Mohon tunggu...
Ardiana Putri
Ardiana Putri Mohon Tunggu... Editor - Iam Girl

KMY

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontroversi LGBT di Masyarakat, Ketahui Faktor Penyebab dan Dampak Buruknya

9 Maret 2020   18:05 Diperbarui: 9 Maret 2020   18:23 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Faktor lingkungan dan pergaulan

Lingkungan serta kebiasaan seseorang dalam bergaul disinyalir telah menjadi faktor penyebab yang paling dominan terhadap keputusan seseorang untuk menjadi bagian dari komunitas LGBT. Masuknya budaya-budaya yang berasal dari luar negeri juga dianggap menjadi penyebab seseorang untuk ikut menjadi bagian LGBT. Budaya ini yang mengenalkan mereka apa itu LGBT.

3. Faktor genetik

Beberapa hasil penelitian telah menunjukkan bahwa salah satu faktor pendorong terjadinya homoseksual, lesbian, atau perilaku seks yang dianggap menyimpang lainnya bisa berasal dari dalam tubuh seseorang LGBT yang sifatnya bisa menurun dari anggota keluarga sebelumnya. Dalam dunia kesehatan, pada umumnya seorang laki-laki normal memiliki kromosom XY dalam tubuhnya, sedangkan wanita yang normal kromosomnya adalah XX. Akan tetapi dalam beberapa kasus ditemukan bahwa seorang pria bisa saja memiliki jenis kromosom XXY, ini artinya bahwa laki-laki tersebut memiliki kelebihan satu kromosom.

Akibatnya, lelaki tersebut bisa memiliki berperilaku yang agak mirip dengan perilaku perempuan. Keberadaan hormon testosteron dalam tubuh manusia memiliki andil yang besar terhadap perilaku LGBT. Kadar hormon testosteron yang rendah dalam tubuhnya, bisa mengakibatkan antara lain berpengaruh terhadap perubahan perilakunya, seperti perilaku laki-laki menjadi mirip dengan perilaku perempuan.

Apa saja dampak buruk yang ditimbulkan dengan menjadi seorang LGBT?

Kami hendak mengajak lebih banyak orang untuk mulai berpikir jernih dan mempertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan untuk menjadi LGBT. Kerusakan kaum mereka bukan saja dalam hal penampilan melainkan lebih kepada kelainan seksual yang berlebihan. Pada dasarnya, semua ini berawal dari bias informasi yang diterima dan diyakini. Keadaan ini semakin diperparah dengan menurun, berkurang bahkan menghilangnya pengendalian diri terhadap hawa nafsu yang sesat.

Beberapa dampak buruk menjadi LGBT bagi lingkungan seperti peningkatan gejala sosial dan maksiat dimasyarakat, Rusaknya keluarga dan timbulnya pertikaian diantara keluarga, Dapat mempengaruhi pemikiran anak-anak disekitar, serta keamanan anak dibawah umur maupun remaja menjadi terancam.

Selain berdampak pada lingkungan sekitar, hal ini juga berdampak pada diri sendiri antara lain, Hubungan yang tidak direstui oleh pemerintah dan agama, Cenderung gonta-ganti pasangan yang diakibatkan tujuan hidup yang ngawur bahkan tidak ada lagi arti hidup bagi dirinya, Beresiko menyebabkan penyakit seksual seperti HIV/AIDS, Biasanya menjadi atheis karena LGBT melanggar norma-norma agama, Gila akan kebutuhan materi, Dijauhi oleh keluarga, Sulit mendapatkan pekerjaan yang bermutu, Rentan stres diakibatkan tekanan dalam hidupnya, serta tidak mendapat perlindungan hukum.

Perlakuan yang sangat tidak manusiawi juga akan dialami para kaum LGBT ketika berhadapan dengan hukum karena tidak adanya aturan yang jelas bagi mereka, hal ini disebabkankan karena hukum di Indonesia tidak ada yang mengatur tentang kedudukan transgender.

LGBT bukan masalah penampilan: setiap orang bisa saja menjadi tomboy atau gayanya agak kemayu tetapi mereka yang menjadi LGBT (lesbian, gay/ homoseksual, biseksual, transeksual) lebih menekankan tentang kelainan seksual. Sejatinya mereka yang termasuk kaum LGBT adalah orang yang berfikir serta bertindak menyimpang dan berlawanan dengan fitrah manusia. Bukan hanya merugikan orang-orang disekitarnya mereka juga merugikan diri mereka sendiri, sehingga bukan hanya keluarganya yang hancur tapi bahkan hidup merekapun hancur atas perbuatan dan keputusan mereka sebagai LGBT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun