Belakangan ini tanah air banyak terkoyak. Kebhinekaan yang terus-terus terusik. Entah salah mana benar mana. Yang jelas kedamaian itu sudah terinjak-injak hebatnya. hufffttt.. pusing tujuh keliling dengan pemandangan tak bermutu ini. Mungkin suatu saat nanti orang-orang akan terbuka mata pikirannya, tapi dengan jalan waktu yang panjang. Alangkah syahdunya puisi karya Gus Mus berikut ini. Akan tepat menyentuh bagi mereka yang memang menomorsatukan dimensi kemanusiaan.
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini
mereka tak mau kalah dengan kaum beragama lain di negeri negeri lain
Demi mendapatkan ridhlo-Mu mereka rela mengorbankan saudara saudara mereka
Untuk merebut tempat terdekat disisi-Mu,
mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba hamba-Mu sendiri
Demi memperoleh rahmat-Mu,
mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran
Bahkan mendukung kelaliman
Untuk membuktikan keluhuran budi mereka,
terhadap setanpun mereka tak pernah berburuk sangka
Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini
Mereka terus membuatkan-Mu rumah rumah mewah diantara gedung gedung kota
hingga ditengah tengah sawah dengan kubah kubah megah,
dan menara menara menjulang untuk meneriakkan nama-Mu,
menambah segan dan keder hamba hamba kecil-Mu yang ingin sowan kepada-Mu
Nama-Mu mereka nyanyikan dalam acara hiburan hingga pesta agung kenegaraan
Mereka merasa begitu dekat dengan-Mu hingga masing masing merasa berhak mewakili-Mu
Yang memiliki kelebihan harta membuktikan kedekatannya dengan harta yang Kau berikan
Yang memiliki kelebihan kekuasaan membuktikan kedekatannya dengan kekuasaan yang Engkau limpahkan
Yang memiliki kelebihan ilmu membuktikan kedekatannya dengan ilmu yang Engkau kurniakan
Mereka yang Engkau anugerahi kekuatan seringkali bahkan merasa diri Engkau sendiri
Mereka bukan saja ikut menentukan ibadah
Tapi juga menetapkan siapa ke surga siapa ke neraka
Mereka sakralkan pendapat mereka
Dan mereka akbarkan semua yang mereka lakukan
Hingga takbir dan ikrar mereka yang kosong bagai perut bedhug
Allahu Akbar... walillah hilham...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H