Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Negara-Negara dengan Generasi Emas Timnas Sepakbolanya yang Gagal di Pentas Dunia

11 November 2023   07:00 Diperbarui: 12 November 2023   01:40 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://bolaskor.com/post/read/profil-timnas-belgia-di-piala-eropa-2020-menguji-generasi-emas)

(https://bolaskor.com/post/read/profil-timnas-belgia-di-piala-eropa-2020-menguji-generasi-emas)
(https://bolaskor.com/post/read/profil-timnas-belgia-di-piala-eropa-2020-menguji-generasi-emas)

Timnas Belgia mengawali ajang piala dunia  2014 dengan sangat menjanjikan. Datang dengan skuad emasnya yang dihuni pemain-pemain berkelas asal kompetisi eropa seperti Eden Hazard dan Tibaut Curtois dari Chelsea, Kevin de Bruyne dari Manchester City, Romelu Lukaku dan Maroune Fellaini dari Manchester United, hingga nama-nama lainnya macam Vincent Company, Yannick Carrasco, Radja Nainggolan, hingga Toby Alderweireld membuat harapan para pendukung timnas Belgia sangat membumbung kala itu. Lolos dari fase grup dengan hasil meyakinkan, Belgia harus kembali bertemu dengan lawan berat yakni timnas Argentina. Alhasil walau menguasai permainan, Belgia harus tersingkir di babak perempat final pada ajang piala dunia 2014.

Selanjutnya, pada ajang Piala Dunia 2018 dan Euro 2016 Belgia kembali dengan skuad yang sama persis dengan apa yang mereka pertunjukkan 2016. Membawa nama-nama muda seperti macam Tomas Munier hingga Divock Origi dan Mitchi Bathsuayi sebagai tambahan lini depan. Belgia tampil dengan beringas sejak fase grup pada dua ajang tersebut. Akan tetapi, hasil yang didapat justru kembali tak sesuai harapan. 

Pada ajang Euro 2016, Belgia harus tersingkir pada babak perempat final melawan tim mengejutkan pada saat itu yakni Timnas Wales yang dipimpin oleh Gareth Bale. Anak asuh Roberto Martinez menyerah dengan skor 3-1. Lanjut di ajang Piala Dunia, mimpi meraih gelar di sisa-sisa kejayaan generasi emas mereka kembali pupus. Lolos secara meyakinkan dari babak perempat final dengan megalahkan Brazil dengan skor 2-1. Belgia justru keok di babak semifinal melawan tim yang berhasil menjadi juara pada turnamen tersebut yakni Prancis dengan skor tipis 1-0. 

Di ajang Piala Dunia 2022 dan Euro 2021, Belgia kembali mengikuti ajang tersebut dengan skuad yang hampir sama. Mengandalkan nama-nama senior macam Eden Hazard, Romelu Lukaku, hingga perpaduan dengan pemain muda seperti Jeremy Doku Belgia justru kembali gagal. Kalah diperempat final Euro 2021 melawan Italia dengan skor 2-0. Kemudian gagal di fase grup Piala Dunia 2022 di bawah Kroasia dan Maroko. Alhasil sepanjang keikutsertaan generasi emas Timnas Belgia pada 6 ajang bergengsi baik piala dunia maupun kejuaraan eropa semua hanya mentok di babak perempat final dan hanya di piala dunia mereka mampu merebut juara ketiga.

Timnas Chile (2014-2022)

(https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia/d-6009045/selamat-tinggal-sanchez-dkk-generasi-emas-chile-sudah-habis)
(https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia/d-6009045/selamat-tinggal-sanchez-dkk-generasi-emas-chile-sudah-habis)

Siapa yang tak kenal dengan nama pemain top asal Timnas Chile? Tahun 2014 adalah awal bagaimana timnas negara yang berpenduduk 19,49 mulai menunjukkan tajinya. Berlaga di ajang piala dunia 2014 dan menempati grup B bersama Spanyol, Belanda, dan Australia justru membuat mereka bermain apik. Sempat dipecundangi Belanda dengan skor 2-0 pada laga pembuka. Chile berhasil mengubah keadaan dengan menang meyakinkan atas Spanyol dengan skor 2-0. Di laga pamungkas kontra Australia berhasil dikandaskan dengan skor 3-1. Atas hasil tersebut, Chile berhasil memastikan satu tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2014. Sayangnya, langkah mereka harus terhenti di babak tersebut, saat Brazil dengan generasi Neymarnya mampu mengalahkan Arturo Vidal dan kolega melalui drama adu pinalti. 

Kekalahan di Brazil membuat Chile banyak belajar, hasilnya di ajang Copa Amerika pada 2015 dan 2016, Chile berhasil meraih gelar sebanyak 2 kali beruntun. Mampu mengalahkan Argentina pada dua final sekaligus membuat generasi Chile dianggap sebagai generasi terbaik pada saat itu. Akan tetapi, anggapan tersebut nyatanya tak terwujud setelah di edisi kualifikasi Piala Dunia 2018 dan 2022 mereka secara mengejutkan gagal melaju pada putaran final. Di 2018 mereka gagal lolos saat hanya berada di peringkat kelima atau kalah selisih melawan Peru yang berhasil lolos ke Piala Dunia setelah berjuang pada babak play off. Lanjut di 2022, Chile dengan generasi emas terakhirnya justru kembali gagal lolos setelah hanya menempati peringkat tujuh kualifikasi zona Amerika. 

Kekalahan tersebut menjadi akhir dari perjalanan skuad emas timnas Chile di ajang piala dunia. Mereka dapat dianggap gagal memenuhi harapan banyak pendukung terutama di ajang Piala Dunia. Mengingat kualifikasi piala dunia 2026 sudah dimulai rasanya agak sulit mengharapkan pemain-pemain macam Arturo Vidal, Claudio Bravo, Cristian Aranguis, Alexis Shancez, hingga Gerry Medel untuk dapat kembali membawa Chile berjaya. 

Timnas Belanda (1974, 1978, 2010, & 2014)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun