Mohon tunggu...
Ardi shafardi
Ardi shafardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin menjadi orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Eksistensi Filsafat Komunikasi di Era Digital

5 Desember 2021   18:42 Diperbarui: 5 Desember 2021   18:48 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Merasa diri terburu-buru untuk menyelesaikan dan mengambil bagian dalam beberapa kegiatan yang sangat tidak berarti. Tidak terhubung dengan yang penuh kasih dengan cara yang seharusnya, seperti yang diungkapkan dalam serta para sahabatnya. 

Selain itu, konsekuensi paling nyata dari globalisasi dan perluasan teknologi komunikasi adalah perkembangan dan inovasi, baik secara ekonomi maupun budaya, yang meresapi praktik keagamaan umat tidak pernah menentang globalisasi; menerima fenomena globalisasi tetapi juga memiliki kontrol yang kuat terhadap aturan-aturan dasar .

Namun, globalisasi ini telah menimbulkan banyak tantangan bagi pengakuan. Kajian ini mencakup deskripsi rinci tentang konsep tentang komunikasi, alat komunikasi termasuk, tertulis, lisan, bahasa, dll.

Selain itu, perluasan hubungan antarbudaya melalui komunikasi juga telah didokumentasikan. Globalisasi komunikasi massa kontemporer dan tantangan yang diciptakannya bagi juga telah dianalisis. 

Selain itu,Scenario futuristic bagi Negara-negara untuk menghadapi dan mengatasi masalah globalisasi yang merusak citra ini diusulkan.

Bagaimana kajian hubungan interaksi melalui pendekatan aksiologi ontologi dan epismologi?

Penting bagi peneliti untuk mengenali dan memahami orientasi ontologis dan epistemologis  dalam paradigm penelitian karena dapat menentukan keseluruhan jalannya proyek peneliti (Hussey dan  Hussey, 1997). Empat aliran pemikiran tentang klaim pengetahuan juga dibahas secara kritis. 

Mereka  adalah: Idealisme; Realisme; Positivisme dan interpretivisme. Dalam mewujudkan potensi utilitas filsafat,
system pemikiran dan tindakan perlu diperhatikan (Berg, 2001). 

Klaim pengetahuan filosofis ini mewakili  seperangkat asumsi mendasar dalam kaitannya dengan dunia dan peneliti. Denzin dan Lincoln (2000)  mengemukakan bahwa asumsi-asumsi yang relevan dengan filosofi penelitian adalah: being (ontologi);  mengetahui (epistemologi) dan bertindak (aksiologi). 

Beberapa penelitian terletak dalam epistemology  positivis, di mana tidak ada kebenaran objektif yang diterima dan kebenaran atau generasi makna dating  melalui keterlibatan sosial dengan dunia (Crotty, 1998). 

Dalam hal ini, penyelidik atau peneliti dan objek  yang diselidiki atau diteliti dianggap sebagai entitas yang independen, dan peneliti mampu mempelajari  objek tanpa mempengaruhi atau dipengaruhi olehnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun