Mohon tunggu...
Muhammad Ardian
Muhammad Ardian Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Lahir di Purworejo, Besar di Kebumen, Menuntut Ilmu di Yogyakarta, Mengais rezeki di Sumbawa Barat. Pedagang tempe keliling idola ibu-ibu rumah tangga. Hobi ulang tahun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Onani, Sakit tapi Enak

17 Juli 2011   21:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:36 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang. Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja . Salah satu masalah yang dialami remaja adalah kehidupan seksual remaja. Sekarang ini kehidupan seksual remaja bukanlah sesuatu yang baru dan dianggap tabu oleh orang dewasa tetapi untuk remaja ini adalah sesuatu yang baru dan tabu.

Remaja sangat rentan terhadap hal-hal yang baru, seperti halya kehidupan seksual. Mereka pada umumnya memiliki rasa keingintahuan yang tinggi mengenai hal tersebut. Namun, mereka hanya sedikit sekali mendapat ilmu pengetahuan menganai kehidupan seksual. Akhirnya para remaja yang tidak puas akan ilmu yang didapatnya terpaksa mencari tahu sendiri untuk memuaskan hasrat keingintahuanya. Seperti mencari sumber-sumber yang berhubungan dengan kehidupan seksual di internet, membaca buku-buku referensi, dan bahkan ada yang sampai bertanya kepada guru atau orang yang mereka anggap berkompeten dibidang tersebut mengenai kehidupan seksual remaja.

Namun, hal ini juga memiliki dampak yang buruk. Remaja yang telah mendapat pengetahuan mengenai kehidupan seksual semakin penasaran saja mengenai hal tersebut karena pengetahuan yang mereka dapat hanya terbatas pada teori-teori saja. Akhirnya para remaja yang penasaran terhadap kebenaran teori mencari tahu bagaimana cara untuk memuaskan hasrat kehidupan seksual mereka. Salah satunya dengan melakukan onani.

Onani adalah cara pemuasan seksual yang dilakukan oleh diri sendiri (self serviece). Onani juga merupakan cara menyalurkan hasrat seksual yang paling aman dibanding cara-cara yang lain.

Remaja adalah objek yang sering melakukan onani untuk menyalurkan hasrat seksual mereka. Alasan mereka melakukan onani ada berbagai macam. Remaja merasa nyaman setelah melakukan onani karena hasrat seksual yang selama ini terpendam dapat tersalurkan tanpa merugikan pihak-pihak lain dan melanggar hukum. Remaja pada umumnya tidak memiliki aktivitas yang banyak seperti orang dewasa sehingga memiliki banyak waktu luang untuk melakukan onani. Selain itu remaja yang suka bertengger dengan situs-situ hot dan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang berbau pornografi juga dapat mendorong seseorang remaja untuk berlangganan onani.

Frekuensi aktivitas seseorang dalam beronani pun berbagai macam. Contohnya saja teman saya yang sebut saja namaya berinisial X. Teman saya ini mengaku melakukan onani seperti kebutuhan hidup yang harus dilakukan. Jadi apabila ia tidak melakukan onani maka dalam hidupnya akan terasa ada yang kurang. Teman saya ini dapat melakukan onani sampai 3-4 kali dalam sehari. Saya juga pernah bertanya kepada X, mengapa ia melakukan onani sampai sebanyak itu. Jawaban dari X sangat singkat dan jelas yaitu karena onani itu enak dan nyaman.

Banyak remaja yang sering melakukan onani bertanya-tanya apakah onani itu berbahaya bagi tubuh kita? Ternyata onani ini menimbulkan berbagai macam pengaruh negatif yang mengancam tubuh kita. Salah satunya yaitu ejakulai dini pada saat dewasa nanti. Seorang remaja laki-laki yang berlangganan onani dalam hidupnya mempunyai indikasi yang menimbulkan gejala ejakulasi dini, disfungsi ereksi, dan bahkan pada beberapa kasus sampai berakibat hilangnya kemapuan untuk berereksi. Selain itu onani juga mengganggu aktivitas sehari-sehari karena pikiran kamu hanya tertuju kemasalah seksual saja. Pada remaja laki-laki yang berlangganan onani juga sering terjadi iritasi pada daerah alat reproduksi. Seorang remaja biasanya setelah melakukan onani pasti dalam benaknya terdapat perasaan takut akan dosa dan merasa hina karena telah melakukan sesuatu yang dianggapnya tidak baik. Namun, dianatara yang sudah saya sebutkan tadi yang paling berdampak besar bagi tunas-tunas bangsa seperti kita adalah kurangnya semangat dan konsentrasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga tugas kita sebagai tunas bangsa menjadi tidak terlaksana karena tingkah laku kita yang sering bermalas-malasan. Hal ini dapat terjadi karena energi dan konsentrasi kita tersedot oleh adanya aktivitas onani. Remaja putri pada umumnya jarang yang melakukan onani sehingga dampak yang dilakukan belum dapat diketahui secara pasti. Namun, secara keseluruhan dapat diperkirakan organ yang diserang akibat onani pada remaja putri pasti juga alat reproduksi.

Beberapa sumber lain juga menyatakan bahwa onani sebenarnya tidak berdampak besar pada kesehatan dan kesuburan reproduksi apabila kita dalam melakukan onani dengan cara yang benar dan tidak berlebih dalam melakukanya.

Agama yang saya imani yaitu Islam menjelaskan bahwa onani termasuk perbuatan zina. Padahal dalam Al Qur’an sudah dijelaskan bahwa mendekati zina saja tidak boleh apalagi melakukanya.Namun, dalam Al Hadis juga dijelaskan bahwa seseorang boleh melakukan onani apabila seorang suami yang ditinggal istrinya kemudian tidak tahan untuk menyalurkan hasrat seksualnya.

Sebenarnya onani dapat ditanggulangi sejak dini dengan prinsip kita harus tegas dalam mengambil tindakan artinya kita harus konsekuan pada usaha kita untuk menanggulangi adanya onani. Oanani pada dasarnya terjadi karena seorang ramaja memiliki waktu luang sehingga dapat melakukan aktivitas onani selama yang ia mau. Sebenarnya hal ini dapat diatasi apabila para remaja maumengisi aktivitasnya dengan hal-hal yang positif seperti berorganisasi, belajar kelompok, olahraga, dan lain sebagainya. Onani juga terjadi karena adanya rasa keingintahuan yang tinggi dari para remaja. Hal ini juga sebenarnya dapat diatasai apabila pemerintah juga berperan aktif dalam memberikan pendidikan seks sejak dini kepada para tunas bangsa. Pendidikan seks ini bertujuan agar para remaja memiliki ilmu pengetahuan mengenai kehidupan seksual dan bahaya-bahaya yang mengancam apabila kita berkecimpung dengan kehidupan seksual tanpa prosedur yang benar. Selain itu apabila seorang remaja sudah menjadi maniak onani maka ia harus cepat-cepat mendapat support dan konsultasi kepada pihak-pihak yang berkompeten pada bidang tersebut.

Namun, apakah onani dapat diatasi denga beberapa cara di atas? Semua tergantung pada peran pemerintah dalam menanggulangi masalah kehidupan seksual remaja. Apabila pemerintah tetap diam dan membiarkan para tunans bangsa belajar otodidak tanpa sumber yang jelas mengenai kehidupan seksual maka onani ini akan berkembang menjadi seks bebas. Selain itu yang terpeting adalah Anda sebagai orang yang bertanggung jawab pada diri Anda sendiri. Apakah anda memilih untuk terus berlangganan onani sebagai cara untuk menyalurkan hasrat seksual Anda ataukah Anda mulai mengambil tindakan untuk meninggalkan onani kecuali jika diperlukan secara mendesak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun