SISI RAMAWIJAYA
Dibalik kesempurnaan sang Ramawijaya sebenarnya banyak hal yang paradoks, mengapa demikian.. Sang Ramawijaya yang "katanya" pangeran i baik itu tak diberi bantuan sedikitpun oleh kerajaannya untuk menjemput kembali sang dewi. Malah Hanya dibantu oleh pasukan kera pimpinannya Hanoman.
Itu pun didapat karena ia membantu Hanoman menggulingkan Subali yang notabene penguasa sah pasukan kera. Yang dilakukan dengan cara membokongnya, yaa.. lewat belakang. Ini tentu bukan tindakan kesatria. Lalu bagaimana mungkin bisa disebut benar menggulingkan pemerintahan yang sah.
Selain itu, ada sedikit kekecewaan yang dirasakan Shinta karena yang menjemputnya ditaman Alengka bukan sang pujaan Hati Ramawijaya. Yaa... Ramawijaya Hanya mengutus kera Hanoman. Sehingga sang Shinta enggan untuk ikut, coba saja kalau Ramawijaya tak congkak untuk turun langsung menjemput tentu peperangan bisa dicegah.
Yang paling aneh ialah, ketika sang dewi telah kembali dipelukannya. Sang Ramawijaya tak mempercayai kesucian Shinta karena telah bertahun-tahun di istana Rahwana. Untuk membuktikannya, maka Ia meminta sang dewi untuk terjun ke dalam nyala api. Lebih aneh lagi ketika sang dewi selamat dan tak tersentuh api sedikitpun yang mengisyaratkan bahwa ia memang setia menjaga kesucian dari Rahwana, malah Ramawijaya tetap mengusirnya. Hingga sang dewi sampai pada pertapaan Valmiki.
HITAM ATAU PUTIH
Sepertinya kita perlu memikirkan kembali siapa yang baik dan siapa yang buruk dengan kenyataan ini. Hanya saja sebenarnya dalam kehidupan ini  Tidak ada yang benar-benar Hitam dan tak ada yang benar benar Putih.Â
#ARDIANSYAH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H