1. Berkurangnya kemampuan kognitif
Kita bisa bilang otak bekerja seperti pisau, kalau nggak pernah diasah maka dia akan berkarat. Hal yang sama berlaku saat kita membentuk kebiasaan dengan menonton konten-konten receh. Kemampuan analisis, pemecahan masalah, perencanaan , pengorganisasian, pengambilan keputusan, dan kemampuan memori kita akan tidak terlatih.Â
2. Ketergantungan pada hal-hal yang instan
Durasi video yang sangat singkat, memberikan adiksi pada otak kita untuk mendapatkan hiburan-hiburan dalam waktu singkat. Mirisnya lagi, kita nggak sadar kalau sedang terus-terusan scroll video-video receh. Bisa-bisa sampai dua atau tiga jam lebih, udah setara nonton film kan?
3. Perubahan Emosi
Ketergantungan mengonsumsi video-video instan turut berdampak pada perubahan emosi kita. Sesederhana, kita mulai nyaman dengan dunia maya dan lupa melakukan kewajiban-kewajiban di sekitar kita, meniru hal-hal tidak pantas di sosial media, menjadi pribadi yang tidak sabaran, dsb.
Kata kunci untuk meminimalisir efek samping brain rot adalah MEMBATASI. Mulai membatasi diri dari konten singkat dan receh, batasi penggunaan sosial media, cari aktivitas yang lebih produktif, prioritaskan istirahat yang lebih berkualitas, mulailah memiliki hobi, dan salah satunya lagi perbanyak membaca. Jika kita membaca artikel ini sampai kalimat terakhir (kalimat ini) maka kita sudah memangkas konsumsi konten-konten instan bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H