Masih ingat tentang show not tell. Lebih baik anda menuliskan bagaimana dua tokoh saling menyapa tanpa harus membuat dialog panjang melelahkan bahwa mereka saling mengucapkan selamat pagi. Cara ini lebih memudahkan untuk menggambarkan perasaan antar tokoh. Anda sendiri sering menemui ada orang yang menggunakan kata-kata yang baik kepada orang yang dia benci, tapi bagaimana ekspresinya?
Ingatlah bahwa dialog diperlukan untuk membuat tokoh anda hidup, berfungsi untuk memperjelas karakter si tokoh. Ingat juga bahwa setiap dialog harus: jelas, singkat dan diperhitungkan pembaca.
CORA BRESCIANO – Menggunakan Kata Asing di Fiksi Anda:
Ada beberapa istilah dalam bahasa Inggris yang tidak bermakna dalam bahasa Indonesia, seperti cheesy. Bagi orang Amerika, kata itu bermakna murahan, padahal keju di Indonesia bukan barang yang murah.
Anda bisa saja membuat satu cerita dengan setting seorang Indonesia yang sudah sepuluh tahun tinggal di Italia dan bicara dengan para tetangga atau penduduk Italia. Bagaimana anda mengingatkan pembaca bahwa seluruh kata yang mereka pakai adalah Bahasa Italia? Menuliskan seluruhnya dalam Bahasa Italia, maka tak seorangpun pembaca di Indonesia mengerti apa yang mereka perbincangkan.
Gunakan frase dalam bahasa asing, tetapi terjemahkan.
Berikut skenarionya: seorang pemanggang roti menemukan sesuatu yang mencuat dari roti segar. Anda dapat menangkap suasana adegan dengan membuat tokoh itu mengucapkan kalimat pendek dalam bahasa Italia. Kemudian menerjemahkannya untuk para pembaca yang tidak akan memahaminya.
“C’é una chiave!” Sergio berteriak tak percaya. Ini kunci! Dia mengacungkannya ke cahaya.
Pendekatan ini menawarkan yang terbaik dari dua hal: keaslian dan kejelasan. Pembaca akan memiliki pengalaman bahasa Italia tanpa merasa tidak memadai atau frustrasi.
Gunakan frase dalam bahasa asing, tanpa menerjemahkan.
Beberapa kata-kata asing yang sederhana sudah dikenal oleh banyak orang Indonesia, karena itu anda mungkin tidak perlu menerjemahkannya.