Tercatat kasus Covid di Indonesia pada tanggal 29 Oktober 2022 sudah mencapai 6.487.905 terkonfirmasi positif, 6.305.586 sembuh dan 158.571 meninggal dunia akibat Covid-19. Angka ini menunjukan bahwa Covid-19 sangat banyak menelan korban jiwa.Â
Selain menelan korban jiwa Covid-19 juga mempengaruhi aspek kehidupan manusia terutama pada bidang pendidikan yang dilaksanakan secara daring sesuai dengan surat edaran Mendikbudristek nomor 2 tahun 2022 tentang diskresi pelaksanaan keputusan bersama 4 (empat) menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi covid-19 yang berisi aturan terkait pelaksanaan pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ.
Sejak Covid melanda Indonesia pembelajaran disekolah berlangsung secara daring. Hal ini cukup meresahkan masyarakat sekolah khususnya siswa. Jika kita melihat dimasa pandemi yang lalu banyak pembelajaran online yang kurang efektif. Hal ini dikarenakan berkurangnya minat belajar siswa karena pembelajaran secara daring masih dianggap kurang menarik.Â
Jika dilihat dari penelitian Rihani adalah sesuai dengan pernyataan tersebut bahwa Seiring waktu, pembelajaran online pertama-tama membutuhkan penyesuaian untuk kelancaran pembelajaran. Dengan teknik pembelajaran yang tidak terlalu menarik atau menyenangkan, akan mendapati bahwa siswa akan menjadi bosan atau malas, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang efektif atau kurang memahami materi yang diberikan (Rihani, 2020).
Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pelajar dan mahasiswa wajib mengikuti pedoman pemerintah untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan sekolah online. Meski didukung dengan berbagai teknologi selama PJJ, masih ada celah yang membuat pembelajaran di rumah kurang efektif. Satu hal yang saya khawatirkan adalah jika belajar di rumah terlalu lama akan menyebabkan hilangnya pembelajaran dan penurunan kemampuan akademik atau Learning Loss (Donnelly & Patrinos, 2021; Engzell et al., 2021).
The Education and Development Forum (2020) mengartikan bahwa learning loss adalah situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik umum atau khusus atau kemunduran secara akademis, yang terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidakberlangsungannya proses pendidikan (Andriani, 2021).Â
Hal ini sebagian besar disebabkan oleh terganggunya proses pendidikan formal. Dalam setahun ini, 75% sekolah di seluruh dunia, sempat bahkan masih belum membuka kembali pembelajaran tatap muka. Data dari berbagai penelitian, terdapat tiga masalah pokok akibat dari sekolah tidak melakukan tatap muka: (1) penurunan tingkat keinginan belajar, (2) meningkatnya kesenjangan, dan (3) kemungkinan putus sekolah (drop out) (Donnelly & Patrinos, 2021; Engzell et al., 2021).
Learning loss merupakan salah satu konsep yang didefinisikan sebagai adanya ketidakmaksimalnya proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah (Kashyap et al., 2021; Li et al., 2020). Tidak maksimalnya proses pembelajaran, akan berakibat pada hasil informasi yang didapatkan siswa dan hasil belajar siswa yang juga tidak maksimal. Dengan demikian, Learning loss akan dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang akan lahir di tahun-tahun selama pandemi Covid-19 ini.
Di masa darurat pandemi Covid-19, manajemen pembelajaran menjadi sangat penting dalam meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Wajib mematuhi standar pendidikan dan mengikuti protokol kesehatan yang disepakati oleh 4 Menteri (SKB 4 Menteri).Â
Hal ini karena penyakit coronavirus (Covid-19) menyebar dalam keadaan darurat dan berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran, meningkatkan efektivitas belajar mengajar. Proses itu sangat penting.Â
Artinya instruktur atau guru harus mampu mengelola pembelajaran melalui Planning, Organizing, Acting dan Evaluating untuk menjamin proses belajar yang baik dan efisien (Saifulloh & Darwis, 2020).
Dalam buku Pada saat Covid 19 menguasai, banyak orangtua yang masih gagap untuk mengontrol belajar dari rumah dikarenakan masih terbiasa dengan sekolah konvensional yang biasa dilakukan di ruang kelas (Fransiskus, 2020: 13-14). Hal ini menunjukan bahwa terjadinya Learning Loss pada saat Covid-19 juga dipengaruhi oleh ketidaksiapan orangtua dalam menghadapi Covid-19 pada saat PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dikarenakan belum sepenuhnya melek teknologi.
Selain itu, Michelle Kaffenberger, akademisi Blavatnik School of Government, University of Oxford, memprediksi anak-anak mampu kehilangan pembelajaran selama lebih berdasarkan satu tahun menyusul penutupan sekolah selama 3 bulan lantaran tertinggal pelajaran waktu sekolah pulang dibuka.Â
Dilihat dari sisi sejarah, Permasalahan Learning loss ini sebenarnya telah terbukti terdapat berdasarkan pengalaman yang terjadi pada masa lalu. Berdasarkan penelitian berbasis dalam pandemi polio tahun 1916 sudah ditemukan bahwa penutupan sekolah bisa mempunyai imbas negatif jangka panjang dalam output pendidikan anak-anak, misalnya berkurangnya pencapaian sekolah & keterampilan kognitif atas mereka, selama seumur hidupnya (Donnelly & Patrinos, 2021; Engzell et al., 2021; Khan & Ahmed, 2021).
Ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari segala aspek kehidupan manusia terutama terkait tentang permasalahan sosial. learning loss bisa dikatakan permasalahan sosial karena permasalahan sosial yang mengarah pada pendidikan namun dampaknya bisa meluas hingga anak cucu kita terkait dengan efektifitas pembelajaran jarak jauh.Â
Ilmu sosial pada hakikatnya merupakan gabungan atau kumpulan dari ilmu tentang tingkah laku manusia. Misalnya tingkah laku manusia dalam aspek ruang (space), aspek kelangkaan (scarcity), aspek waktu budaya (time), aspek kekuatan (power), aspek kejiwaan (psycho), aspek budaya (culture), aspek kemasyararakatan (society), akan menghasilkan disiplin-disiplin geografi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, antropologi, sosiologi,dan lain sebagainya.
Jika kita menelaah sedikit tentang kesinambungan permasalahan learning loss dari sosiologi dalam teori struktural fungsional menurut Talcott Parson menjelaskan bahwa suatu sistem (struktur) saling mempengaruhi satu sama lain.Â
Jika salah satu bagian dari struktur tersebut tidak dapat berperan dengan baik akibatnya akan mempengaruhi bagian lainnya. Contohnya dalam lingkup RT, dalam RT terdapat ketua,sekretaris, bendahara. Jika bendahara tidak menjalankan perannya dengan baik dalam hal keuangan maka akan mempengaruhi jalannya kegiatan di RT tersebut. Sama halnya dengan learning loss saat Covid-19 sangat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah karena harus  berpindah untuk belajar di rumah (work from home). Â
Permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa learning loss sangat mempengaruhi jalannya pendidikan di Indonesia akibat dari ketertinggalan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran karena masih banyak masyarakat yang masih terkendala untuk mempersiapkan diri menghadapi Covid-19 dalam menggunakan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, W., Subandowo, M., Karyono, H., & Gunawan, W. (2021). Learning loss dalam pembelajaran daring di masa pandemi corona. In Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran (Vol. 1, No. 1, pp. 484-501).
Covid19.go.id. https://covid19.go.id/id/peta-sebaran diakses pada tanggal 30 Oktober 2022
Donnelly, R., & Patrinos, H. A. (2021). Learning Loss During Covid-19: An Early Systematic Review. Covid Economics Vetted and Real-Time Papers, 77.
Fransiskus Ndejeng. 2020. POTRET PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19 TANTANGAN DAN PELUANG. Zahir Publishing: Yogyakarta
Kaffenberger, M. (2021). Modelling the long-run learning impact of the Covid-19 learning shock: Actions to (more than) mitigate loss. International Journal of Educational Development, 81. https://doi.org/10.1016/j.ijedudev.2020.102326
Kashyap, A. M., Sailaja, S. V., Srinivas, K. V. R., & Raju, S. S. (2021). Challenges in online teaching amidst covid crisis: Impact on engineering educators of different levels. Journal of Engineering Education Transformations, 34(Special Issue). https://doi.org/10.16920/jeet/2021/v34i0/157103
Rihani, N. N. (2020). Pembelajaran Jarak Jauh Dalam Masa Pandemi Covid-19. Program Studi Pendidikan IPS, FKIP Universitas Lambung Mangkurat
Saifulloh, A. M., & Darwis, M. (2020). Manajemen Pembelajaran dalam Meningkatkan Efektivitas Proses Belajar Mengajar di Masa Pandemi Covid19. Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru Mandrasah Ibtidaiyah, 3(2). https://doi.org/10.36835/bidayatuna.v3i2.638
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H