Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Runtuhnya Kedigdayaan Nokia dan Pelajaran Penting di Balik Peristiwa Tersebut!

20 Agustus 2023   06:00 Diperbarui: 20 Agustus 2023   06:13 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

B. Kedigdayaan itu runtuh tanpa adanya persiapan

Beberapa tahun berlalu sejak awal kemunculannya, Nokia seakan begitu hedon dan nyaman dengan produk symbiannya. Seakan, tiap tahun mereka tak segan mengeluarkan beragam type hp terbaru guna memenuhi tuntutan para konsumen. 

Akan tetapi, sadar atau tidak sadar. Setiap produk yang dikeluarkan pun nyatanya sama dan hanya bentuk dan fitur yang sedikut ditingkatkan. Dari segi performa pun juga tak ada yang istimewa. Coba kita simak dan baca sejenak ulasan berkut ini.

Runtuhnya Nokia sebagai pemain dominan di pasar ponsel terjadi karena sejumlah faktor yang saling terkait. Berikut adalah beberapa penyebab utama runtuhnya Nokia:

1) Lambat Berevolusi ke Smartphone: Nokia mengalami kesulitan dalam beralih dari ponsel konvensional ke era smartphone. Mereka   terlambat mengembangkan sistem operasi dan ekosistem yang mampu bersaing dengan platform seperti Android dan iOS. Ketika ponsel pintar semakin populer, Nokia tidak dapat menghadirkan produk yang dapat bersaing secara efektif.

2) Platform Sistem Operasi yang Tidak Bersaing: Nokia sempat menggunakan platform Symbian untuk ponsel pintar mereka. Namun, Symbian tidak mampu mengimbangi perkembangan sistem operasi seperti Android dan iOS dalam hal antarmuka pengguna yang intuitif, aplikasi yang beragam, dan ekosistem pengembang yang kuat.

3) Tidak Mengantisipasi Perubahan Pasar: Nokia tidak berhasil mengantisipasi pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen dari ponsel konvensional ke smartphone. Mereka tetap berpegang pada strategi dan model bisnis yang sudah ada, tanpa mengenali tren yang muncul dengan cepat.

4) Kerugian Brand Image: Rendahnya inovasi dan fitur-fitur yang ketinggalan zaman dalam produk-produk Nokia menjadikan mereka kehilangan daya tarik di antara konsumen yang semakin menuntut. Ini mengakibatkan penurunan citra merek dan persepsi bahwa Nokia tidak lagi relevan dalam dunia teknologi.

5) Kemitraan yang Kurang Sukses: Kemitraan dengan Microsoft untuk menggunakan sistem operasi Windows Phone, meskipun memiliki potensi, tidak memberikan hasil yang diharapkan. Windows Phone memiliki pangsa pasar yang kecil dibandingkan dengan Android dan iOS.

6) Kekurangan Aplikasi dan Ekosistem: Nokia memiliki keterbatasan dalam hal ekosistem aplikasi yang kuat seperti yang dimiliki oleh Android dan iOS. Ketersediaan aplikasi yang terbatas pada platform Nokia membuatnya kurang menarik bagi konsumen yang semakin mengandalkan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

7) Persaingan yang Tidak Terkendali: Masuknya merek-merek ponsel baru dan pesaing yang kuat seperti Apple dan Samsung mengakibatkan pangsa pasar Nokia tergerus secara signifikan. Persaingan yang ketat dan inovasi dari pesaing-pesaing ini membuat Nokia kesulitan untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun