Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, berkolaborasi dengan Kanwil Kemenag Jateng, menyelenggarakan Expo Kemandirian Pesantren dan live musik 2024 di Gedung Planetarium UIN Walisongo Kampus 3, yang berlangsung dari Selasa (29/10/2024) selama dua hari.Â
Dalam acara Expo Kemandirian Pesantren, kami mewawancarai Najwa, seorang mahasiswa UIN Walisongo Semarang angkatan 2020 sekaligus santriwati di Pondok Pesantren Darul Falah di Semarang. Menurut Najwa, kemandirian pesantren mencakup lebih dari sekadar pembelajaran agama; santri juga diajarkan bagaimana berinteraksi dalam masyarakat dan membangun bisnis yang baik. Mereka dilatih dalam berbagai keterampilan, termasuk membuka stan di expo dan menyediakan jasa desain sablon kaos, dengan pemasaran melalui pre-order di WhatsApp. Proses ini melibatkan baik santriwan maupun santriwati, memastikan kesempatan yang setara untuk belajar. Selain itu, mereka menjual produk lainnya seperti gantungan kunci, mukena, dan busana muslim.Â
Pondok pesantren memiliki dua toko, Binawamart yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, dan Sayidina yang menawarkan makanan berat seperti ayam geprek dan minuman. Najwa menyatakan bahwa acara ini sangat baik untuk memperkenalkan produk dan kreativitas pondok pesantren kepada mahasiswa dari luar, sekaligus mendorong interaksi antar santri.Â
Acara ini juga menunjukkan bahwa pondok pesantren dapat memberikan kontribusi positif dan mengembangkan bakat santri, bertentangan dengan stigma negatif yang sering muncul di media sosial tentang kekerasan di pesantren. Namun, Najwa dan rekan-rekannya menghadapi tantangan dalam pemasaran karena kurangnya pengetahuan tentang strategi pemasaran dan perlunya inovasi untuk meningkatkan daya tarik produk.Â
Acara Gelar Expo Kemandirian Pesantren tidak hanya menampilkan berbagai produk dan kreativitas santri, tetapi juga dimeriahkan dengan penampilan live musik yang menarik. Musik menjadi salah satu daya tarik utama, menciptakan suasana yang hangat dan menghibur bagi pengunjung.Â
Di panggung utama, sejumlah band dan musisi lokal, termasuk para santri berbakat, tampil membawakan lagu-lagu yang beragam, mulai dari musik tradisional hingga pop modern. Penampilan mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga menunjukkan potensi seni yang ada di pesantren. Dengan lirik yang mengangkat tema kemandirian, persahabatan, dan semangat berkarya, penampilan ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung.Â
Live musik ini berperan penting dalam memperkuat interaksi antara pengunjung dan peserta expo. Suasana yang ceria dan energik membuat pengunjung lebih betah berlama-lama, menjelajahi stan-stan yang ada, dan menikmati berbagai produk khas dari pesantren. Penampilan musik ini juga menjadi ajang bagi santri untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga mendukung pengembangan bakat seni.Â
Secara keseluruhan, live musik di Gelar Expo Kemandirian Pesantren menjadi salah satu elemen yang memperkaya pengalaman acara, menciptakan momen berharga bagi semua yang hadir.Â