Panggambaran generasi perempuan di zaman setelah Kartini inilah yang berusaha ditampilkan oleh Imin lewat tarian Wanita Wanita dan Perempuan.
Wanita tidak hanya bekerja di dapur saja. Namun, ia bebas mengejar dan mewujudkan cita-citanya. Mereka kini mempunyai kedudukan yang setara dengan laki-laki, hampir di semua bidang. "Kartini mulai membuka pikiran-pikiran untuk bisa setara dengan laki-laki tanpa melihat gender," tuturnya.
Gerakan tariannya pun lebih cepat dan dinamis. Menunjukkan pergeseran peran perempuan yang harus terampil dan tangkas di zaman globalisasi ini.
Bulu kuduk saya bahkan sampai berdiri merasakan emosi yang terpancar dari gerakan tari. Gerakan-gerakan dalam tarian ini juga mewakili kegelisahan dari sang koreografer tentang peran seperti apa yang akan muncul dari dampak globalisasi ini.
Pada akhirnya tarian Wanita Wanita dan Perempuan ini dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada para wanita agar bisa optimis dan semangat untuk menatap masa depan. Harapan ini sejalan dengan tulisan R.A. Kartini di salah satu suratnya, "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam nenek moyangnya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H