Mohon tunggu...
Ardiah Umi Karimah
Ardiah Umi Karimah Mohon Tunggu... Administrasi - Politeknik Negeri Semarang

-

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ardiah Umi, Dari Mimpi Pertukaran Mahasiswa hingga Menemukan Jalan Baru

20 Desember 2024   17:31 Diperbarui: 20 Desember 2024   17:31 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Part 1: Menggarisbawahi Makna 'Mimpi' yang Sesungguhnya 

Sejak semester tiga, Ardiah Umi, mahasiswi jurusan Administrasi Bisnis di Politeknik Negeri Semarang, telah membayangkan dirinya menjelajahi dunia yang lebih luas. Mimpi untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa bukan sekadar keinginan belaka, melainkan sebuah hasrat yang mendalam untuk belajar dan mengalami hal-hal baru. Inspirasi itu muncul ketika ia membaca sebuah artikel tentang seorang mahasiswa Indonesia yang berhasil meraih beasiswa di sebuah universitas ternama di Skotlandia. Kisah mahasiswa tersebut begitu menginspirasinya, hingga Ardiah pun bertekad untuk mengikuti jejaknya.

Negara sakura, Jepang, menjadi tujuan utama Ardiah. Ia terpukau oleh budaya, teknologi, dan keindahan alam negeri matahari terbit. Bayangan tentang berjalan-jalan di sepanjang jalanan Tokyo yang ramai, menikmati keindahan bunga sakura di musim semi, dan belajar bahasa Jepang langsung dari penutur aslinya, membuat hati Ardiah berbunga-bunga.

Proses persiapan pun dimulai. Ardiah mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang program pertukaran mahasiswa yang ada. Ia bergabung dengan berbagai komunitas online, mengikuti seminar, dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Persyaratan yang harus dipenuhi cukup menantang, mulai dari nilai akademik yang tinggi, kemampuan bahasa Inggris yang baik, hingga esai yang menarik. Namun, Ardiah tidak gentar. Dengan tekad yang kuat, ia mulai mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan.

Salah satu kendala yang dihadapi Ardiah adalah kesulitan dalam mencari surat rekomendasi dari dosen. Beberapa dosen yang ia mintai bantuan sedang mengikuti penelitian, sehingga kurang mudah untuk meluangkan waktu. Namun, Ardiah tidak menyerah. Ia terus berusaha hingga akhirnya menemukan dosen yang bersedia membantunya. Dukungan dari orang tua dan teman-teman juga menjadi motivasi tersendiri bagi Ardiah untuk terus berjuang.

Part 2: Kegigihan di Tengah Tantangan

Kegagalan untuk mengikuti program pertukaran pelajar tidak menyurutkan semangat Ardiah. Ia justru semakin termotivasi untuk mencari alternatif lain yang dapat mengasah kemampuan dan memperluas wawasannya. Dengan tekad bulat, Ardiah mulai menjelajahi berbagai sumber informasi mengenai program Merdeka Belajar. Ia menghabiskan berjam-jam di depan layar komputer, membaca artikel, menonton video, dan bergabung dalam forum diskusi online.

Setiap hari, Ardiah mencatat segala informasi penting yang ia dapatkan. Ia membuat daftar program-program yang relevan dengan minat dan bakatnya, serta persyaratan yang harus dipenuhi. Ardiah juga aktif bertanya kepada teman-teman, dosen, dan alumni mengenai pengalaman mereka mengikuti program Merdeka Belajar.

Dalam perjalanannya mencari informasi, Ardiah tidak jarang menemui berbagai kendala. Salah satu tantangan terbesar adalah banyaknya pilihan program yang tersedia. Ia merasa kebingungan dalam memilih program yang paling sesuai dengan tujuannya. Selain itu, Ardiah juga harus berhadapan dengan informasi yang tidak akurat atau menyesatkan. Namun, ia tidak menyerah begitu saja. Ardiah terus berusaha mencari informasi yang valid dan terpercaya.

Part 3: Menemukan Jalan Sendiri untuk Mengukir Jejak Baru 

Meskipun program pertukaran mahasiswa  yang diimpikan harus ditunda, Ardiah tidak berdiam diri. Ia memutuskan untuk tetap aktif mencari pengalaman belajar yang baru. Dengan semangat yang membara, Ardiah mengajukan diri untuk mengikuti program magang di sebuah startup lokal. Di sana, ia terlibat dalam berbagai proyek, mulai dari membantu tim pemasaran dalam membuat konten media sosial hingga memberikan dukungan administratif kepada tim operasional. Pengalaman magang ini tidak hanya memberikan Ardiah kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya di bangku kuliah, tetapi juga membuka wawasannya tentang dunia kerja yang sebenarnya. 

Selain magang, Ardiah juga menyalurkan kreativitasnya melalui pembuatan konten kreatif. Ia aktif membuat content di Instagram yang berisi tips-tips seputar produktivitas, pengembangan diri, dan pengalaman belajarnya. Melalui content video tersebut, Ardiah berharap dapat menginspirasi banyak orang, terutama teman-temannya sesama mahasiswa, untuk terus belajar dan berkembang. Tidak hanya itu, Ardiah juga aktif menulis artikel di blog pribadi tentang berbagai topik yang menarik minatnya.  

Dengan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan di luar kampus, Ardiah merasa semakin percaya diri dan mandiri. Ia menyadari bahwa belajar tidak hanya terbatas di dalam ruang kelas. Dunia di luar sana adalah kelas yang sesungguhnya, di mana ia dapat belajar banyak hal yang tidak diajarkan di buku. Ardiah juga merasa bahwa kegiatan-kegiatan ini membantunya untuk mengembangkan berbagai keterampilan soft skills, seperti komunikasi, kerja sama tim, dan problem-solving. 

Part 4: Inspirasi Bagi Gen-Z

Kisah Ardiah Umi mengajarkan kita banyak hal. Kegigihan, keoptimisan, dan semangat belajar yang tinggi adalah kunci sukses. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Ardiah tetap fokus pada tujuannya. Ia membuktikan bahwa dengan kemauan yang kuat, semua hal dapat tercapai. Kisahnya menjadi inspirasi bagi Gen-Z untuk berani mengejar mimpi dan tidak mudah menyerah.

Part 5: Ardiah Umi, Ingin Membawa Masa Depan yang Unik

Dengan semangat yang membara, Ardiah yakin bahwa masa depannya akan cerah. Ia akan terus belajar dan mengembangkan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kisah Ardiah juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya mendukung generasi muda untuk meraih potensi maksimalnya. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang generasi muda Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun