CNBC Indonesia, telah mengonfirmasi bahwa serangan Israel ke jalur Gaza hingga hari ini 3 November 2023 telah masuk hari ke-28. Serangan yang dilakukan tanpa henti tersebut telah masuk intensitas yang sangat tinggi. Pecahnya konflik yang kembali terjadi antara Tentara Israel dan Kelompok pembela tanah Palestina yakni Hamas dari Palestina dikonfirmasi telah melebar sampai ke negara-negara tetangga.
Berdasarkan laporan sumber yang sama, korban tewas dari warga Palestina telah mencapai angka 9.000 orang. Jumlah ini adalah akumulasi total pasca serangan Israel ke Palestina sejak awal konflik ini terjadi. Data korban jiwa ini juga telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan yang berbasis di Gaza hingga kamis malam tadi (2 November 2023). Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Juru Bicara Kementerian yakni Ashraf al-Qedra menyatakan bahwa jumlah korban meninggal dunia telah meningkat menjadi 9.061, dengan rincian 3.760 anak-anak, dan 2.326 adalah perempuan. Sementara jumlah korban luka menembus angka 32.000 orang.
Tak cukup sampai di situ, mengutip dari berbagai laman sumber terkait perkembangan berita konflik antara Palestina dan Israel. Korban meninggal juga dialami oleh kalangan Jurnalis yang tercatat sebanyak 37 orang. Rinciannya adalah 32 jurnalis dari negara Palestina, empat orang dari jurnalis Israel, sementara satu sisanya dari Jurnalis berkewarganegaraan Lebanon.
Tercatat hingga hari ini, serangan dari Israel hari ini adalah serangan terburuk yang pernah dilakukan selama konflik ini berlangsung. Serangan kali ini tak lagi mempertimbangkan jumlah atau banyaknya warga sipil yang tinggal di bagian-bagian negara Palestina namun lebih ke arah pemusnahan massal (genosida). Hal tersebut juga dikecam oleh banyak negara yang pada beberapa waktu lalu mengikuti sidang umum PBB yang salah satunya membahas tentang konflik kemanusiaan yang akhir-akhir ini terjadi dan banyak menimbulkan korban jiwa di Palestina. Tempat-tempat umum seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, jalan raya, perkantoran, sekolah, hingga kamp pengungsian juga tak luput dari serangan brutal yang dilancarkan Israel ke wilayah negara Palestina.
Miris dan sedih, mungkin hanya itu yang bisa kita lakukan selaku masyarakat Indonesia melihat segala peristiwa yang terjadi hari ini di Negara Palestina tempat di mana Masjidil Aqsa berasal. Banyak saudara-saudara kita yang masih berusia anak-anak harus merelakan dan mengikhlaskan tak memiliki lagi masa depan. Mereka seakan tak lagi memiliki cita-cita untuk sukses di masa depan. Kehilangan orang tua, keluarga, hak untuk hidup dengan tenang dan damai, kebahagiaan layaknya hidup dalam suatu negara, kehilangan harapan, dan bahkan mereka sewaktu-waktu harus siap kehilangan nyawa mereka sendiri akibat dari konflik berkepanjangan yang makin hari tak kunjung usai.
Lalu apa sikap yang bisa kita ambil atau upaya dukungan yang bisa kita berikan bagi saudara-saudara kita di Palestina?
Meringankan penderitaan warga Palestina membutuhkan upaya kolaboratif dari komunitas internasional, pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), dan individu. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada warga Palestina:
1. Bantuan Kemanusiaan dan Donasi
Sekarang tak ada lagi yang dibutuhkan oleh warga tak berdosa Palestina baik anak-anak maupun perempuan selain bantuan doa, semangat, dan bantuan materil seperti makanan. Maka dari itu, kita bisa membantu warga Palestina yang membutuhkan bantuan dengan sedikit menyisihkan sebagian penghasilan atau uang kita miliki melalui donasi yang nantinya bisa disalurkan ke negara Palestina melalui yayasan amal, para jurnali Indonesia yang saat ini berada di Palestina, atau melalui Kementerian Agama Indonesia.Â
Mengajak banyak pihak untuk bersama-sama menyatukan suara dan gerakan dalam berdonasi seperti di sekolah, jalan raya, perkantoran, masjid, hingga tempat-tempat lain yang memiliki potensi perkumpulan massa dalam jumlah besar. Donasi-donasi tersebut dapat disalurkan melalui yayasan amal, Kementerian Agama, atau para influencer maupun jurnalis Indonesia yang saat ini tengah berjuang memberitakan dan membantu menyampaikan sumbangan ke Palestina melalui rekening yang mereka cantumkan di media sosial.
2. Pendidikan dan Pembangunan Fasilitas Umum:
Dukungan untuk Pendidikan: Memberikan dana dan sumber daya untuk mendukung pendidikan anak-anak Palestina, termasuk mendirikan sekolah, memberikan beasiswa, dan menyediakan buku dan perlengkapan sekolah.
Pembangunan Infrastruktur: Berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur seperti rumah, fasilitas kesehatan, dan sarana air bersih.
3. Advokasi dan Kesadaran:
Meningkatkan Kesadaran: Menyebarluaskan informasi tentang konflik Israel-Palestina untuk meningkatkan kesadaran global tentang situasi di Palestina.
Advokasi Politik: Mendukung kampanye dan kelompok advokasi yang bekerja untuk perdamaian dan solusi yang adil bagi konflik tersebut.
4. Bekerja dengan Organisasi Internasional:
Dukungan kepada UNRWA: Mendukung Badan PBB untuk Bantuan dan Kerja sama dengan Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) yang memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina.
Bekerja dengan LSM: Bekerjasama dengan LSM yang berfokus pada perdamaian dan pembangunan di wilayah tersebut.
5. Dorong Dialog Antar-Masyarakat:
Fasilitasi Dialog: Mendorong dialog antar-masyarakat dan pertukaran budaya antara warga Palestina dan orang-orang dari negara lain untuk membangun pemahaman dan mendukung perdamaian.
Pendekatan Pendidikan: Mendorong pendidikan yang mengajarkan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan pemahaman antarbudaya.
6. Peran Pemerintah:
Diplomasi: Mendorong pemerintah untuk mengambil peran aktif dalam diplomasi untuk perdamaian dan menekan agar solusi yang adil ditemukan untuk konflik tersebut.
Bantuan Luar Negeri: Mendorong pemerintah untuk memberikan bantuan luar negeri kepada Palestina untuk pembangunan, pendidikan, dan kesejahteraan warga. Indonesia juga dalam hal ini telah banyak berkontribusi besar membantu Palestina dalam menyediakan sarana bantuan medis atau kesehatan, penyediaan sekolah-sekolah, serta bantuan kemanusiaan lain melalui peran pemerintah luar negeri.
7. Berpartisipasi dalam Kampanye Boykot, Desinvestasi, dan Sanksi (BDS):
Partisipasi BDS: Mendukung atau berpartisipasi dalam kampanye BDS sebagai bentuk protes terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dialami oleh warga Palestina. Selain itu, kita bisa mendukung dan menggalakkan gerakan untuk kampanye boikot terhadap segala produk yang berbau negara Israel sebagai upaya memberi dukungan kepada Palestina untuk mendapat pengakuan serta pengakuan negara merdeka dan diberikannya kedamaian bagi negara Palestina.
Tak hanya itu, kita juga bisa berkampanye secara digital dengan memberikan dukungan berupa kampanye poster, bantuan donasi, maupun memberikan share yang bermanfaat kepada sesama untuk membangkitkan rasa simpati dan empati kepada sesama dalam misi meringankan penderitaan warga Palestina.
Penting untuk menggabungkan upaya-upaya ini dengan pemahaman mendalam tentang konflik tersebut dan dengan tetap mengutamakan dialog, perdamaian, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Serta berperan aktif dalam satu suara dan gerakan dalam mendukung upaya kemerdekaan bagi Palestina secara penuh.
#SalamLiterasi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI