Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misteri Nusantara: Ragam Mitos Terkenal Tanah Jawa, Benarkah Masih Ada hingga Saat Ini?

31 Oktober 2023   23:00 Diperbarui: 31 Oktober 2023   23:05 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://id.pinterest.com/pin/855472891718669730)

Mitos nusantara memang sangat kental dengan cerita masa lalu yang turun dari generasi ke generasi. Sekedar informasi, setiap daerah di Indonesia memiliki mitosnya masing-masing mulai dari daerah Sabang sampai Merauke seakan telah memiki cerita terkenalnya. Mulai dari adat istiadat, budaya lokal, tarian, cerita rakyat, cerita kerajaan, hingga mitos horor yang akrab menjadi cerita turun-temurun. Melansir dari banyak sumber termasuk beberapa artikel yang memuat informasi tentang tulisan-tulisan berkaitan mitos Tanah Jawa banyak diceritakan jika sebagian cerita yang beredar terkait mitos horor yang berkembang memang masih terjaga kerahasiaan dan keberadaannya hingga sekarang. Benarkah demikian?

Hingga artikel ini saya buat, nyatanya saya tak bisa membuktikan secara pasti tentang kebenaran beberapa mitos horror yang berkembang. Ada banyak cerita yang beredar yang hingga saat ini kental diingat oleh sebagian besar masyarakat Jawa. Misalnya, masih ingatkah anda tentang mitos Ratu Laut Selatan atau yang akrab dikenal dengan sebutan Nyai Roro Kidul? Mitos tentang kita yang tak diperbolehkan mengenakan baju berwarna hijau dan masih banyak lagi. Bahkan menurut cerita setempat, ada penjaga yang sengaja ditugaskan untuk menjaga tempat peristirahatan Nyai Roro Kidul. Agak merinding memang jika saya melanjutkan tulisan ini.

Selain mitos tentang Nyai Roro Kidul, masih ada banyak cerita yang berkembang terkait cerita yang terkenal dari Tanah Jawa. Banyak sekali cerita yang berkembang tersebut ditulis dalam bentuk artikel atau diangkat menjadi sebuah film layar lebar dengan tentunya melakukan adaptasi yang melibatkan banyak pihak terkait proses penggarapannya. Lantas, mitos apa sajakah yang terkenal dari Tanah Jawa yang hingga kini masih dipercaya keberadaannya dan bahkan konon masih ada saja sebagian orang yang mencoba peruntungan dengan beberapa mitos atau hal mistis tersebut? 

Berikut sajiannya untuk sobat Kompasianer:

1. Mitos Alas Purwo

(https://www.yukbanyuwangi.co.id/alas-purwo-taman-nasional-yang-wajib-kamu-kunjungi-sekali-seumur-hidup.html)
(https://www.yukbanyuwangi.co.id/alas-purwo-taman-nasional-yang-wajib-kamu-kunjungi-sekali-seumur-hidup.html)

Alas Purwo merupakan taman nasional yang berada di Banyuwangi bagian selatan. Konon, berdasarkan banyak cerita yang berkembang Alas Purwo dianggap sebagai salah satu tempat yang memiliki cerita mistis dan terkenal angker. Walau terkenal angker, Alas Purwo tercatat sebagai suaka margasatwa. Kemudian pada 1992 berubah menjadi taman nasional berdasarkan keputusan Kementerian Kehutanan. Dengan luas sekitar 44.037,30 hektare, tempat ini menyimpan banyak kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Mulai dari Pantai, hutan mangrove, hutan bambu, hingga hutan hujan dataran rendah lengkap dengan banyak satwa di dalamnya.

Di balik kesan formal dari Alas Purwo tersebut, terselip banyak kisah yang berkembang. Mulai dari anggapan masyarakat yang percaya bahwa Alas Purwo merupakan tempat dimana Nyi Roro Kidul tinggal bersama para pengikutnya. Tak cukup sampai di situ, banyak cerita yang berkembang jika Alas Purwo merupakan tempat tinggal dari banyak makhluk halus yang menetap bahkan digunakan sebagai tempat membuang banyak jin kiriman. Benarkah? Cerita yang mencengangkan dan berkembang juga menyatakan jika Alas Purwo adalah salah satu tempat di mana pesugihan banyak dicari sebagian orang. 

Mitos lain yang berkembang tentang Alas Purwo adalah bahwa tempat tersebut diyakini telah dijaga oleh sesosok makhluk halus bernama Gayatri. Ia digambarkan merupakan seorang wanita dengan berpakaian adat Jawa. Ia dikenal sebagai sosok yang tidak mengganggu manusia, tetapi ia hanya menunjukkan diri pada situasi tertentu. Benarkah demikian?

2. Mitos Persekutuan dengan Setan (Pesugihan)

(https://soloraya.solopos.com/misteri-pesugihan-kandang-bubrah-yang-sempat-bikin-warga-terpecah-di-wonogiri-1730104)
(https://soloraya.solopos.com/misteri-pesugihan-kandang-bubrah-yang-sempat-bikin-warga-terpecah-di-wonogiri-1730104)

Seorang Antropolog berkebangsaan Australia bernama Michael Taussig pernah mengadakan sebuah penelitian di Kolombia dan Bolivia untuk menganalisis fenomena pesugihan atau dalam bahasa Taussig berarti persekutuan dengan setan di beberapa wilayah di dua negara tersebut. Secara singkat, Taussig menyatakan jika ia melihat fenomena di mana sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai petani kerap melakukan suatu perjanjian kepada setan atau bersekutu guna meningkatkan pendapatan hasil panen. 

Mereka diharuskan untuk membelanjakan hasil panen tersebut barang-barang mewah apabila ada janji yang dilanggar maka mereka mendadak akan mati. Ini memunculkan sebuah pola yang hampir miri terjadi di Indonesia. Bahwasannya yang namanya persekutuan dengan setan adalah sebuah perjanjian yang sebenarnya meminta sebuah nyawa untuk dapat ditukarkan dengan segala hal yang diminta. Di Indonesia sendiri banyak mitos yang berkembang tentang pesugihan mulai dari babi ngepet, pesugihan hewan piaraan, tuyul, hingga yang cukup menyeramkan adalah kandang bubrah.

Pesugihan kandang bubrah sendiri merupakan sebuah cerita lama yang berkembang sejak lama. Pesugihan tersebut konon banyak dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan kekayaan instan. Pernah ada sebuah cerita yang beredar hiduplah sepasang keluarga yang tinggal di sebuah kota di Surabaya. Konon mereka hidup mapan adalah hasil dari pesugihan tersebut. 

Suatu hari salah satu anak dari keluarga tersebut mengalami kesurupan hebat, beragam ritual pengusiran jin dilakukan. Di tengah proses pengusiran itu, si anak yang kesurupan bahwa "Ia (setan) tersebut bersedia untuk dikeluarkan dari tubuh sang anak dengan dua pilihan syarat, yang pertama kembalikan ia ke Gunung Kawi, atau si setan akan membawa jiwa si anak ikut bersamanya". Maka dengan segala ritual si setan pun diantarkan kembali pulang ke tempat asalnya di Gunung Kawi.

3. Mitos Malam Satu Suro

(https://tirto.id/arti-malam-1-suro-bagi-orang-jawa-dan-macam-macam-peringatannya-gihs)
(https://tirto.id/arti-malam-1-suro-bagi-orang-jawa-dan-macam-macam-peringatannya-gihs)

Pergantian malam satu suro kerap dianggap sebagai sesuatu peringatan yang sakral dan keramat oleh sebagian masyarakat di tanah Jawa. Hal ini banyak menimbulkan beberapa pantangan dan mitos yang berkembang di dalamnya. Beberapa di antaranya yakni mitos bahwa setiap malam satu suro adalah malam di mana arwah leluhur datang ke alam dunia untuk minta didoakan. Selain itu, mitos yang berkembang tentang malam satu suro yakni kita akan diperingatkan untuk tidak bepergian pada waktu malam satu suro tersebut karena supaya terhindar dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

4. Misteri Gunung Tidar

(https://jateng.solopos.com/mengungkap-legenda-paku-bumi-di-balik-gunung-tidar-magelang-1129275)
(https://jateng.solopos.com/mengungkap-legenda-paku-bumi-di-balik-gunung-tidar-magelang-1129275)

Gunung Tidar adalah sebuah gunung yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia. Gunung ini memiliki nilai sejarah dan keagamaan yang tinggi dalam budaya Jawa. Ada beberapa cerita mistis dan legenda yang berkaitan dengan Gunung Tidar, yang membuatnya dikenal sebagai salah satu tempat misterius di Indonesia. Beberapa misteri dan legenda terkenal yang melibatkan Gunung Tidar antara lain:

Pohon Beringin Tidar: Di puncak Gunung Tidar terdapat pohon beringin yang diyakini sebagai tempat bertemunya Sultan Agung, raja Mataram, dengan Syekh Siti Jenar, seorang tokoh mistis dan kepercayaan. Konon, di bawah pohon ini mereka melakukan diskusi yang mendalam mengenai agama dan kehidupan.
Kuburan Makam Syekh Siti Jenar: Di lereng Gunung Tidar terdapat makam Syekh Siti Jenar, seorang tokoh sufi yang kontroversial dalam sejarah Islam di Indonesia. Makam ini menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang percaya pada kekuatan mistisnya.
Ritual Kejawen: Gunung Tidar juga sering dijadikan tempat untuk melakukan ritual-ritual kejawen, yaitu praktik-praktik kepercayaan tradisional Jawa yang mencakup mantra, doa, dan upacara-upacara keagamaan khas Jawa.
Misteri Pusaran Angin: Konon, di sekitar Gunung Tidar sering terjadi pusaran angin misterius yang diyakini sebagai tanda adanya kekuatan gaib atau energi mistis di tempat tersebut.
Fenomena Aneh: Beberapa orang melaporkan pengalaman-pengalaman aneh seperti mendengar suara-suara aneh, melihat cahaya-cahaya tak lazim, atau merasakan aura mistis di sekitar Gunung Tidar.

5. Misteri Nyi Roro Kidul

(https://lokawarta.com/ada-nyi-roro-kidul-di-pantai-nampu-pacitan-wonogiri-anda-bisa-menemui-dan-foto-bersama-silakan)
(https://lokawarta.com/ada-nyi-roro-kidul-di-pantai-nampu-pacitan-wonogiri-anda-bisa-menemui-dan-foto-bersama-silakan)

Nyi Roro Kidul, juga dikenal sebagai Ratu Kidul atau Kanjeng Ratu Kidul, adalah sosok dalam mitologi Jawa yang sangat terkenal di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Nyi Roro Kidul sering dianggap sebagai sosok gaib yang dihormati, dan cerita-cerita mengenainya memiliki elemen-elemen mistis dan misterius. 

Sosok Nyi Roro Kidul dianggap sebagai penunggu laut selatan Pulau Jawa. Legenda mengatakan bahwa jika seseorang mengenakan warna hijau yang mirip dengan warna lautnya, orang tersebut bisa dicabut olehnya ke dasar laut jika mereka berenang di laut selatan. Selain itu, Nyi Roro Kidul diyakini oleh banyak orang sebagai penguasa alam bawah laut, memiliki kekuatan gaib dan dapat memberikan berkah atau menyebabkan bencana.

Itulah beberapa mitos yang berkembang di beberapa daerah di Pulau Jawa. Penting bagi kita menghormati dan tetap menjaga kelestarian beberapa taradisi daerah karena itu adalah wujud dari persatuan dan menghargai keberagaman budaya, adat istiadat, dan tradisi daerah.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun