Mohon tunggu...
Ardian Maulana
Ardian Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahsiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Dashat sebagai Upaya Menekan Angka Stunting di Desa Ngareanak

19 Juli 2023   09:53 Diperbarui: 19 Juli 2023   10:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan gizi yang dihadapi di Indonesia masih berada pada kategori cukup tinggi. Hal tersebut bisa berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu masalah kekurangan gizi di Indonesia adalah stunting. 

Gangguan pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak mengalami tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya yang memiliki tinggi badan normal disebut dengan stunting. Pemerintah Indonesia memang sedang gencar-gencarnya dalam penanggulangan angka stunting di Indonesia. Jika hal tersebut dibiarkan saja maka dalam jangka panjang akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak dan juga terhadap perkembangan emosinya.

BKKBN meluncurkan sebuah program dalam upaya penanggulangan stunting melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). DASHAT merupakan sebuah program dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi balita berisiko stunting melalui makanan-makanan bergizi lokal yang terjangkau. Kabupaten Kendal menjadi salah satu kabupaten yang juga fokus terhadap penurunan angka stunting. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, ditemukan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Kendal mencapai 17,5 persen. 

Angka ini menunjukkan perlunya perhatian dan kewaspadaan yang lebih intensif terhadap kasus stunting, dengan tujuan untuk menurunkan angka tersebut di bawah 14 persen pada tahun 2024.

Aksi DASHAT ini juga dilakukan oleh mahasiswa UNNES GIAT 5 yang berlokasi di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Pemberian  makanan sehat ini ditujukan pada anak berisiko stunting di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Pelaksanaan program kerja DASHAT ini sudah dikonsultasikan dan setujui oleh kader posyandu, Bidan desa, dan Ahli Gizi Puskesmas Kecamatan Singorojo. Pemberian makanan sehat ini lebih digencarkan pada asupan protein hewani untuk mencegah angka stunting.

"Berdasarkan daftar anak berisiko stunting bulan Juli tahun 2023 di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal terdapat 14 anak yang beresiko stunting. Anak-anak tersebut tersebar di 3 dusun yaitu Dusun Ngareanak, Dusun Kaliwesi, dan Dusun Patukan," kata Bidan di Puskesmas  setempat.

Pemberian makanan sehat yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNNES GIAT 5 ditargetkan pada 7 anak dari data 14 anak yang ada. Priotitas 7 anak tersebut berdasarkan dengan beberapa pertimbangan, yaitu keadaan gizi, tinggi badan anak, dan perekonomian keluarga yang data pertimbangan tersebut bersumber dari daftar anak berisiko stunting  bulan Juli tahun 2023 di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal yang diberikan bidan setempat. Menu makanan DASHAT yang dibuat sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi dan bidan setempat yang menunya berupa makanan pokok dan kudapan yang diberikan secara bergantian. 

Pemberian makanan diberikan kepada anak berisiko stunting selama 6 hari berturut-turut dari tanggal 13-18 Juli 2023. Menu yang dibuat memanfaatkan pekarangan rumah seperti daun kelor, bayam, telur ayam, lele dan buah-buahan.

"Menu DASHAT hari pertama berupa nasi, sayur bayam, telur puyuh, tempe, sate buah, dan air mineral. Kemudian pada hari kedua berupa dimsum sebagai menu kudapan dari olahan daging ayam dan ada puding buah. Hari ketiga menu makanan lengkap berupa nasi, lele goreng, sop daun kelor, telur puyuh, tempe, sate buah, dan air mineral. Hari keempat berupa sempol daging ayam dan puding buah. Hari kelima berupa makanan lengkap ada nasi, omelet daun kelor, ayam krispi, telur puyuh, sayur caisim, tempe, sate buah, dan air mineral. Untuk hari terakhir menunya nuget dan sempol ayam," kata penanggung jawab program DASHAT.

Program DASHAT mendapatkan respons positif dari keluarga anak yang berisiko stunting. "Program ini sangat positif dan tepat sasaran. UNNES GIAT 5 ini berbeda dengan KKN tahun-tahun sebelumnya, hal ini karena biasanya mahasiswa KKN kurang bersosialisasi dengan masyarakat, namun untuk mahasiswa GIAT 5 ini Alhamdulillah mau bersosialisasi dengan masyarakat setempat, " kata masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun