Wahai engkau,
Cukup kau siksa tuanmu
Sayat silet pedih rindumu
Tabur garam luka menganga
Â
Bangunkanlah dari tidurnyaÂ
mimpi indah pesakitan
senyum manis perihnya
cita indah khayal tipuan
Â
Bisikkanlah teriakan lembut
"Wahai tuan,Â
bebaskanlah, ibalah kau padamu,
atau nikmati kematian dalam hidup bayang semu"
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!