Mohon tunggu...
Ardiansyah Dwi Zulfikar
Ardiansyah Dwi Zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gagalnya Negosiasi Gencatan Senjata pada Konflik Palestina dan Israel

9 Mei 2024   10:18 Diperbarui: 9 Mei 2024   10:19 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik Palestina-Israel adalah salah satu konflik paling pelik dan berlarut-larut di dunia. Konflik ini berakar pada klaim yang saling bertentangan atas wilayah yang sama oleh orang-orang Palestina dan Israel. Kegagalan terbaru dalam mencapai gencatan senjata antara Palestina dan Israel merupakan perkembangan yang sangat memprihatinkan dengan konsekuensi yang luas. Eskalasi kekerasan baru-baru ini telah menyebabkan korban jiwa dan kehancuran yang tidak perlu, dan kegagalan untuk menghentikan pertempuran mengancam akan memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.

Pada dasarnya, negosiasi gencatan senjata antara Palestina dan Israel bertujuan untuk menghentikan kekerasan dan konflik yang terjadi di wilayah tersebut. Namun, negosiasi ini seringkali gagal karena kedua belah pihak memiliki perspektif yang berbeda-beda mengenai masalah yang harus diselesaikan. Batalnya negosiasi gencatan senjata antara Palestina dan Israel dapat dianggap sebagai kegagalan dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan. Meskipun negosiasi ini sangat penting untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut, tetapi sulit untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak karena banyak faktor yang terlibat.

Dilansir dari The Guardian, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu masih menolak tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang di Gaza secara definitif. Ia mengatakan bahwa gencatan senjata permanen akan memungkinkan kelompok tersebut untuk tetap berkuasa dan terus menimbulkan ancaman terhadap Israel.

"Hamas tetap mempertahankan posisi ekstremnya, yang pertama di antaranya adalah tuntutan untuk menarik seluruh pasukan kami dari Jalur Gaza, mengakhiri perang, dan membiarkan Hamas tetap berkuasa," ujarnya pada sebuah pernyataan pers pada Minggu (5/5/2024).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan negosiasi gencatan senjata tersebut gagal. Salah satunya adalah ketidakpercayaan yang masih terus berlangsung antara Palestina dan Israel. Kedua belah pihak tidak memiliki keyakinan bahwa pihak lawan benar-benar ingin mencapai perdamaian dan keamanan bersama. Selain itu, adanya perbedaan pandangan dan kepentingan antara Palestina dan Israel juga turut menghambat proses negosiasi tersebut.

Selain itu, campur tangan pihak luar seperti Amerika Serikat turut mempersulit proses negosiasi antara Palestina dan Israel. Hal ini terjadi karena Amerika Serikat dianggap memiliki kepentingan tertentu di Timur Tengah dan cenderung mendukung satu pihak saja, yakni Israel. Hal ini membuat Palestina merasa tidak diuntungkan dari proses negosiasi dan lebih memilih untuk menolak gencatan senjata yang diajukan.

detik.com
detik.com

 Tindakan yang Diperlukan

Untuk menghentikan kekerasan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina dan Israel, diperlukan tindakan berikut:

Dukungan Internasional untuk Solusi Dua Negara: Komunitas internasional harus menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara, dengan Israel dan Palestina yang hidup berdampingan dalam damai dan keamanan.

Penekanan pada Israel: Negara-negara internasional harus menekan Israel untuk mengakhiri pendudukan, mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia, dan terlibat dalam negosiasi yang bermakna dengan Palestina.

Dukungan bagi Palestina: Komunitas internasional harus memberikan dukungan politik dan ekonomi kepada Palestina untuk membangun kapasitas dan mempersiapkan negara masa depan.

Pelibatan Masyarakat Sipil: Organisasi masyarakat sipil dan individu harus terus mengadvokasi perdamaian dan keadilan bagi Palestina dan Israel.

Dalam hal ini, diperlukan upaya nyata dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan. Hal ini memerlukan kompromi dan kesediaan untuk saling mendengarkan dan memahami perspektif masing-masing. Hanya dengan cara ini, negosiasi gencatan senjata antara Palestina dan Israel dapat berhasil dan perdamaian dapat dicapai di wilayah tersebut.

Menurut saya, batalnya negosiasi gencatan senjata Palestina-Israel adalah perkembangan yang sangat memprihatinkan dengan konsekuensi yang luas. Kegagalan untuk mencapai kesepakatan telah menimbulkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Palestina dan Israel, mengancam stabilitas regional, dan menghambat prospek perdamaian. Diperlukan upaya terpadu dari komunitas internasional, Israel, Palestina, dan masyarakat sipil untuk menghentikan kekerasan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang di kawasan ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun