Mohon tunggu...
ARDIAN JAYA PRASETYA
ARDIAN JAYA PRASETYA Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Desain Interior

Hallo kenalkan saya Ardian Jaya Prasetya, Selamat datang dan selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Interaksi Imersif pada Desain Interior

27 Mei 2024   12:42 Diperbarui: 27 Mei 2024   13:55 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.missions-mmm.com/actu/natuzzi-augmented-store?lang=en

Virtual reality is about being able to create new experiences that are impossible in real life, but that feel incredibly real.

- Mark Zuckerberg (CEO of Meta Platforms) -

Virtual reality (VR) telah membawa revolusi dalam berbagai bidang, termasuk desain interior. Teknologi ini memungkinkan desainer untuk menciptakan presentasi yang jauh lebih imersif dan realistis, yang memberi klien pengalaman visual yang mendalam dan interaktif. Dengan VR, klien tidak hanya melihat gambar atau denah dua dimensi, tetapi juga dapat "masuk" ke dalam ruang yang telah dirancang dan mengalami suasana dan tata letak ruangan secara langsung. Pengalaman ini memberikan persepsi yang lebih akurat dan mendalam tentang desain yang diusulkan, memungkinkan klien untuk membuat keputusan yang lebih informatif dan tepat.

Dalam konteks presentasi desain interior, interaksi visual yang imersif melalui VR menawarkan berbagai keuntungan. Salah satunya adalah kemampuan untuk menunjukkan berbagai elemen desain secara dinamis. Klien dapat melihat perubahan langsung pada warna dinding, penempatan mebel, atau jenis pencahayaan hanya dengan beberapa klik. Hal ini tidak hanya membuat presentasi lebih menarik, tetapi juga memberikan fleksibilitas bagi desainer untuk menyesuaikan desain sesuai dengan preferensi dan umpan balik klien secara real-time. Kemampuan ini mempercepat proses revisi dan pengambilan keputusan, mengurangi waktu yang biasanya diperlukan untuk melakukan perubahan, dan mengurangi risiko kesalahpahaman yang sering terjadi dalam komunikasi desain tradisional. 

Selain itu, penggunaan VR dalam presentasi desain interior membantu mengatasi batasan imajinasi klien. Banyak klien sering kesulitan membayangkan bagaimana desain akhir akan terlihat hanya dari gambar dua dimensi atau sketsa. VR menghilangkan hambatan ini dengan memberikan representasi tiga dimensi yang sangat realistis. Klien dapat berjalan-jalan di dalam ruangan virtual, melihat dari berbagai sudut, dan bahkan merasakan skala dan proporsi dengan lebih baik. Ini meningkatkan tingkat kepuasan dan kepercayaan klien terhadap desainer dan desain yang diusulkan, serta mengurangi kebingungan dan ketidakpastian yang dapat menghambat proses desain.

Manfaat lain dari VR dalam presentasi desain interior adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah sejak dini. Dalam lingkungan virtual, desainer dan klien dapat dengan mudah melihat elemen yang mungkin tidak berfungsi dengan baik atau tampak kurang estetis. Misalnya, posisi jendela yang tidak ideal, pencahayaan yang tidak memadai, atau ruang yang terasa sempit dapat diidentifikasi dan disesuaikan sebelum tahap konstruksi dimulai. Ini membantu menghemat biaya dan waktu yang mungkin terbuang untuk perubahan pada tahap akhir. Dengan demikian, VR bukan hanya alat presentasi, tetapi juga alat perencanaan yang sangat efektif.

Berikut adalah tahapan teknologi dalam pemanfaatan Virtual Reality (VR) untuk presentasi desain interior berdasarkan penjelasan di atas:

1. Pengembangan Model 3D

Langkah pertama dalam menggunakan VR untuk desain interior adalah membuat model 3D yang akurat dari ruangan yang akan dirancang. Desainer menggunakan perangkat lunak desain seperti AutoCAD, SketchUp, 3DsMax, Blender atau Revit untuk membuat model ini. Setiap elemen dalam ruangan, mulai dari dinding, lantai, langit-langit, hingga furnitur dan dekorasi, di-render secara detail untuk menciptakan representasi yang realistis.

2. Integrasi dengan Perangkat VR

Setelah model 3D selesai, tahap berikutnya adalah mengintegrasikannya dengan perangkat VR. Perangkat lunak khusus seperti Unity atau Unreal Engine digunakan untuk mengkonversi model 3D menjadi lingkungan virtual yang dapat dieksplorasi. Pada tahap ini, desainer memastikan bahwa semua elemen berfungsi dengan baik dalam VR dan mengatur interaktivitas yang diperlukan.

3. Penyesuaian dan Optimalisasi

Model virtual yang telah diintegrasikan dengan perangkat VR kemudian dioptimalkan untuk memastikan pengalaman yang lancar dan realistis. Ini termasuk penyesuaian detail grafis, pencahayaan, tekstur, dan elemen interaktif. Desainer menguji berbagai skenario untuk memastikan bahwa lingkungan virtual dapat dinavigasi dengan mudah dan bahwa perubahan desain dapat dilakukan secara real-time.

4. Presentasi dan Interaksi dengan Klien

Dengan model virtual yang sudah siap, desainer mengundang klien untuk mengalami desain dalam VR. Klien menggunakan headset VR untuk "masuk" ke dalam ruangan virtual dan mengeksplorasi desain dari berbagai sudut. Desainer dapat memandu klien melalui ruangan, menunjukkan fitur-fitur khusus, dan melakukan perubahan desain langsung berdasarkan umpan balik klien. Interaksi ini memungkinkan klien untuk merasakan skala dan proporsi ruangan dengan lebih baik daripada yang dapat dicapai melalui gambar atau sketsa 2D.

5. Revisi dan Penyempurnaan

Berdasarkan umpan balik yang diterima selama presentasi VR, desainer melakukan revisi dan penyempurnaan pada model 3D. Revisi ini dapat mencakup perubahan pada tata letak furnitur, skema warna, pencahayaan, atau elemen dekoratif lainnya. Proses ini bersifat iteratif, dengan desainer dan klien berkolaborasi untuk mencapai desain akhir yang memuaskan.

6. Finalisasi dan Implementasi

Setelah semua revisi selesai dan klien puas dengan desain akhir, model 3D final digunakan sebagai panduan untuk implementasi fisik. Desainer dapat menghasilkan gambar kerja, spesifikasi material, dan instruksi konstruksi berdasarkan model virtual. VR juga dapat digunakan untuk memantau kemajuan proyek, memastikan bahwa hasil akhir sesuai dengan desain yang disetujui.

Dengan mengikuti tahapan teknologi ini, VR tidak hanya meningkatkan kualitas presentasi desain interior, tetapi juga mengoptimalkan proses desain secara keseluruhan, menghasilkan solusi yang lebih efektif dan efisien.

Lebih jauh lagi, VR memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif antara desainer dan klien. Dalam ruang virtual, kedua belah pihak dapat berinteraksi dan berdiskusi tentang berbagai aspek desain dengan lebih jelas. Desainer dapat memberikan penjelasan detail tentang setiap elemen, sementara klien dapat memberikan umpan balik secara langsung berdasarkan pengalaman visual mereka. Hal ini menciptakan dialog yang lebih produktif dan interaktif, yang pada akhirnya menghasilkan desain yang lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan klien. Kolaborasi semacam ini seringkali sulit dicapai dengan metode presentasi tradisional.

Dengan semua keunggulan ini, tidak mengherankan bahwa VR semakin menjadi alat penting dalam desain interior. Interaksi visual yang imersif yang ditawarkan oleh VR tidak hanya meningkatkan kualitas presentasi tetapi juga memperkuat hubungan antara desainer dan klien. Dengan memberikan pengalaman yang lebih nyata dan mendalam, VR membantu menciptakan desain yang lebih baik dan sesuai dengan visi klien. Ini menjadikan proses desain interior lebih efisien, kreatif, dan memuaskan, baik bagi desainer maupun klien. Seiring perkembangan teknologi, peran VR dalam desain interior kemungkinan akan semakin signifikan, membawa inovasi dan kemajuan yang lebih besar dalam industri ini.

Kesimpulannya, teknologi Virtual Reality (VR) telah terbukti menjadi alat revolusioner dalam desain interior, memungkinkan presentasi yang lebih imersif dan realistis. Dengan memberikan pengalaman visual tiga dimensi yang mendalam, VR membantu klien memahami dan merasakan desain secara langsung, meningkatkan kualitas interaksi dan kolaborasi antara desainer dan klien. Proses ini tidak hanya mempercepat revisi dan pengambilan keputusan, tetapi juga mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah sejak dini, menghemat biaya dan waktu. Seiring dengan perkembangan teknologi, VR diprediksi akan terus memainkan peran penting dalam industri desain interior, membawa inovasi dan kemajuan yang signifikan dalam menciptakan solusi desain yang lebih efektif, efisien, dan memuaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun