Mohon tunggu...
Ardian Firmansyah
Ardian Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa, fighter kehidupan

saya suka berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minimasi Pemborosan Proses Produksi dalam Sudut Pandang Lean Six Sigma

12 Agustus 2024   12:46 Diperbarui: 12 Agustus 2024   12:58 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia manufaktur yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan efisiensi dan kualitas produknya. Salah satu pendekatan yang efektif untuk mencapai tujuan ini adalah dengan meminimalkan pemborosan dalam proses produksi. Pemborosan, yang sering kali tidak disadari, dapat mengakibatkan peningkatan biaya, penurunan produktivitas, dan berkurangnya kualitas produk. Lean Six Sigma, sebuah metodologi yang menggabungkan prinsip-prinsip Lean dan Six Sigma, menjadi solusi utama dalam mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan sehingga perusahaan dapat mencapai efisiensi maksimal.

Pemborosan dalam Proses Produksi

Pemborosan, atau yang dikenal sebagai "muda" dalam terminologi Lean, mengacu pada setiap aktivitas dalam proses produksi yang tidak memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Ada tujuh jenis pemborosan utama yang sering ditemukan dalam produksi, yaitu:

  1. Overproduction (Produksi Berlebih): Memproduksi lebih dari yang dibutuhkan oleh pasar.
  2. Waiting (Menunggu): Waktu tunggu yang tidak perlu antara proses produksi.
  3. Transportation (Transportasi): Pergerakan material atau produk yang tidak diperlukan.
  4. Overprocessing (Pemrosesan Berlebih): Proses tambahan yang tidak menambah nilai pada produk.
  5. Inventory (Persediaan Berlebih): Menyimpan lebih banyak bahan atau produk jadi dari yang diperlukan.
  6. Motion (Gerakan Berlebih): Aktivitas pekerja yang tidak efisien, seperti mencari alat atau bahan.
  7. Defects (Cacat): Produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan memerlukan perbaikan atau penggantian.

Lean Six Sigma: Pendekatan Terintegrasi

Lean Six Sigma menggabungkan kekuatan dua metodologi: Lean yang fokus pada penghilangan pemborosan dan Six Sigma yang bertujuan untuk mengurangi variasi dan cacat dalam proses. Dengan menggunakan Lean Six Sigma, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengeliminasi pemborosan, sekaligus memperbaiki kualitas dan konsistensi produksi. Berikut adalah langkah-langkah yang diterapkan dalam Lean Six Sigma untuk meminimalkan pemborosan:

  1. Define (Menentukan): Mengidentifikasi masalah atau area yang membutuhkan perbaikan dalam proses produksi. Pada tahap ini, tim proyek menentukan apa saja jenis pemborosan yang ada dan bagaimana dampaknya terhadap biaya, waktu, dan kualitas.

  2. Measure (Mengukur): Mengumpulkan data untuk memahami sejauh mana pemborosan terjadi. Pengukuran ini penting untuk menetapkan baseline dan mengidentifikasi peluang perbaikan.

  3. Analyze (Menganalisis): Menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk mengidentifikasi akar penyebab pemborosan. Analisis ini memungkinkan perusahaan untuk memahami sumber dari masalah dan menentukan langkah yang tepat untuk mengatasi pemborosan.

  4. Improve (Memperbaiki): Mengembangkan dan menerapkan solusi untuk menghilangkan pemborosan. Ini bisa melibatkan perubahan dalam alur kerja, desain proses, atau pengurangan persediaan berlebih.

  5. Control (Mengontrol): Memastikan bahwa perbaikan yang telah dilakukan tetap berlanjut dan tidak ada pemborosan yang kembali muncul. Kontrol ini dilakukan melalui pemantauan terus-menerus dan pengukuran hasil.

Penerapan Lean Six Sigma dalam Minimasi Pemborosan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun