Mohon tunggu...
Ardia BrilianiaUtama
Ardia BrilianiaUtama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkenalkan Umbi Akar, Mahasiswa PMM UMM Mengajak Anak-anak Melakukan Budidaya Kentang

8 April 2023   21:59 Diperbarui: 8 April 2023   22:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Tim PMM Bhaktimu Negeri UMM gelombang 01 kelompok 66, Adzar Agislah Akbar, Ardia Briliania Utama Ningrum, Alfiatun Hasanah, Alif Andini Mualifah, Adinda Salsabila Margania.

Mahasiswa UMM yang sedang melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) sedang membantu pendidik untuk memperkenalkan umbi akar di KB-RA Impianku di Jl. Ikan Tombro Selatan Gg. 02 No. 100 Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin (7/3). Foto: Dok. Mahasiswa UMM

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, Pengabdian masyarakat di KB-RA Impianku di Jl. Ikan Tombro Selatan Gg. 02 No. 100 Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) adalah salah satu kegiatan wajib pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melakukan pengertian kepada masyarakat dan memberikan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dokpri
Dokpri

Kelompok mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat (PMM) 66 UMM turut membina anak-anak KB-RA Impianku dalam memperkenalkan tanaman umbi umbian, salah satunya umbi akar. Dalam hal ini anak-anak usia 5-7 tahun tentunya sudah harus mulai memahami seberapa pentingnya sayur untuk tubuh kita. Untuk itu, tidak hanya melalui kegiatan di dalam kelas saja kami memberikan pengetahuan dasar, tetapi juga berkegiatan di luar kelas dengan melakukan praktik budidaya kentang.

" Praktik ini kami lakukan supaya anak-anak lebih bisa memahami bukan hanya dari produk matangnya saja, kan kalau di rumah taunya sudah jadi perkedel, kentang goreng, maupun olahan kentang lainnya. Nah, dari sini kita coba kenalkan juga, ternyata sebelum diolah menjadi makanan yang biasa teman-teman makan itu ada proses tumbuhnya juga. " Tutur Akbar selaku ketua koordinator kelompok kegiatan PMM.

Reaksi anak-anak mendapatkan pembelajaran seperti ini sangat menyenangkan, mereka mengkritisi semua yang ingin mereka tahu. Seperti yang dikatakan Alfia pada proses pembelajarannya " Ternyata, anak-anak juga seneng diajak belajar begini, bisa sambil main air katanya. Disamping itu, kita juga bisa melatih dan mengukur  kecekatan tiap individunya, kan kita pakai botol bekas yang dibawa dari rumah, terus dikasih tau caranya begini-begini. Ada yang langsung paham, ada yang harus diulangi berkali-kali baru bisa paham. " 

Dokpri
Dokpri

Bagi kami, memberikan pengetahuan seperti ini cukup penting, bukan hanya memberikan pengetahuan saja tetapi juga memberikan pengalaman. Sehingga anak-anak bisa lebih menghargai apa yang ada di bumi ini. Selain itu, kegiatan ini juga cukup berkaitan dengan tema yang kami angkat yaitu ingin membangun jiwa entrepreneur sejak dini. Melalui pembudidayaan kentang ini, setelahnya akan diajarkan juga praktik jual beli atau berwirausaha kentang goreng.

" Capaian sasaran kami juga sudah cukup mengena ke anak-anak. Buktinya anak-anak sangat menikmati kegiatan pembelajaran ini, banyak yang ingin mereka tahu. Sehingga, kami harapkan apa yang kami sampaikan ini memang benar-benar bermanfaat untuk mereka di hari ini maupun di masa yang akan datang. " Tutur Akbar.

Program Pengabdian Masyarakat para mahasiswa UMM bersama PMM gelombang 01 kelompok 66 ini dibina oleh Bapak Risky Angga Pramuja, SE., M.Ec.Dev. Adapun anggota PMM 66 mayoritas dari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM.

"PMM 66 tidak mengajarkan teori saja tetapi juga melakukan praktik kewirausahaan seperti membuat kreasi aksessoris kemudian menjualnya dengan membuat mini bazaar, mengajari memasak dan jual beli kentang goreng, dan terakhir membuat kreasi aquarium dan tabungan dari bahan kardus bekas," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun