Agamaku mengajarkan segala budi dan pekerti..
cinta dan kasih sayang agamaku untukku teramat dalam...
Namun kedangkalan akal pikirku mempola semuanya seolah agamaku adalah aku...
Kuhimpit ruang gerak agamaku, seolah aku merajai atas dzatnya..
Kubawa agamaku untuk mengkamuflase perilaku, sikap dan ucapanku...
Duhai agamaku maafkan atas kepura puraanku..
Duhai agamaku maafkan atas peranku di panggung  sandiwara fana ini...
Duhai agamaku maafkan aku jika helaian kain yang menutupi batas halal tubuhku belum mampu merubah sikapku, mereduksi tutur bicaraku, dan menjaga hatiku dari kotoran hasadku...
Duhai diriku, tunduklah, mengalahlah pada agamaku...
Sadarlah duhai diriku, bahwa yang mengajarkan permusuhan bukan agamaku melainkan kamu...
Agamaku aku sadar diriku bukanlah kamu..
aku habiskan ratusan literasi tentangmu hanya sebatas teori tanpa makna realisasi..
Maafkan aku duhai agamaku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H