Mohon tunggu...
Ardi Gunawan
Ardi Gunawan Mohon Tunggu... Pedagang -

Bukan Profesional, bahkan dibawah standar Amatir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semut Rangrang & Budaya Gotong Royong

6 September 2017   08:58 Diperbarui: 6 September 2017   09:12 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://youtu.be/e09nbx_P7KA

Indonesia dikenal dengan ragam kebudayaan dan semangat kebersamaannya, tradisi turun-temurun meliputi upacara adat,Gugur Gunung,Gotong royong atau bisa disebut "Sambatan"masih dilestarikan hingga saat ini, meski sudah mulai mengalami penurunan atau tidak sesemarak dahulu.

Semasa kecil saya, tradisi yang disebutkan di atas masih sangat kental, misalnya "sambatan" pembuatan Rumah yang melibatkan seluruh warga Padukuhan atau Dusun tanpa upah, hanya saja pemilik rumah menyediakan makanan untuk seluruh warga yang turut serta dalam kegiatan tersebut, namun berbeda dengan kondisi dewasa ini, sambatan pembuatan Rumah sudah mulai ditinggalkan.

Dari yang saya amati, penyebab utama pudarnya tradisi tersebut dikarenakan Beralihnya profesi, minimnya kepedulian & kesibukan tiap-tiap individu.

Mengapa beralihnya profesi menjadi penyebab utama?. 

sebab, semasa kecil saya, warga masyarakat hampir 100% berprofesi sebagai Petani & Nelayan, yang notabene bekerja di lingkungan sendiri. namun beberapa tahun terakhir banyak warga yang sudah mulai merantau meninggalkan kampung halaman. jika sudah merantau tentu saja tidak bisa mengikuti kegiatan di atas. namun ada sisi positifnya juga, sebab, dengan merantau akan meningkatkan ekonomi, dan sisi negatifnya kehilangan semangat kebersamaan.

mengapa saya memberikan judul yang berkaitan dengan Semut Rangrang?

sebab,hingga saat ini Semut Rangrang masih melestarikan semangat Kerja sama atau bisa disebut dengan Gotong Royong, dalam pembuatan Sarang (Rumah), dan Jiwa Korsa atau satu rasa satu jiwa, senasib sepenanggungan,

Silakan buktikan utuk menguji kebenaran yang saya sampaikan, cukup sampeyan usik Sarangnya, atau melukai satu ekor Semut Rangrang saja, pasti seluruh Koloni Semut akan mengeroyok anda.

Tentu saja kita selayaknya belajar dari apapun,dari manapun. sekianya ada hikmah yang bisa dipetik, mengapa tidak?

berikut saya lampirkan Video Pengamatan Proses Pembuatan Sarang Semut Rangrang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun