Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memahami Tipe-Tipe Belajar Peserta Didik di Kelas, Studi Pengalaman dan Pengajaran

3 Mei 2023   16:00 Diperbarui: 11 Mei 2023   17:50 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri, suasana foto bersama penulis dengan para siswa di kelas)

"Ajarlah anak sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zamannya bukan di zamanmu". 

Mungkin sabda Nabi Muhammad SAW tersebut lebih dari sekedar hadis melainkan menjadi sebuah pedoman bagi seorang guru untuk dapat menyesuaikan diri terkait cara mengajar sesuai dengan zaman dan situasi hidupnya. 

Hal tersebut agakya cukup sejalan dengan nasihat yang pernah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara yang mengatakan bahwa "Seorang anak memiliki kodrat dan keunikannya masing-masing, maka tugas kita sebagai guru hanya perlu menuntun kodrat tersebut".  

Seorang anak yang sudah menginjak usia di atas 5 tahun tentu memiliki hak untuk mengenyam bangku pendidikan, dimualai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar (SD), SMP hingga SMA dan Perguruan Tinggi semua telah tersusun sesuai dengan jenjang dan usia mereka masing-masing. 

Namun, untuk dapat mencapai itu semua, maka seorang  anak harus perlu dituntun dan dibimbing oleh guru yang sesuai dengan tingkatan atau jenjang pendidikan tersebut. 

Maka dari itu, diperlukanlah apa yang dinamakan guru atau pendidik yang berkualitas yang tak hanya sebagai transfer ilmu melainkan dapat menjadi teladan dan contoh bagi anak dalam pengembangan anak, pembentukan kepribadian, sampai menuju tujuan yakni prestasi atau keberhasilan yang diharapkan.

Menjadi guru tentu tak hanya sekedar mengajar atau menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik, pendidikan tentu mengharapkan ada peran sentral dan konsisten dalam membantu peserta didik mencapai kodratnya dalam belajar. 

Ada beberapa kualifikasi yang diperlukan sebelum seseorang memutuskan untuk menjadi seorang guru mulai dari standar akademik yang telah ditetapkan, kemampuan personal, kompetensi mengajar, kompetensi profesi, dan masih banyak lagi. 

Hal tersebut tentu dibutuhkan karena menjadi instrumen dalam mendukung kemajuan proses pendidikan yang terjadi di sekolah. 

Jika kemampuan di atas telah dimiliki, maka langkah berikutnya kita perlu melakukan pemetaan terkait minat dan keinginan belajar peserta didik sebelum menentukan metode belajar apa yang dapat diterapkan di kelas. 

Lantas, bagaimana cara mengenal karakteristik belajar peserta didik yang beragam? Berikut ulasannya.

1. Tipe Visual

Jika kamu lebih memahami dan menyukai sesuatu yang disampaikan lewat gambar, foto, simbol, logo, diagram, dan sejenisnya berarti kamu termasuk tipe visual. 

Kamu adalah siswa yang memiliki kemampuan atau pengamatan yang tajam sehingga mudah apa yang dilihat lebih mudah masuk yang diserap oleh otak.

Metode visual ini dapat diimplementasikan dengan penggunaan media pembelajaran seperti kertas karton, pensil warna, penggunaan pohon harapan, visualisasi dengan gambar, dan lain sebagainya. 

Penggunaan media visual juga berguna untuk memberikan highlight pada poin-poin penting dalam penyampaian materi.

2. Tipe Auditori

Tipe berikut ini biasanya lebih mengefektifkan penggunaan pendengaran dalam mencerna atau merekam proses transfer materi pembelajaran. Kita bisa mudah mengingat apa yang dikatakan guru meskipun mungkin tidak mencatatnya. 

Apapun yang disampaikan sceara verbal akan lebih cepat kamu pahami daripada yang dilihat. Kalau kamu merasa termasuk tipe auditori bisa merekam apa yang disampaikan guru di kelas agar nanti saat belajar di rumah mudah memahaminya.

Saat ini, untuk penerapan metode auditori kita bisa menggunakan sarana musik atau lagu yang berkaitan dengan analisis pembelajaran seperti bahasa Indonesia. Misalnya dalam menelahaan makna lagu, penggunaan majas, puisi, syair, dan lain sebagainya.

3. Tipe Kinestetik

Tipe belajar siswa selanjutnya kinestetik. Orang dengan tipe kinestetik mengandalkan gerakan fisik dalam mempelajari sesuatu. 

Siswa dengan tipe belajar kinestetik lebih gampang menyerap pelajaran yang melibatkan gaya gerakan fisik, sentuhan, tekstur, dan juga perabaan. 

Beberapa penerapan metode kinestetik dalam pembelajaran bisa diterapkan dalam mata pelajaran penjas, seni budaya, Menari, dan lain sebagainya. 

Ada beberapa cara belajar yang bisa diterapkan dalam menciptakan proses pembelajaran efektif dengan anak kinestetik antara lain, belajar di luar ruangan, sumber daya taktil (bermain peran), bahasa isyarat, belajar sambil bermain, dan eksperimen.

4. Tipe Global

Tipe belajar siswa dengan tipe global merupakan tipe siswa yang dalam praktiknya mampu memahami konsep pembelajaran maupun persoalan secara menyeluruh. 

Siswa tipe ini biasanya  memiliki kemampuan untuk memahami sesuatu secara komprehensif dan keterkaitan yang terjadi antara satu masalah dengan lainnya. 

Anak dengan tipe seperti ini umumnya cukup mampu dalam memaknai sesuatu yang tersirat melalui pemahamannya sendiri. 

5. Tipe menulis

Tipe peserta didik berikut ini biasanya memiliki ciri yakni mampu memahami dengan mudah suatu materi dengan cara menuliskannya. Siswa ini biasanya suka membuat catatan tentang apapun bukan sebatas materi pelajaran saja. 

Supaya lebih mudah belajar ketika akan ujian siswa tipe menulis sebaiknya membuat rangkuman materi pelajaran atau dengan mengerjakan latihan soal.

6. Tipe analitik

Tipe peserta didik berikut ini biasanya lebih mengedapankan cara belajar yang mengharuskan kematangan dalam penguasaan konsep belajar, gemar melakukan telaah materi, rinci, serta memiliki pemikiran yang runtut dan sistematis. 

Kelebihan dari peserta didik dengan tipe analitik, biasanya mereka akan dengan mudah menyelesaikan tugas pembelajaran secara konsisten, efektif, dan fokus penuh hingga tuntas.

***

Pada hakikatnya, kemampuan peserta didik memang istimewa dan memiliki kemampuan unik yang beragam. Sudah menjadi tugas kita sebagai guru untuk mengarahkan dan menuntut tumbuh kembang anak menuju cita-cita yang diharapkan. 

#SalamLiterasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun