Mohon tunggu...
ardiana salam
ardiana salam Mohon Tunggu... -

Gadis berdarah Bugis - Jawa, kelahiran pinrang, 1 oktober 1979, alumni Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar. Hobi Lari pagi, jln2, baca puisi, dan fotografi. Saat ini bekerja sebagai Socio - Cultural Analyst di perusahaan kelapa sawit di kota banjarbaru, kalimantan Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Bapak Mario Teguh

9 September 2014   22:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untaian kata dari mu

Laksana tumpahan butir - butir mutiara

Pijar bagi hati yang gundah

Mata air bagi  jiwa yang rendah hati

Inikah zaman yang engkau bangun

Dengan kemanusiaan seluas samudra

Untuk semesta dan anak manusia

Agar akal dan jiwa,

Mampu menemukan kejernihannya

Adakah ini kasih sayang Sang Gusti

Menitipkan jiwamu di pangkuan kami

Zaman telah berubah, katamu

Tak ada tempat untuk hati yang gelap

Mari anakku,

Kehidupan untuk memanusiakan manusia

Kebahagiaan adalah rahmat

Tak ada kata terlambat,

Membangun esok di kaki langit

Banjarbaru, 3 September 2014,   06.12 pagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun