“Buon giorno!” Pemilik kamar yang disewa Jennifer memanggilnya dengan salam hangat saat melewatinya di tangga.
Pembaca Anda hampir pasti akan memahami sedikit singkat ini Italia, jika hanya dari semua film Scorcese dia melihat. Dan bahkan jika Anda sedang menulis dalam bahasa yang kurang umum dari Bahasa Italia pun, adegan di belakang kata-kata itu sudah menjelaskan bahwa itu salam hangat.
Memberikan penjelasan panjang pada ekspresi asing yang tak biasa di Indonesia.
Dia mengacak-acak rambutku yang terurai di atas bantal. “Selamat malam, chou-chou,” bisiknya sambil mematikan lampu. Ibuku lama tinggal di Kanada yang berbahasa Perancis, dan chou artinya kubis, begitulah panggilan sayang di sana.
Dengan begitu pembaca dapat pemahaman frase dalam bahasa Perancis, bukan hanya arti katanya.
Anda dapat pula menggunakan kata-kata resmi untuk menunjukkan bahwa kalimat itu dikatakan oleh orang asing, dengan bahasa asing yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
“Janganlah kamu menangis, karena seorang kritikus seni tidak menangis saat dibantah oleh seniman yang dia kritik”
Gunakan gestur yang biasa dilakukan oleh orang asing yang menjadi tokoh cerita. Misal, menggelengkan kepala sebagai penegasan untuk menyatakan setuju atau mengatakan “ya” pada orang-orang India. Memejamkan mata dan meletakkan ujung jempol dan jari telunjuk di bibir serta memberikan ciuman sebagai ungkapan rasa lezat bagi orang Italia.
“In omnibus requiem quaesivi, et nusquam inveni nisi di angulo cum libro” atau “mina dulumati ila nuur” boleh saja digunakan, sepanjang apapun, tetapi saat karya-karya anda sudah banyak dibaca orang dan anda dikenal sebagai penulis yang suka mengutip ayat-ayat atau ungkapan-ungkapan dari satu bahasa tertentu.
Memang, pembaca, berbantuan internet akan mencari tahu makna (bukan hanya arti) dari kutipan panjang yang anda tuliskan, tapi itu hanya dilakukan kepada penulis yang sudah memiliki banyak penggemar.
Silakan gunakan kata asing, tapi usahakan agar pembaca anda tidak frustrasi.
Penulis: Ardian Syam (@ArdianSyam)