Tepat kira-kira 4.50 pagi menurut jam di gawai saya kategori Full Marathon dimulai. Pelari memulai start dengan santai. Pikir saya mungkin inilah teknik dalam berlari dalam jarak yang jauh. Shutter kamera saya tekan berkali-kali.Â
Hampir 5 menit lebih berlalu, pelari Full Marathon tidak habis-habis. Edan, apa mereka tidak mengejar finish dengan cepat? Rasa penasaran saya langsung terjawab oleh MC yang kemudian berkali-kali mengatakan bahwa waktu lari dihitung setelah melewati start bukan pada tembakan dimulainya lomba yang sudah bermenit yang lalu dimulai.
Setelah beberapa menit, pikir saya mungkin akan membosankan jika saya harus mengambil momen start lagi. 30 menit berikutnya adalah start kategori Half Marathon sejauh 21 Km. Pikiran saya lalu tertuju pada penawaran kendaraan yang dikhususkan kepada media.Â
Yup, saya ingin memotret perjalanan lari mereka. Setelah berdiskusi dengan panitia dari pihak Mandiri saya dipasrahkan kepada Komunitas Bikers Mandiri yang ditugaskan khusus mengantarkan petugas media seperti saya.
Saya sempat harus mengatur strategi tempat mana yang pas untuk mengambil gambar para pelari. Saya mencari titik-titik pemberhentian yang menarik seperti jathilan, kesenian tradisional yang ditampilkan dalam jalur lari.Â
Saya buka dengan teliti peta yang diberikan kepada saya. Namun karena waktu berjalan begitu cepat saya ingin mengambil gambar dengan latar belakang matahari terbit. Sebentar berdiskusi dengan teman Bikers yang mengantar, saya memutuskan Candi Plaosan. Karena tidak boleh melewati jalur pelari yang dekat dengan titik start, saya perlu memutar. Ini pengalaman unik bagi saya, jarak dekat tapi muternya jauh amat.
Karena sebelum subuh sudah hujan, saya tidak berharap banyak soal golden sunrise yang biasanya hadir cantik di Candi Plaosan. Hanya kategori Half Marathon dan Full Marathon yang akan melewati Candi Plaosan ini.Â
Saya mengambil posisi yang menurut saya terbaik dan biasa untuk mengambil footage sunrise. Tak perlu dijelaskan, tentu saja sebelah barat Candi Plaosan adalah lokasi paling tepat untuk nyunrise.
Beberapa menit menunggu sembari mengobrol dengan steward Mandiri Jogja Marathon yang ternyata adalah pegawai-pegawai dari Bank Mandiri, akhirnya peserta lari pertama mendekati Candi Plaosan. Kenya adalah asal peserta lari tersebut. Luar biasa, cara jalan peserta tersebut seperti terbang. Langkah kakinya jauh, tentu saja beda banget dengan saya yang tambun ini.Â
Peserta yang melintas pertama di Candi Plaosan adalah kategori Half Marathon. Dengan lokasi sudut barat Candi Plaosan saya masih belum puas.Â