Mohon tunggu...
Ardiansyah Yuda Pratama
Ardiansyah Yuda Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa poltekkes kemenkes semarang jurusan keperawatan. Hobi saya berolahraga dan mendengarkan musik. Saya orang yang tertarik dengan pembahasan tentang dunia kesehatan seperti kesehatan jiwa, olahraga dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Minuman Manis, Bagaimana Kadar Gula Tinggi Bisa Membahayakan Kesehatan Anda?

23 November 2024   09:23 Diperbarui: 23 November 2024   09:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Minuman yang memiliki kadar gula tinggi (Sumber: alodokter.com)

Minuman yang manis sering menjadi pilihan yang disukai oleh banyak orang, seperti teh manis, jus dalam kemasan, atau minuman energi. Kelezatan manis yang menyegarkan membuat minuman ini disukai oleh berbagai usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Meski nikmat, ada ancaman tersembunyi dari kandungan gula yang tinggi. Artikel ini akan menguraikan hasil dari mengonsumsi minuman manis terhadap kesehatan dan sejauh mana tingginya kadar gula bisa berdampak negatif pada tubuh Anda.

Apa itu Minuman Manis ?

Minuman manis merujuk kepada minuman yang mengandung gula tambahan atau pemanis buatan. Tambahan gula bisa berasal dari gula pasir, sirup jagung tinggi fruktosa, madu, atau bahan pemanis lainnya. Minuman seperti soda, teh manis, minuman berenergi, kopi dengan gula tambahan, dan bahkan jus buah kemasan turut masuk dalam kategori ini. Meskipun memiliki rasa yang nikmat, minuman-minuman tersebut sering kali memiliki kandungan gula yang melebihi kebutuhan harian tubuh.

Dampak Kadar Gula Tinggi bagi Kesehatan

Konsumsi gula yang berlebihan, terutama dari minuman manis, memiliki dampak negatif yang cukup serius bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang bisa timbul akibat kebiasaan mengkonsumsi minuman dengan kadar gula yang tinggi:

1. Obesitas dan Kenaikan Berat Badan

Penambahan gula menjadi faktor kunci yang turut berperan penting dalam meningkatkan risiko obesitas. Minuman manis memiliki kandungan kalori yang tinggi namun tidak memberikan sensasi kenyang sebanding dengan makanan padat. Dampaknya, orang yang mengonsumsi minuman manis cenderung tidak mengurangi porsi makan mereka, sehingga kalori yang masuk menjadi berlebihan. Kelebihan asupan kalori tersebut akhirnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.

2.Diabetes 2

Konsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Penggunaan gula tambahan, seperti fruktosa, bisa menyebabkan terjadinya resistensi insulin, yang merupakan kondisi ketika tubuh tidak lagi mampu bereaksi dengan baik terhadap insulin. Insulin merupakan hormon yang bertanggung jawab dalam mengontrol keseimbangan gula dalam darah, sementara resistensi insulin dianggap sebagai pemicu utama terjadinya diabetes tipe 2.

3.Penyakit Jantung

Studi telah menemukan bahwa mengonsumsi minuman manis secara teratur dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung. Kelebihan asupan gula dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida dalam darah, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Di samping itu, gula tambahan juga bisa menyebabkan peradangan kronis yang merupakan faktor risiko tambahan untuk penyakit kardiovaskular.

4.Masalah Kesehatan Gigi

Minuman yang manis juga memungkinkan untuk memberikan dampak yang merugikan terhadap kesehatan gigi. Gula dalam minuman bisa berinteraksi dengan bakteri di mulut, yang dapat menghasilkan asam yang merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Mengonsumsi minuman manis secara berlebihan tanpa kebiasaan menyikat gigi yang baik bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya risiko karies gigi, yaitu kerusakan dan pembusukan gigi secara internal dan eksternal.

5.Gangguan Hati

Fruktosa dalam minuman manis banyak diolah oleh hati. Apabila terlalu banyak fruktosa yang dikonsumsi, maka hati dapat mengalami peningkatan beban kerja yang berlebihan, dan lemak akan mulai menumpuk di organ tersebut. Kondisi ini dikenal dengan sebutan penyakit hati berlemak non-alkoholik, yang bisa berpotensi menimbulkan komplikasi serius seperti sirosis atau kerusakan hati yang bersifat permanen.

Mengapa Bahaya Konsumsi Gula Sering Diabaikan?

Terdapat beberapa alasan yang membuat banyak orang mengabaikan bahaya gula dalam minuman manis. Salah satu aspek yang menonjol adalah rasa yang manis dan menggugah selera, sering kali membuat orang ketagihan. Gula sering dikonotasikan dengan rasa bahagia dan kenyamanan emosional, sehingga banyak orang kesulitan mengurangi konsumsinya. Pemasaran industri minuman sering kali menutupi informasi tentang bahaya gula dengan agresif. Hal ini terutama terjadi melalui label yang membingungkan atau klaim kesehatan yang kurang akurat.

Bagaimana Mengurangi Konsumsi Minuman Manis?

Mengurangi konsumsi minuman manis memang bukan hal yang mudah, terutama jika sudah menjadi kebiasaan. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mulai menguranginya:

1.Air Putih: Pilihlah untuk mengonsumsi air putih sebagai minuman utama dalam kehidupan sehari-hari. Air putih tidak memiliki kalori dan menjadi pilihan yang lebih sehat untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

2.Kurangi Secara Bertahap : Kurangi konsumsi soda atau teh manis secara perlahan jika biasanya Anda mengonsumsinya setiap hari. Contohnya, kamu bisa mengurangi frekuensi minum minuman manis dari 3 kali sehari menjadi sekali sehari, serta mencoba gula yang lebih sehat dan soda diet sebagai opsi lain.

3. Periksa Informasi Gizi: Saat akan membeli minuman kemasan, luangkan waktu untuk membaca label nutrisi dan perhatikan kandungan gula yang tertera di dalamnya. Sarankan minuman dengan kandungan gula yang sedikit.

4. Mari coba buat minuman sendiri di rumah dengan tambahan pemanis alami seperti potongan buah segar atau sedikit madu. Cara ini akan membantu Anda dalam mengatur jumlah gula yang masuk ke tubuh dengan lebih mudah.

5. Menyantap Jus Buah Segar: Pilihlah jus buah segar tanpa tambahan gula atau pemanis buatan jika ingin menikmati minuman segar. Sebaiknya dihindari mengonsumsi jus buah kemasan yang biasanya mengandung tambahan gula.

Kesimpulan

Menikmati minuman manis memang menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihindari, terutama saat kita dikelilingi oleh berbagai iklan yang menggoda dan ketersediaan minuman tersebut yang begitu mudah. Tetapi, penting untuk memberikan perhatian yang serius terhadap bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh konsumsi gula berlebihan. Dengan mengurangi asupan minuman manis, Anda tak hanya menjaga kesehatan dari berbagai penyakit kronis, tapi juga mendukung gaya hidup yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun