Peningkatan Risiko Terjadinya Batu Ginjal: Dehidrasi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, karena konsentrasi zat-zat kimia dalam urin dapat meningkat.
Masalah Pencernaan: Air membantu pencernaan dengan melunakkan feses dan memfasilitasi gerakan usus yang lancar. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan masalah sembelit.
Ketidakseimbangan Elektrolit: Dehidrasi dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang dapat berdampak pada fungsi otot, saraf, dan fungsi jantung.
Peningkatan Risiko Heatstroke: Kurangnya cairan dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap heatstroke atau heat exhaustion, terutama saat berada di lingkungan panas atau beraktivitas fisik yang berat.
Gangguan Fungsi Ginjal: Air membantu proses penyaringan ginjal dan pengeluaran racun dari tubuh. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan beban kerja berlebih pada ginjal dan berdampak pada fungsi ginjal.
Penurunan Efisiensi Metabolisme: Asupan air yang cukup penting untuk mendukung metabolisme tubuh yang efisien. Dehidrasi dapat mengganggu proses metabolik dan pembakaran energi.
Gangguan Sistem Kardiovaskular: Dehidrasi dapat memengaruhi tekanan darah dan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Untuk mencegah dampak negatif dari kurangnya asupan air putih, penting untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi cukup air setiap hari. Kebutuhan cairan dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan iklim. Pastikan Anda minum air secara teratur dan cukup untuk menjaga hidrasi yang baik.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H