Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengenal Ragam Tips dan Trik Sebelum Mencari Kerja bagi "Fresh Graduate"

18 Mei 2023   12:00 Diperbarui: 19 Mei 2023   11:04 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fresh graduate cari kerja (Sumber: Kompas.com/andreas lukas altobeli)

"Ironi fresh graduate", istilah tersebut mungkin tak berlebihan jika kita sematkan kepada para mahasiswa yang saat ini sedang merasakan momen bahagia pasca lulus dari kampus tercinta. Melaksanakan momen sakral yakni pengalungan medali dan momen pemindahan tali toga yang ada di topi wisuda seakan menjadi bagian penting dari momen sejarah sebagian orang yang tak mungkin dapat dilupakan. 

Tak cukup sampai di situ, pasca proses wisuda selesai masih ditambah pula dengan momen foto bareng bersama orang tersayang seperti kedua orang tua, saudra, keluarga besar, rekan kuliah, rekan kerja, hingga ayang.

Wah, rasa-rasanya saya sebagai penulis pun sudah merasakan sendiri momen bahagia yang tak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya walau harus terjadi di masa pandemi covid-19.

Lulus dengan predikat cumlaude, memiliki nilai IP yang tinggi di atas rata-rata, hingga berhasil lulus sesuai target yang telah ditentukan di awal seakan menjadi pencapaian terlengkap dari apa yang dinamakan proses dalam dunia perkuliahan. 

Maka dari itu, sebagai mahasiswa yang baru saja lulus alangkah baiknya kita tak selalu bergantung dengan sekadar ijazah atau nilai yang terdapat di dalamnya. 

Lebih dari itu, ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan dari diri kita selaku mahasiswa yang baru saja lulus kuliah agar mempercepat peluang mendapatkan pekerjaan. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.

1. Mulailah membangun koneksi sedini mungkin

Pernahkah kamu mendengar istilah "orang dalam"? 

Mungkin sebagian dari kita akan berpikiran bahwa istilah orang dalam yang berkembang dan familiar di masyarakat merupakan hal yang berkonotasi negatif. Tidak salah sebenarnya, namun yang perlu kita ketahui dan cermati bersama. Istilah orang dalam memang tak selalu berkonotasi negatif. 

Secara general, orang dalam memiliki arti yakni relasi atau hubungan yang terjalin antara seseorang dengan orang lainnya, atau satu pihak dengan pihak lainnya dalam hal kelembagaan, pekerjaan, ranah akademik, dan lain sebagainya guna meningkatkan kualitas diri, kerja tim, hingga koneksi yang baik demi mencapai tujuan bersama. 

www.relasio.com
www.relasio.com

Maka dari itu, istilah orang dalam berdasarkan konteks ini yakni memulai langkah awal untuk membangun dan tak sungkan untuk berkenalan dengan orang baru di lingkungan kerja yang baru. 

Karena dengan begitu, peluang membangun koneksi yang luas akan semakin terbuka. Jika hal demikian telah terjadi, kita sebagai lulusan baru tak akan kesulitan mendapatkan informasi terkait lowongan pekerjaan. Bahkan kita yang terbiasa dalam membangun koneksi, tak akan kesulitan beradaptasi di lingkungan kerja manapun. 

Di era serba digital saat ini, tak ada salahnya mencoba membangun koneksi dan relasi dengan banyak orang dalam hal pekerjaan dengan memanfaatkan media sosial. Beberapa situs yang dapat digunakan untuk membangun koneksi seperti Linkedin, Twitter, Facebook, Instagram, dan lain sebagainya.  

Jadi menurut kalian, layakkah istilah orang dalam diasumsikan negatif?

2. Tingkatkan kualitas diri dengan ragam program kompetensi, keterampilan dan vokasi

Tips kedua yang dapat diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan adalah dengan mencoba mencari pengalaman dalam hal akademik, keterampilan, atau vokasi.

Saat ini banyak lembaga yang menyediakan program pelatihan bagi mereka para fresh graduate untuk dapat meningkatkan kompetensi diri terutama diklat dan program pendidikan dasar. 

Misalnya, ada kursus yang diadakan untuk penguasaan alat berat, kursus komputer dan jaringan, kursus mengemudi, program magang di perusahaan, hingga pelatihan lainnya. 

Tak hanya tentang keterampilan dan vokasi, program lainnya yang bisa diikuti untuk dapat meningkatkan pengalaman dan kualitas kompetensi yakni dengan banyak mengikuti seminar baik daring atau luring dalam hal mencari pengetahuan, relasi, dan ilmu baru untuk nantinya dapat diterapkan di dunia kerja.

Alternatif berikutnya, kita bisa mencoba untuk belajar secara otodidak atau mandiri dalam meningkatkan kompetensi diri misalnya penguasaan aplikasi editing filmora, belajar mendesain template atau poster dengan photoshop, belajar menjadi konten kreator di situs digital, dan masih banyak lagi. Jadi yang menjadi poin penting adalah jangan pernah malas untuk belajar karena hidup tak akan berhenti untuk mengajarkan.

3. Kenali Industri yang diminati dan pelajari seluk-beluknya

Tips selanjutnya yakni adalah mencoba memelajari dunia kerja dengan menyesuaikan minat dan linieritas atau skil yang dimiliki. Saat ini pemerintah khususnya di Indonesia sedang gencar-gencarnya membuka banyak lapangan kerja dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, saat ini fokus pemerintah adalah untuk menyukseskan pembangunan dan pengembangan Ibu Kota Negara Baru yang ada di Kalimantan. Ini menjadi sebuah peluang besar bagi para pencari kerja khususnya para fresh graduate. 

Namun, perlu diperhatikan pula jika kita selaku pencari kerja perlu untuk membaca peluang, memelajari dan memahami industri tempat kita akan bekerja, dan mencermati apa kualifikasi, syarat perekrutan, atau hingga kebutuhan perusahaan. Agar ketika kita direkrut atau diterima di perusahaan kita sudah siap bekerja dan menunjukkan profesionalitas serta kinerja yang baik sesuai harapan perusahaan.

4. Rajin Mengikuti Kelas Upgrade Skill

Seperti yang sudah disebutkan di beberapa banyak artikel, bangku perkuliahan memang tak selamanya bisa dijadikan sebagai wadah untuk peningkatan skill maupun kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Lebih dari itu, kita harus mau berpikir maju dan tak malas mengikuti banyak kelas upgrade skill. 

Sebagai contoh, saya memiliki keinginan dan motivasi untuk dapat memahami hal-hal dasar terkait komputer seperti penguasaan microsoft, desain grafis, editing video, editor naskah atau jurnal ilmiah, hingga konten kreator maka saya harus mau mengikuti banyak kelas khusus. 

Jika Anda gemar yang gratisan, saya sarankan untuk mengikuti program pelatihan atau upgrade skill yang terdapat di media sosial Instagram seperti lowongan kerja BUMN dan lain sebagainya. Agar kita mendapatkan informasi terkait pelatihan dan program upgrade skill lainnya.

5. Mulailah membuat resume atau CV diri yang menarik

Tips terakhir, cobalah untuk mendesain semenerik mungkin Curricullum Vitae kita sebelum memutuskan mencari pekerjaan. Kenapa hal tersebut perlu dilakukan, karena  pada dasarnya jika kita ingin mencari kerja perusahaan atau lembaga pasti akan melihat data diri dan kualifikasi serta seluruh pengalaman yang kita miliki dari sajian CV diri. 

Dengan tampilan yang menarik serta ditunjang dengan pengalaman yang banyak maka bukan tidak mungkin perusahaan akan merekrut dan melirik kita untuk nantinya dapat dipekerjakan di perusahaannya.

Dari uraia di atas, dapat kita rumuskan satu simpulan yakni sebagai lulusan baru yang hendak mencari pekerjaan. Jangan pernah memilih suatu pekerjaan yang hanya kita inginkan. 

Namun, lebih dari itu mulailah untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diri ke arah yang lebih baik agar nanti perusahaan lah yang memilih kita dan pada akhirnya kita yang dapat menentukan pilihan pekerjaan sesuai dengan minat dan kompetensi diri yang kita miliki. Semangat para pencari kerja, Tuhan selalu bersama kita semua.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun