Mohon tunggu...
Ardianus Siko
Ardianus Siko Mohon Tunggu... Mahasiswa - ardianus siko

ketapang, 09 Mei 1998

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pentingnya Teknologi Pertanian untuk Kemajuan Pertanian Indonesia

17 September 2018   13:34 Diperbarui: 17 September 2018   14:34 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris.

Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik. 

Awalnya, penerapan pertanian konvensional mampu meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dan pangan secara nyata tetapi semakin lama efisiensi produksi semakin menurun karena pengaruh umpan balik berbagai dampak yang merugikan.

Sifat produk pertanian yang mudah rusak dan kondisi lingkungan Indonesia dengan temperatur dan kelembaban yang tidak teratur akibat pemanasan global akan mempercepat proses kerusakan komoditas. Perlakuan yang buruk terhadap komoditas ketika didistribusikan juga memperburuk kualitas komoditas pertanian.

Akibat hasil pertanian Indonesia yang buruk, produk impor lebih banyak beredar di masyarakat dibandingkan produk lokal. Hal ini menunjukkan masyarakat lebih memercayai kualitas produk pertanian impor daripada produk pertanian dalam negeri. Hal ini mengakibatkan kerugian besar bagi petani, karena hasil pertaniannya tidak dikonsumsi oleh masyarakat sehingga berakibat paada siklus pertanian selanjutnya.

Karena jika tidak ada yang mengonsumsi hasil pertanian petani maka tidak ada umpan balik untuk siklus pertanian berikutnya karena kurangnya modal. Jadi, peningkatan teknologi pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai mutu produk pertanian lokal.

Teknologi pertanian merupakan prinsip teknik sains terapan dalam rangka pendayagunaan sumber daya pertanian secara efektif untuk kemajuan pertanian dan kesejahteraan manusia.

Teknologi pertanian di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah peningkatan produk pertanian di tengah masalah perubahan iklim global yang sulit dikontrol. Perubahan iklim global akan memengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat kaitannya dengan pertanian, yaitu:

(a) naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfir yang tidak stabil lagi

(b) berubahnya pola curah hujan dan makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim seperti El Nino maupun La Nina, dan

(c) naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara.

Jadi, dapat dikatakan perubahan iklim global akan menimbulkan masalah kompleks terhadap kondisi pertanian. Masalah lain yang paling sering dihadapi petani adalah masalah penyakit tanaman yang semakin hari semakin banyak. Masalah teknologi juga tak luput menghampiri petani.

Para petani mengolah lahan dan melakukan proses panen dengan cara-cara sederhana dan menggunakan alat-alat sederhana pula seperti membajak sawah dengan kerbau. Terkadang penggunaan alat-alat sederhana menjadikan kualitas produk pertanian menurun dan dari segi kuantitas juga ikut menurun karena ketidaktepatan penanganan pascapanen.

Peningkatan teknologi pertanian sangat diperlukan untuk menangani masalah pertanian. Peningkatan teknologi pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengolahan lahan yang lebih baik, mengurangi penurunan kuantitas hasil serta meningkatkan ketepatan waktu dalam aktivitas pertanian mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, perawatan, pemanenan, dan penanganan pasca panen. 

Pada pengolahan lahan, permasalahan yang terjadi berkaitan dengan teknik konservasi tanah dan air yang diterapkan pada lahan. Pengolahan lahan yang kurang tepat akan mengurangi kesuburan tanah dan akan berakibat buruk terhadap tanaman. Peningkatan efisiensi air pada lahan sangat diperlukan setidaknya mengurangi 50% kerusakan lahan. 

Balitbang Pertanian telah menghasilkan teknologi pengelolaan sumberdaya air seperti teknologi panen air, teknologi pemanfaatan air secara efisiensi melalui irigasi tetes di tingkat desa dengan membangun Jaringan Irigasi Tingkat Desa (JIDES) dan di tingkat usahatani dengan membangun Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) untuk mengatasi terjadinya fenomena El Nino yang berdampak dengan adanya kekeringan.

Perawatan, pemanenan, dan pengolahan pascapanen juga tidak bisa terlepas dari teknologi pertanian. Contoh pada penanganan pascapanen padi, saat ini alat pemanen padi telah berkembang dari ani-ani dan sabit menjadi alat pemotong yang disebut sabit bergerigi, reaper, reaper binder, stripper, dan combine harvester. 

Cara perontokan padi juga telah mengalami perkembangan yaitu dengan menggunakan pedal thresher dan power thresher. Proses pengeringan padi telah dibagi menjadi tiga yaitu, tumpukan datar (Flat Bed), sirkulasi (Recirculation Batch), dan kontinyu (Continuous --Flow Dryer).

Dengan penggunaan alat-alat pertanian modern ini diharapkan pengolahan pertanian dari awal hingga pemanenan dapat meningkatkan produk pertanian yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas, mampu meningkatkan penyimpanan karbon di tanah karena kurangnya membajak, menciptakan tanaman yang menggunakan nitrogen lebih efisien, mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. 

Selain itu melalui pengembangan teknologi pertanian dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan lingkungan seperti mengurangi emisi gas rumah kaca yang menimbulkan globalisasi yaitu dengan menggunakan tanaman bioteknologi yang mengurangi pemakaian bahan bakar karena kurang sering menggunakan herbisida dan insektisida.

Akan tetapi sebelum semua bisa terealisasikan apabila program pertanian modern dengan menggunakan teknologi pertanian modern tidak dimasyarakatkan maka petani akan kekurangan pemahaman dalam menggunakan dan melaksanakannya.

Pengenalan sistem pertanian yang baik pada petani sangat penting dan merupakan urgensi dari proses pertanian agar petani menyadari pelaksanaan pertanian modern sangat diperlukan dalam meningkatkan nilai mutu dan hasil pertanian. 

Pengenalan alat bantu atau mesin teknologi pertanian modern juga sangat penting dalam tahap ini agar petani dapat mengenali alat atau mesin yang seharusnya digunakan untuk menangani pertanian sehingga hasil pertanian lebih baik. Upaya perbaikan penanganan pertanian dapat juga dilakukan dengan penyuluhan dan pelatihan keterampilan petani. 

Pelatihan ini dapat dilakukan dengan pengenalan tahapan pertanian modern, penyuluhan titik kritis tahapan pertanian konvensional yang dapat menimbulkan kehilangan hasil yang besar, serta cara mengatasinya dengan tahapan pertanian modern.

Dengan demikian hasil pertanian Indonesia akan diakui oleh masyarakat Indonesia sendiri dan dunia. Sehingga Indonesia mampu kembali menjadi negara pengekspor produk pertanian seperti masa orde baru (padi) dan mampu menjadi negara pemegang ketahanan pangan dunia. Hidup pertanian!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun