Tak banyak kereta api di Indonesia yang melewati danau atau rawa seperti ini. Bahkan mungkin kereta wisata Ambarawa ini menjadi satu-satunya yang masih aktif.
Kereta api di Sumatra Barat dengan rute Solok-Sawahlunto-Batutabal yang melewati Danau Singkarak pun saat ini sedang mati suri. Hal ini bisa dimengerti karena biaya pengoprasiannya yang cukup mahal. Apalagi untuk kereta bertenaga uap.
Kami tiba di Stasiun Tuntang setengah jam kemudian. Para penumpang diperbolehkan untuk turun dan melihat-lihat area Stasiun Tuntang selama sepuluh menit.
Beberapa foto lama beserta informasinya dipajang. Para penumpang bisa mengorek informasi tentang stasiun ini sementara masinis bersendagurau di sela istirahatnya dengan rekannya.
Sensasi menaiki kereta api tua memang terasa berbeda. Persis seperti kutipan yang tertera di dekat pintu gerbong, "It takes only one hour, but the memory of your Railway Mountain Tour will last forever." Dan kami pun kembali ke Stasiun Ambarawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H