seni, penulisan kreatif, atau kegiatan lain yang memungkinkan siswa mengekspresikan ide dan emosi mereka dapat meningkatkan mood belajar.

Beri Perhatian pada Kesejahteraan Emosional: Penting untuk memperhatikan kesejahteraan emosional siswa. Jika anak mengalami kesulitan emosional atau stres, memberikan dukungan dan memastikan bahwa mereka merasa didengar dan dipahami.

Berikan Tantangan yang Sesuai: Berikan tugas atau proyek yang menantang, tetapi sesuai dengan tingkat keterampilan siswa. Tantangan yang sesuai dapat meningkatkan motivasi dan mood belajar.

Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam mendukung pembelajaran anak dapat memberikan dampak positif. Komunikasi terbuka dengan orang tua, pertemuan berkala, dan kerjasama dalam mendukung pembelajaran anak adalah langkah penting.

Dengan memahami dan memperhatikan mood belajar peserta didik, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan efektif.

Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan yang positif, memberikan dukungan, dan merespons kebutuhan emosional peserta didik, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dalam proses pembelajaran.

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun