Mohon tunggu...
Ardiansah Saputra
Ardiansah Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uin syarif hidayatullah jakarta

Saya orangnya lemah lembut dan penyayang.Hobi saya bermain futsal, dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarekat Dalam Tasawuf

30 Desember 2024   14:25 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:25 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarekat dalam tasawuf adalah cara dan jalan yang ditempuh seseorang dalam usahanya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tarekat merupakan metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah SWT melalui tahapan-tahapan atau maqamat. Tujuan utama sebuah tarekat, tasawuf adalah menekan hawa nafsu.  Tarekat adalah kesungguhan hati (mujahadah al-nafs) dan meningkatkan kualitas karakter hati yang kurang menuju kesempurnaan dan naik dalam posisi kesempurnaan dengan sebab ditemani oleh para mursyid.

Tarekat dari perspektif cara,jalan,dan metode yang dilakukan para sufi dalam mencapai tiga tujuan Tasawuf, maka 1. Tarekat adalah metode tazkiyat al-nafs, yaitu yang menyucikan jiwa dari berbagai penyakit hati dan sifat- sifat tercela.  2. Tarekat adalah metode taqarrub ila Allah, yaitu metode mendekatkan diri kepada Allah Swt  sedekat- dekatnya. 3. Tarekat adalah metode hudur al-qalb maa Allah, yaitu metode merasakan kehadiran Allah swt didalan kalbu.Oleh sebab itu, Tarekat secara lengkap berarti tariqat al-sufiyyah, yaitu cara,jalan, atau metode para sufi dalam menyucikan diri, mendekatkan diri kepada Allah swt dan merasakan kehadiran-Nya di dalam kalbu.

Tarekat dari perspektif metode psikologi yang dilakukan oleh seorang mursyid dalam membimbing murid-muridnya guna merasakan zikir kalbu.Mula-mula tarekat hanya jalan menuju Allah swt yang ditempuh oleh seorang sufi secara individual. Sufi itu kemudian mengajarkan tariqat kepada murid-murid, baik secara individu maupun secara kelompok sehingga dari pengajaran ini terbentuklah jaringan guru-murid tarekat. Guru- guru tarekat itu disebut mursyid tarekat dan mereka mengikuti metode tokoh sufi tertentu. Para mursyid memiliki wewenang yang cukup besar untuk melakukan inovasi-inovasi kreatif dalam mengembangkan penerapan metode pendidikan, pelatihan jiwa, dan pendekatan diri kepada Allah Swt dibawah bimbingan dan pengawasan Mursyid.

Tarekat dari perspektif organisasi para pengamal tasawuf amali dibawah kepemimpinan mursyid. Para pengamal tarekat memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi kepada mursyid.  Hubungan murid dengan mursyid dikondisikan sedemikian rupa secara sistematis dalam sebuah Code Of conduct (panduan sikap) agar murid dihadapan mursyid bagaikan mayat dihadapan orang yang memandikannya. Kondisi ini menghasilkan kepatuhan mutlak seorang murid kepada mursyid.Dalam organisasi tarekat, mursyid berada pada puncak piramida. Ia menempati posisi sentral dalam mengarahkan amaliah para pengikut tarekat, bahkan mengontrol totalitas kehidupan mereka. Pada umumnya komunikasi mursyid terhadap murid berisi nasihat,perintah, atau maklumat yang tak seorangpun diantara murid-murid tarekat berani mempertanyakan atau menolaknya.

Komponen Tarekat terbagi menjadi 8 bagian yaitu

1. Mursyid

Mursyid adalah pemimpin tertinggi dalam sebuah tarekat. Setiap tarekat memiliki mursyid yang membimbing murid-murid dalam melakukan berbagai amaliah tarekat, seperti zikir, wirid, tawajuh dan muraqabah. Mursyid tarekat memiliki kedudukan strategis dalam menentukan ajaran dan amalan tarekat.

2. Murid

 Murid yaitu seseorang yang berkehendak,berharap,atau menginginkan sesuatu, Dalam tarekat murid adalah para penempuh jalan rohani, yang berharap mendapat keridaan Allah swt mengenal-Nya dan mencintainya.Murid adalah orang- orang yang menghendaki perjumpaan dengan Allah Swt melalui ibadah,riadat, mujahadat dan munajat dibawah bimbingan mursyid.

3. Wirid

Wirid yaitu berarti sesuatu yang terjadi berulang-ulang.Dalam tarekat wirid adalah zikir yang dilakukan secara rutin.Wirid tarekat Qadariyah wa Naqsyabandiyah adalah berzikir setial selesai salat lima waktu dengan mengucapkan kalimat laa ilaha illa Allah sebanyak 165 kali.

4 Talqin

Talqin yaitu nasihat yang menyadarkan.Talqin adalah nasihat mursyid kepada calon murid. Talqin memiliki filosofi yang tersimpul pada empat kata, yaitu membuka, menghubungkan, mengalirkan, dan menghidupkan. Jadi talqin itu aktivasi hati calon murid yang mati agar aktif mengingat Allah swt. Dengan mengikuti talqin, seorang calon murid resmi menjadi anggota TQN yang disebut "ikhwan TQN" yang berarti saudara seperguruan rohani.sedangkan kaum muslimin yang tidak mengikuti talqin dianggap orang lain yang tidak ada ikatan persaudaraan rohani dengan mereka.Orang- orang TQN menilai kaum muslimin yang tidak mengikuti talqin bukanlah ikhwan.

5. Baiat 

Baiat berarti janji atau perjanjian diantara dua orang atau dua pihak. Dalam tarekat baiat adalah perjanjian antara murid dengan mursyid, murid berjanji akan mengamalkan zikir yang diajarkan guru dengan sebaik-baiknya.janji itu pada hakikatnya hanya kepada Allah swt bukan kepada mursyid.

6. Silsilah

Silsilah yaitu mata rantai. Dalam tarekat silsilah adalah mata rantai yang menghubungkan kesinambungan rohani diantara mursyid yang satu dengan mursyid sebelumnya hingga sampai kepada mursyid yang tertinggi yaitu Rasulullah Saw. Konsep silsilah yaitu mengokohkan otoritas guru

7. Tempat

Tempat diklat rohani para sufi disebut dengan beberapa nama, antara lain ada yang menyebutnya zawiyah, yang berarti pojok. Istilah zawiyah pada awalnya berarti salah satu sudut masjid yang disediakan bagi para sufi pengembara yang membutuhkan tempat istirahat. Setiap mursyid tarekat mempunyai zawiyah,yaitu tempat guru dan murid- muridnya berkumpul mengadakan latihan spiritual.

8. Adab

Adab adalah etika yang mengatur hubungan murid dengan mursyid dalam tarekat.Adab dalam tarekat merupakan kunci keberhasilan murid tarekat. Murid tidak boleh berprasangka buruk atau ragu terhadap gurunya, tidak boleh duduk pada tempat yang biasa diduduki gurunya, dan apabila mursyid menyuruhnya mengerjakan sesuatu, hendaklah segera mengerjakannya. Murid tidak boleh mengajukan usul apapun kepada mursyid.

Tarekat terbagi menjadi 2 yaitu :

1.Tarekat Mutabaroh

Tarekat ini yaitu tarekat sah dan dapat dipertanggungjawabkan  secara syariat islam

2. Tarekat Ghairu Mutabaroh

Tarekat ini tidak sah karena tidak dapat dipertanggungjawabkan secara syariat islam

Penulis: Ardiansah Saputra Siregar

Dosen Pengampu; Dr. Hamidullah Mahmud, M.A

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun