Mohon tunggu...
Dani Ardiansyah
Dani Ardiansyah Mohon Tunggu... -

you need to serve in order to lead

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sepenggal Cerita Antara Bandung dan Jogja

28 Maret 2012   09:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:22 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pulang ke kotamu…,

ada setangkup haru dalam rindu,

Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna…..”

Sebait lagu Kla Project yang melegenda temani malam sebelum keberangkatan saya ke Jogja. Meski sudah belasan kali mengunjungi Jogja entah liburan atau urusan kantor, selalu ada perasaan berbeda membayangkan ramahnya Jogjakarta. Satu lagi yang akan terasa berbeda adalah untuk pertama kalinya saya menggunakan kereta api setelah hampir 10 tahun.

Perjalanan yang memakan waktu hampir 7 jam awalnya terbayang akan sangat membosankan. Tapi ternyata pandangan dari balik kaca kereta dapat mebunuh kebosanan saya, selain pramugari manis yang mondar mandir menawarkan makanan dan minuman.

“Selamat siang pak..selamat datang di Hotel Kami…”, sambut an hangat pegawai Hotel tempat saya menginap, keramahan khas tanah Jawa yang daya pikatnya mendunia. Sebuah hotel megah terletak di pinggiran kota Jogja, Royal Ambarrukmo Hotel.

Kebanyakan orang mengenal Hotel ini sebagai salah satu hotel terbesar di kota Jogjakarta meski secara administrative masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman. Hotel yang di dalamnya terdapat salah satu cagar budaya ini tampak sangat asri dengan banyak pohon dan rerumputan yang memberi kesan sejuk di tengah teriknya matahari Jogja.

Dibalik kesan sejuknya, Ambarrukmo Hotel menyimpan cerita cerita misteri yang sampai hari ini masih menjadi perbincangan oleh banyak kalangan di Jogja mulai dari sejarahnya sampai proses pembangunannya. Cerita yang cukup untuk membuat kuduk saya berdiri sebenarnya, tapi tetap berusaha tenang dan coba saya tepis dengan mencoba focus pada hal lain yang lebih menarik yang celakanya belum saya temukan, jadi sepertinya cerita cerita misteri itulah yang akan temani saya sampai paling tidak malam in,i huffft.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun