Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Benarkah "Circle Kerja" Buruk dapat Membunuh Karakter Kerja Seseorang?

29 September 2023   07:39 Diperbarui: 29 September 2023   08:06 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(http://jurnalkampus.ulm.ac.id/2021/11/15/mahasiswa-dibuat-tak-sadar-dengan-toxic-circle-yang-mengelilinginya)

Lulus kemudian mendapatkan pekerjaan yang layak, gaji tinggi, serta lingkungan kerja yang baik adalah dambaan dan harapan bagi setiap orang. Namun, peluang dan harapan tersebut jika dikalkulasikan perbandingannya hanya 2-3 banding 10 dari kemungkinan mereka yang mendapatkannya. Tentu hal tersebut memiliki alasan, setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikannya dan memutuskan melamar kerja akan mendapatkan banyak perbedaan saat dilapangan. Beragam teori dan pengalaman yang didapatkan selama perkuliahan tentu tak semuanya akan didapatkan persis sama di lingkungan pekerjaan. Mulai dari sistem pekerjaan yang kadang buruk kadang juga baik, lingkungan pekerjaan yang "nano-nano", pemimpin yang otoriter, hingga faktor lain pasti akan ditemukan selama kita sudah memilih terjun dalam dunia kerja. 

Sebagai makhluk sosial tentu kita selalu membutuhkan sebuah lingkaran pertemanan atay circle sebagai wujud dari support system terbaik. Baik dalam keadaan mudah maupun susah sekalipun. Begitu pula dalam lingkup dunia kerja, seorang individu akan membutuhkan bantuan dari individu lainnya. Lantaran, memiliki teman yang satu frekuensi, terutama dalam lingkup dunia kerja. Hal tersebut dinilai memiliki banyak manfaat yang berkaitan dengan kesehatan fisik maupun mental para pekerja tersebut.

Lingkungan kerja yang baik secara umum menciptakan kondisi yang mendukung produktivitas, kesejahteraan, dan kepuasan karyawan. Berikut adalah beberapa elemen penting yang dapat membentuk lingkungan kerja yang baik:

Komitmen terhadap Keselamatan dan Kesehatan: Memastikan bahwa lingkungan kerja aman dan sehat adalah prioritas utama. Ini melibatkan penegakan standar keselamatan, pelatihan yang memadai, dan peralatan yang aman.

Komunikasi yang Efektif: Komunikasi yang terbuka, jujur, dan efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik antara manajemen dan karyawan, serta antara rekan kerja. Ini mencakup mendengarkan dengan baik dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Kesempatan Pengembangan Karir: Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar, tumbuh, dan berkembang dalam peran mereka adalah aspek penting dari lingkungan kerja yang baik. Ini bisa melibatkan pelatihan, pendidikan, dan rencana karir yang jelas.

Pemberian Penghargaan dan Pengakuan: Mengakui dan menghargai prestasi karyawan secara teratur dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan mereka. Ini bisa dalam bentuk bonus, promosi, atau penghargaan non-materi seperti pujian.

Budaya Inklusif: Mendorong keragaman dan inklusi adalah penting. Lingkungan kerja harus menjadi tempat di mana setiap orang merasa diterima tanpa memandang latar belakang, gender, atau karakteristik lainnya.

Keseimbangan Kerja-Hidup: Memungkinkan karyawan untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka dapat membantu mengurangi stres dan kelelahan. Ini bisa melibatkan fleksibilitas dalam jam kerja atau kebijakan cuti yang baik.

Kepemimpinan yang Baik: Manajemen yang efektif dan kepemimpinan yang baik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Manajer harus menjadi contoh yang baik, mendukung tim mereka, dan memberikan arahan yang jelas.

Kolaborasi dan Tim yang Kuat: Mendorong kerjasama dan kolaborasi antara anggota tim adalah penting. Tim yang kuat biasanya lebih produktif dan merasa lebih puas dalam pekerjaan mereka.

Kebijakan dan Prosedur yang Jelas: Kebijakan dan prosedur yang jelas membantu mengurangi kebingungan dan konflik. Membuat aturan yang dapat diakses dan dipahami oleh semua karyawan penting.

Lingkungan Fisik yang Nyaman: Lingkungan fisik yang nyaman dan terorganisasi dengan baik dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan karyawan. Ini termasuk aspek seperti pencahayaan yang baik, kursi yang ergonomis, dan ruang kerja yang bersih.

Pemberdayaan Karyawan: Memberikan karyawan otonomi dan tanggung jawab dalam pekerjaan mereka dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan mereka.

Pengelolaan Stres: Memberikan dukungan dan sumber daya untuk mengelola stres adalah bagian penting dari lingkungan kerja yang baik. Ini bisa melibatkan program kesejahteraan karyawan atau konseling.

Lingkungan kerja yang baik dapat memiliki dampak positif pada produktivitas, retensi karyawan, dan reputasi perusahaan. Oleh karena itu, banyak organisasi berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan dan perkembangan karyawan.

Lalu, apa dampak yang dirasakan seorang pegawai atau karyawan ketika terjebak dalam circle kerja yang buruk?

Lingkungan kerja yang buruk dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, baik pada kesejahteraan karyawan maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak lingkungan kerja yang buruk:

1. Stres dan Kesehatan Buruk: Karyawan yang berada dalam lingkungan kerja yang buruk cenderung mengalami tingkat stres yang tinggi. Stres berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan mental seperti penyakit jantung, gangguan tidur, dan kecemasan.

2. Kepuasan Kerja yang Rendah: Lingkungan kerja yang tidak mendukung dapat menyebabkan tingkat kepuasan kerja yang rendah. Karyawan yang tidak puas mungkin kehilangan motivasi, produktivitas, dan kreativitas dalam pekerjaan mereka.

3. Tingkat Pengunduran Diri yang Tinggi: Karyawan cenderung meninggalkan pekerjaan mereka jika mereka merasa tidak puas dengan lingkungan kerja. Ini dapat mengakibatkan biaya yang tinggi bagi perusahaan dalam hal kehilangan bakat, pelatihan, dan penggantian karyawan.

4. Konflik Antarpersonal: Lingkungan kerja yang buruk dapat memicu konflik antarpegawai. Ketidaksetujuan, persaingan yang berlebihan, dan ketidakharmonisan dapat mengganggu kerja tim dan mengurangi produktivitas.

5. Kurangnya Inovasi dan Kreativitas: Karyawan yang merasa tidak dihargai atau tidak didengarkan mungkin tidak termotivasi untuk 

6. memberikan ide-ide inovatif. Ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk bersaing dan berkembang.

7. Peningkatan Tingkat Absensi: Karyawan mungkin sering absen atau mengambil cuti yang tidak terjadwal jika mereka merasa tidak nyaman di lingkungan kerja mereka. Ini dapat memengaruhi kelancaran operasional perusahaan.

8. Reputasi Buruk Perusahaan: Lingkungan kerja yang buruk dapat mengakibatkan reputasi buruk bagi perusahaan di mata karyawan dan masyarakat luas. Ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk menarik bakat baru dan pelanggan.

9. Menurunnya Produktivitas dan Kualitas: Karyawan yang tidak merasa terinspirasi atau termotivasi cenderung bekerja dengan kualitas yang lebih rendah dan kurang produktif. Ini dapat mengurangi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

10. Pengurangan Kepercayaan dalam Manajemen: Karyawan mungkin kehilangan kepercayaan dalam manajemen perusahaan jika mereka merasa tidak didengarkan atau tidak dihargai. Ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan organisasi dan ketidaksetiaan karyawan.

11. Pelanggaran Hukum dan Etika: Lingkungan kerja yang buruk dapat mengarah pada pelanggaran hukum dan etika, seperti pelecehan, diskriminasi, atau pengabaian hak karyawan. Ini dapat menghasilkan sanksi hukum dan kerugian finansial bagi perusahaan.


Untuk menghindari dampak negatif ini, penting bagi perusahaan untuk memprioritaskan penciptaan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang positif, mendukung kesejahteraan karyawan, dan mempromosikan budaya perusahaan yang sehat dan inklusif.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun