Mohon tunggu...
Yuni Ardi
Yuni Ardi Mohon Tunggu... -

Dari mata ku melihat, dari mulut ku bicara, dari telinga ku mendengar, dan dari tangan ku merangkai kata, merajut kalimat, membuatnya menjadi lebih berarti bagi diriku dan buat dunia. www.ardi-ardo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Wis Tekko di Cengkareng

19 Juni 2010   05:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:26 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iga penyet dimasak dengan cara digoreng. Wangi daging goreng dan aroma sambalnya, sangat menggiurkan ketika di meja makan. Dagingnya tak alot, malah ada rasa krispi di bagian luarnya. Ukurannya pun lumayan besar. Satu porsi yang berisi 3 batang tulang iga sapi, terasa cukup untuk dilahap sendirian.

Tersedia kualitas daging lokal dan impor. Bedanya, daging lokal memiliki tulang yang lebih besar dibandingkan yang impor. Begitu juga dengan kandungan lemaknya, lebih banyak daging lokal. Semua tergantung kesukaan penyantapnya. “Kadang memang ada yang suka lemak, tapi ada juga yang hanya suka dagingnya,” kata Manager Warung Tekko Cengkareng, Ardian.

Mengenai rasanya, saat menggigit gumpalan daging, ada sedikit manis yang bercampur dengan gurihnya daging sapi. Campuran bumbu rempahnya pun terasa medok. Sensasi tersebut semakin nikmat ketika tidak terganggu dengan daging yang alot dan mudahnya daging terlepas dari tulang. Kita tinggal menikmati paduan antara cita rasa daging dan sambalnya.

Sebagai penyanding, disertakan garnish berupa potongan daun kol, kemangi dan irisan timun. Ditambahkan pula penyedap lain berupa potongan kecil bawang putih goreng di atas iga sapi dan sambal.

Cara penyajian menu seharga Rp 25 ribu ini, sederhana saja. Baik sambal, iga sapi, dan garnish, semuanya ditempatkan di atas wadah piring gerabah yang menciptakan citra tersendiri bila kita melihatnya. Tidak mewah, tapi nikmat.

Sop Iga
Masih berbahan dasar iga sapi, menu yang satu ini disajikan tanpa sambal penyet. Sebagai penggantinya, disertakan sambal mentah yang tidak kalah mantapnya.

Seperti kebanyakan menu sop, Sop Iga Warung Tekko disajikan dengan kuah bening. Rasanya gurih, kental dengan cita rasa kaldu sapi dan cukup menyegarkan. Terlebih bila ditambahkan sambal, daun bawang, dan perasan jeruk nipis yang ditaruh di piring kecil terpisah.

Agar senantiasa hangat, Sop Iga disajikan dalam pot stainless steel yang bisa dipanaskan. Di bawahnya, terdapat pemanas berbahan bakar batu bara cair yang tidak mengeluarkan asap. Jadi, tidak mengganggu ketika diletakkan di atas meja.

Karena Sop Iga atau Iga Penyet adalah menu utama, jangan lupa untuk menyandingkan dengan nasi. Bukan disajikan per piring, tapi nasi Warung Tekko diberikan menggunakan boboko (wadah nasi yang terbuat dari anyaman bambu).

Ikan Terbang
Bukan ikan terbang yang dijadikan bahan baku utamanya, tapi ikan Gurame. Hanya cara memasak dan potongan ikannya yang membuat menu ini seperti Gurame bersayap sehingga disebut ikan terbang atau ikan melengkung. Kemasan Gurame Penyet Warung Tekko sengaja diadaptasi agar tampilannya lebih menarik.

Kualitas rasa menu yang satu ini, tidak diragukan lagi. Bila biasanya daging Gurame seperti berasa lumpur, tidak begitu dengan yang di Warung Tekko. Tingkat kematangan daging dalam dan luarnya sangat pas. Daging dalam Gurame berasa gurih khas ikan air tawar. Sedangkan kulit dan daging luarnya, lebih krispi, enak sekali digigit. Kress!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun