Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Zaman Dulu Vs Zaman Sekarang, Mana yang Lebih "Menyenangkan"?

7 Oktober 2023   08:00 Diperbarui: 7 Oktober 2023   08:38 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://medium.com/@sosbang.bempens18/paradigma-pendidikan-indonesia-dulu-dan-sekarang-51b1df23957b)

Membahas tentang dinamika yang terjadi dalam bidang pendidikan, tentu tak akan ada habisnya. Baik di kota besar maupun di daerah pedesaan pendidikan memang senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Tentu kita mengenal ada banyak kebijakan yang diterapkan di banyak negara terkait dengan proses pendidikan yang terjadi di lapangan. Mulai dari negara maju lagi adidaya macam Amerika Serikat, Jepang, China, hingga Finlandia yang menerapkan sistem pendidikan berorientasi pada siswa dengan mengedepankan kualitas lulusan demi calon pekerja yang memiliki kompetensi istimewa. Hingga permasalahan pendidikan yang terjadi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia salah satunya. 

Ada banyak permasalahn yang sampai saat ini belum tuntas terkait perjalanan panjang penerapan sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari kesejahteraan guru, pemerataan akses pemerolehan pendidikan, sarana dan prasarana yang belum memadai, keterbatasan kompetensi guru, persoalan adab, sistem pendidikan yang belum sepenuhnya mampu dijalankan, hingga sampai permasalahan miskonsepsi kurikulum menjadi hidangan yang seakan lumrah kita konsumsi di Indonesia terkait permasalahan pendidikan. 

Kita yang lahir di tahun 90-an seakan masih ingat dengan anggapan bahwa pendidikan itu sangat penting, terbentuknya karakter dan terjaminya masa depan seseorang sangat bergantung pada tinggi tidaknya proses pendidikan seseorang. Maka tak jarang, kita yang termasuk dalam generasi 90-an kerap mendapatkan pendidikan baik di sekolah ataupun di rumah dengan cara yang beragam. Mulai dari yang bersifat mengayomi, lemah lembut, mengedepankan aspek agama, hingga yang cenderung kasar namun tetap dalam batas wajar. Tidak bisa berhitung dijemur depan kelas, tidak hapal disuruh berdiri di depan teman-teman di kelas, dijewer, dicubit, hingga ditampar pun seakan sudah menjadi konsumsi biasa pada saat itu. Lantas, marahkan orang tua pada zaman dulu?

Alih-alih dibela, orang tua di rumah justru berujar bahwa "Jika guru memarahimu di sekolah, berarti bukan mereka tidak sayang melainkan ada yang salah dari dirimu". Benarkah begitu? Impactnya bukan main-main ternyata, ucapan seperti itu seakan menjadi cambukkan bagi kita untuk terus memperbaiki diri, hasilnya benar. Mental seakan kian terasah, wawasan agaknya selalu dituntut untuk mau dan mandiri dalam mencari ilmu sebanyak-banyaknya, tak mudah menyerah, konsisten, dan lain sebagainya. Pro kontra memang, namun itulah yang terjadi. Lantas bagaimana dengan sistem pendidikan yang terjadi saat ini?

Pendidikan era modern tentu sangat jauh berbeda dan berkembang dari pendidikan di masa lalu. Dari segi sistem yang dijalankan, proses yang terjadi di lapangan, keikutsertaan guru dan orang tua, hingga hasil dari proses pendidikan tersebut menjadi hal yang harus diperjuangkan hingga akhir. Terjadinya proses transformasi dalam bidang pendidikan tentu bukan hanya keinginan segelintir orang, melainkan adalah cita-cita seluruh masyarakat bangsa Indonesia yang menginginkan adanya inovasi dan perubahan dalam sektor tersebut. Ibarat sebuah kapal, pendidikan dapat menjadi nahkoda yang menentukan kemana arah masa depan bangsa Indonesia di masa depan. Berikut adalah beberapa poin penting dari proses perkembangan pendidikanan zaman dulu menuju pendidikan era modern yang terjadi saat ini sebagai dasar untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia.

(Dokpri- Pembelajaran di Kelas Bahasa Indonesia)
(Dokpri- Pembelajaran di Kelas Bahasa Indonesia)


1. Teknologi dalam Pendidikan:
Penggunaan teknologi, seperti komputer, internet, perangkat seluler, dan perangkat lunak pembelajaran, telah mengubah cara siswa belajar. Pembelajaran daring (online learning) dan platform pembelajaran elektronik memberikan akses ke informasi dan sumber daya pembelajaran dari seluruh dunia.

2. Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL):
Pendekatan PBL menekankan pada pengalaman belajar yang praktis dan proyek-proyek kolaboratif yang memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan dalam konteks dunia nyata. PBL mendorong keterlibatan, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis.

3. Pembelajaran Kolaboratif:
Kerja kelompok, proyek tim, dan kolaborasi antar siswa ditekankan. Pendidikan modern mendorong kemampuan berkolaborasi dan komunikasi, yang merupakan keterampilan penting di era digital ini.

4. Pembelajaran Berbasis Keterampilan (Skills-Based Learning):
Selain pengetahuan akademik, pendidikan modern menekankan pengembangan keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, pemikiran kritis, kemampuan komunikasi, dan keterampilan teknologi informasi. Keterampilan ini dianggap penting untuk sukses dalam dunia kerja yang terus berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun