Pendidikan saat ini menjadi salah satu kebutuhan di ruang lingkup masyarakat, namun pada kenyataanya dalam kehidupan bermasyarakat pendidikan merupakan suatu "trend", atau gaya hidup yang menjadi prameter tingkat gengsi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah orang pandai. Sarjana juga di artikan sebagai strata satu yang dicapai oleh seseorang yang telah di capai yang menamatkan pendidikan tingkat terakhir di suatu instansi perguruan tinggi.Â
Banyak sekali lulsan strata sarjana yang telah di emban oleh generasi muda, namun pada dasarnya menjadi sarjana tidaklah mudah dikarenakan banyak sekali tutuntan dan tanggung jawab yang harus di selesaikan oleh sarjana. Termasuk agent of change dan agent of control, yaitu perubahan menuju ke arah yang lebih baik dan akan memberikan manfaat serta menjadi pengontrol untuk dirinya sendiri, orang tua, generasinya dan utamanya masyarakat di sekitarnya.
Dari tahun ke tahun Sarjana akan meningkat dan bertumpuk, dengan tinkat pekerjaan yang sulit didapatkan dan kreatifitas yang ada dalam diri sarjana berkurang, kita tahu dan ketahui bersama untuk menjadi sarjana begitu sulit dan butuh waktu beberapa thun ataupun semangat yang membara, tanpa kita sadari bahwasanya pendidikan yang paling penting adalah keterampilan dalam diri untuk di implementasikan di ranah masyarakat berbangsa dan bertanah air.
Beberapa poin penting yang perlu diketahui oleh seorang sarjana adalah:
Gelar akademis tidak menjamin untuk mudah mendapat pekerjaan
Sebaliknya, keahlian yang dimiliki seseoranglah yang akan mengantarkanya sukses menembus persaingan tenaga kerja. Jadi, sebaiknya tempa diri dengan berbagai keterampilan, baik itu hrd skil maupun soft skill sejak sekarang. Dengan begitu, kamu dapat terampil dan berbeda dan mencolok dari ribuan pelamar kerja lainya.
Sukses butuh proses
Kesuksesan adalah akumulasi dari berbagai kebiasaan dan prinsip baik yang di aplikasikan sepanjang waktu. Tidak jarang banyak batu sandungan menuju kesuksesan tersebut. Kuncinya adalah memiliki passion, rasa lapar dan dorongan untuk meraih kesuksesan.
Percaya pada diri sendiri
Siapa lagi yang kita andalkan selain diri kita sendiri? kita tidak bisa menggantungkan diri kita terus menerus ke orang lain. Tidak selamanya kita mengoper diri kita terus menerus ke orang lain, mungkin IPK kita kurang memuaskan. Tapi selama kita yakin pada diri kita sendiri dan selalu bersemangat dan mengasah kemampuan, kita pasti akan bertahan dan mendapatkan masadepan yang kita inginkan.Â
Pada dasarnya kita bebas melakukan semua yang kita mau, kebebasan ini bisa menguntungkan dan sebaliknya merugikan diri kita, tergantung bagaimana kita menyikapinya saat sudah terjun di masyarakat, masyarakat tau tingkat keilmuan dan pengalaman sarjana seluas dan sejauh mana.Â
Jadi kita bisa mengimplementasikan apa yang telah kita dapatkan sejak berkuliah. intinya ilmu yang kita emban adalah amanah negara dan tanggung jawab diri kita untuk gemerasi, jikapun ada perkrjaan tetap itu adalah bonus dari keikhlasan kita melakukan dan berjuang menuntut ilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H