Mohon tunggu...
Astriana
Astriana Mohon Tunggu... Freelancer - Pengarang

Review, sastra, diktat kuliah, mental health

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku The Alpha Girl's Guide Karangan Henry Manampiring: Menjadi Wanita Smart, Independen, dan Anti Galau

3 Januari 2023   16:30 Diperbarui: 3 Januari 2023   16:41 16746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku          :The Alpha Girl's Guide

Penulis                 : Henry Manampiring

Penerbit              : Gagas Media

Ukuran                 : 13 X 19 cm

Tebal                     : 260 halaman

ISBN                      : 978-979-780-954-6

Buku self development banyak digandrungi anak muda akhir-akhir ini. Sebagai jenis buku non-fiksi, buku self development mampu membuat pembaca memahami ataupun mengevaluasi dirinya sendiri melalui bahasa yang to the point. Salah satu penulis yang konsisten pada genre tersebut adalah Henry Manampiring.

Setelah digandrungi banyak pembaca dengan "Filosofi Teras" namanya kembali muncul ke permukaan dengan "The Alpha Girl's Guide". Buku "The Alpha Girl's Guide" yang terbit pertama kali pada 2015 laris terjual di pasaran sehingga dicetak kembali pada tahun 2016, 2020, dan 2022. Banyaknya rekomendasi untuk membaca buku ini melalui FYP tik tok dan postingan beberapa teman pada akhirnya membuat saya tertarik untuk membuktikan seberapa worth it sih buku ini? Dan apakah kamu juga harus mulai membacanya? Mari kita mulai dengan sinopsis "The Alpha Girl's Guide".

Sesuai dengan judulnya The Alpha Girl's Guide memuat hal-hal yang berkaitan dengan Alpha Girls baik dalam dunia karir, pendidikan, pertemanan, asmara, atitude, kebiasaan, kelebihan dan kekurangan alpha girls, sampai figur perempuan-perempuan Alpha di Indonesia seperti Najwa Shihab dan Alanda Kariza. 

Buku self development karangan Henry Manampiring ini juga memuat bahasan-bahasan yang menarik untuk alpha girl's meliputi: Pentingnya nilai atau pengalaman berorganisasi; teman sejati atau teman yang menghambat; cowok parasit dan manipulatif; sikap yang harus diambil saat patah hati; pernikahan dengan alasan yang tepat; dan hal-hal penting yang harus dilakukan saat mulai bekerja.

 Buku ini merupakan hasil akumulasi pengamatan, studi kepustakaan (riset artikel), wawancara, dan diskusi dengan banyak perempuan di media sosial. Henry Manampiring atau yang akrab disapa Om Piring menawarkan value yang cukup berani, ia ingin mengajak perempuan Indonesia menjadi cewek smart, independen, anti galau, dan mampu memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.

Melalui tampilan baru, penyajian layout dan ilustrasi yang ada dalam buku ini tidak akan menganggu konsentrasi kamu selama membaca. dengan bahasa yang ringan khas Om Piring buku ini juga cukup menohok dan blak-blakan di setiap bab nya. Ketika mulai membacanya kamu mungkin akan mulai berkata "Oh iya juga," atau "Kayaknya aku Alpha women juga, karena banyak ciri-ciri yang relate sama aku." 

Melalui buku ini bisa dikatakan Om Piring telah menyajikan sudut pandang yang tepat dari seorang alpha women dalam menyikapi perkembangan isu-isu perempuan khususnya di Indonesia. Sikap tegas alpha women terkait perempuan yang selalu diidentikkan dengan dapur dan seks serta princess mentality.

instagram.com/gagasmedia
instagram.com/gagasmedia

Perempuan alpha akan memprioritaskan pendidikan dan karir dengan menghargai setiap proses. Ia juga akan menghargai dirinya sendiri tanpa lupa untuk menghargai orang lain baik itu rekan kerja, teman kuliah, teman nongkrong, orang asing yang ditemui di jalan, atau pun pacar (jika ada). Selain fokus pada eksplorasi kekuatan dan passion yang harus dikembangkan sekaligus dipertahankan oleh perempuan alpha. Om Piring melengkapi pembahassanya dengan sisi buruk seorang alpha women yang harus lebih dikendalikan. Hal itu membuat buku ini lebih realistis karena alpha women sekalipun juga tetap manusia yang kadang menyebalkan.

Apakah berarti buku ini hanya cocok untuk dibaca seorang alpha women? Atau, apakah buku ini hanya cocok untuk remaja dewasa yang sudah menginjak dunia perkuliahan? Kabar baiknya tidak. Perempuan dengan jenis kepribadian beta, omega, gamma, delta, maaupun sigma cocok-cocok saja membaca buku ini. Meskipun tidak semua perempuan dinyatakan sebagai Alpha Women buku ini akan tetap memberi koridor agar seorang perempuan bisa mendapat hidup yang lebih berkualitas. 

Dan tentu kamu tidak harus menjadi alpha women jika itu tidak sesuai dengan kamu. Namun, sebagaimana buku self development jika kamu bukan seorang alpha kemudian merasa ada hal-hal yang harus dikoreksi dari segi attitude dan kebiasaan sehari-hari maka kamu bisa mentransfer energi positif dari buku ini ke dalam dirimu. Karena yang harus dipahami kepribadian bukan hal yang saklek, kepribadian bisa berubah seiring berkembangnya pengetahuan dan banyaknya pengalaman. 

Lalu buku ini juga cocok untuk kamu yang masih duduk di bangku SMA, karena sekali lagi bahasa yang digunakan sangat ringan sehingga mudah dicerna. Selain itu ada juga bab khusus yang membahas tentang alpha student. Malah sebuah previlage jika kamu mengetahui tentag alpha women sejak dini. Sehingga kamu bisa menentukan kebiasaan-kebiasaan apa yang harus kamu susun untuk mempersiapkan karier ke depan? Apakah hal tersebut membuat kamu nyaman atau tidak?

Lepas dari kelebihannya, The Alpha Girl's Guide memiliki sedikit kekurangan. Pertama sosok teladan alpha woman yang di tampilkan masih terbatas. Padahal rasanya saya ingin berkenalan dengan setidaknya satu alpha women lagi. Kemudian di akhir  halaman buku sebelum daftar pustaka dan resensi terdapat halaman berjudul "Alpha Female di Film" yang disajikan dalam beberapa point. 

Menurut saya, alih-alih menyajikannya secara terpisah penulis (Om Piring) bisa menghubungkanya dengan setiap sub bab sehingga pembaca mendapat gambaran langsung tentang alpha women dan daftar film yang telah dikumpulkan tidak disangka sebagai glosarium/ringkasan. Penempatan yang kurang tepat ini juga memungkinkan pembaca untuk mengabaikan informasi yang dituliskan, karena bab berjudul "Your Alpha Future" rasanya sudah menjadi penutup yang pas dan cantik.

Nah, kembali pada pertanyaan di awal tadi. Seberapa worth it sih buku ini? Buku ini sangat worth it untuk dibaca. Karena mau tidak mau kamu akan mendapat sudut pandang dan evaluasi-evaluasi baru yang meningkatkan kulitas diri kamu. Jadi, buat yang belum membaca bisa langsung pergi ke Gramedia atau chek out di  e-commerce kesayanganmu yah! Buat kamu yang udah baca, yuk tulis di kolom komentar tanggapan kamu soal buku ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun