Menanam akar wangi
Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah menanam akar wangi atau yang juga disebut lara setu. Pak Budi bersama timnya mengarahkan anak-anak ke bantaran Sungai Bengawan Solo. Sebelum menanam, kami diberi penjelasan singkat tentang kegunaan akar wangi.
Akar wangi memiliki banyak manfaat. Selayaknya rumput pada umumnya, tanaman dari India ini memiliki akar serabut yang bisa mengikat tanah di tempatnya tumbuh sehingga bisa meminimalisir abrasi yang terjadi di bantaran sungai.
Manfaat lain dari akar wangi adalah aroma wangi yang dihasilkan dari akarnya. "Orang-orang dulu sering menyimpan akar wangi di dalam lemari sebagai wewangian alami," terang Pak Budi.
Penjelasan tentang akar wangi sudah selesai. David "Naruto" dan tim SIBAT lalu mengajak anak-anak untuk mencari lubang yang sebelumnya telah dipersiapkan.Â
Anak-anak antusias mencari lubang yang akan mereka gunakan untuk menanam akar wangi. Kemudian secara serentak, mereka mulai menanam akar wangi.
biopori
Selesai menanam akar wangi, David "Naruto" bersama tim SIBAT mengarahkan kami ke tempat teduh. Kami duduk dan mendengarkan penjelasan Pak Budi tentang cara membuat lubang biopori dan fungsinya.
Pembuatan lubang biopori cukup sederhana. Hanya menggunakan alat untuk membuat lubang di tanah dan pipa paralon dengan tutupnya.Â
Awalnya, kita harus membuat lubang berdiameter sebesar pipa paralon dengan dalam kurang lebih 1 meter secara vertikal. Kemudian, pipa paralon dimasukkan ke dalam lubang dan diisi dengan sampah organik hingga penuh. Selanjutnya tinggal ditutup dengan tutup pipa yang di atasnya sudah diberi lubang terlebih dahulu.
Fungsi dari lubang biopori adalah membantu air hujan meresap ke dalam tanah dengan lebih cepat. Selain itu, sampah organik di dalamnya bisa diambil setelah dua minggu dan digunakan sebagai pupuk kompos.
Anak-anak kembali diminta untuk ikut aktif berpartisipasi dalam pembuatan lubang biopori. Mereka dengan antusias mengumpulkan daun-daun kering di tanah untuk kemudian dimasukkan ke dalam lubang biopori yang sudah disediakan.
ecobrick dari botol dan plastik
Kegiatan terakhir yang kami lakukan dalam upaya peduli lingkungan adalah membuat ecobrick. Bahan yang diperlukan hanyalah botol plastik bekas air mineral dan plastik bekas. Kegiatan ini sangat sederhana, tapi memberikan dampak yang luar biasa besar.