Sudah tak bisa disangkal, bahwa saat ini Indonesia menempati peringkat dua di dunia sebagai negara penghasil sampah plastik.Â
Penggunaan plastik sekali pakai menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, kegiatan daur ulang sampah plastik juga masih minim. Hanya sekitar 10% sampah plastik yang terdaur ulang.
Pembuatan ecobrick adalah salah satu upaya SIBAT Kelurahan Sewu untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang kian hari kian mengancam, tidak hanya pada manusia, tapi juga satwa. Kita sudah banyak mendengar tentang satwa yang mati karena terjerat sampah plastik atau salah mengiranya sebagai makanan.
David "Naruto" menunjukkan kepada kami cara untuk membuat ecobrick menggunakan botol plastik dan sejumlah plastik bekas. Caranya sederhana. Plastik-plastik bekas tersebut dijejalkan ke dalam botol plastik. Kemudian dengan bantuan sebilah tongkat plastik ditekan sedemikian rupa hingga padat.
Anak-anak lalu menerapkan apa yang dicontohkan David "Naruto". Mereka memasukkan plastik ke dalam botol dan menekannya dengan penuh semangat. Tawa ceria anak-anak riuh menggema.Â
David "Naruto" berkeliling untuk memastikan pekerjaan anak-anak. Sesekali ia mengecek kepadatan plastik di dalam botol menggunakan sebilah tongkat.
Kegiatan berlangsung dengan penuh suka cita. Anak-anak tampak puas dengan ilmu yang mereka dapatkan hari ini. Ditambah mereka bisa bertemu dengan tokoh Naruto yang selama ini hanya bisa dilihat dari layar kaca saja.
Sama seperti karakter cosplaynya, Naruto, jalan ninja David adalah membantu orang lain dalam misi kemanusiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H