Mohon tunggu...
Ardhyanda Varell
Ardhyanda Varell Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD 2019

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Memahami Pro dan Kontra Media Sosial dari Film "The Social Dilema"

14 Juli 2021   18:57 Diperbarui: 14 Juli 2021   19:24 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Halo perkenalkan, Nama saya Ardhyanda Varell, Mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Angkatan 2019. Pada artikel - artikel sebelumnya saya hampir sebagian besar membahas tentang seputar Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi, selain karena merupakan program studi yang saya pelajari, Ilmu Komunikasi juga merupakan salah satu ilmu atau hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, dan pasti akan selalu ada di sekitar kita. Ilmu Komunikasi bukan hanya membahas seputar cara kita berkomunikasi saja, namun banyak sekali hal-hal menarik dan penting lainnya, yang tentunya akan sangat menarik untuk dipelajari.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Pengalaman, serta Kekurangan dan Kelebihan dari Kemajuan Teknologi, Informasi dan Komunikasi yang ada di Dunia, khususnya yang terjadi di Indonesia. Dan tentu saya akan membahas tentang Dampak Positif dan Negatif dari semakin maju dan berkembangnya Teknologi, Informasi dan Komunikasi. Karena, banyak sekali opini-opini ataupun pendapat terkait kemajuan hal tersebut. Lantas apakah Teknologi, Informasi dan Komunikasi dapat menjadi manfaat bagi banyak orang?

Sudut Pandang Pribadi, Pengalaman dan Pandangan mengenai sisi Positif dan Negatif dari Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

Di masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini, yang hampir berdampak pada semua sektor yang ada di Dunia, terutama di Indonesia. Yang mengakibatkan melemahnya beberapa sektor atau bidang yang ada di Indonesia, salah satunya adalah di bidang Pendidikan, dimana dengan datangnya virus covid-19 di Indonesia tersebut memaksa Pemerintah meliburkan sekolah tatap muka secara langsung dan di ganti dengan menggunakan Media Online. 

Jadi siswa tetap berada dirumah dan mendengarkan penjelasan materi lewat platform-platform online seperti Google Meet, Zoom, Google Classroom, dan masih banyak lagi. Hal ini mengakibatkan jaringan atau kualitas internet yang memadai untuk memaksimalkan proses belajar online tersebut.

Banyak sekali manfaat ataupun potensi yang di timbulkan akibat dari hadirnya dan semakin meluasnya penggunaan media social yang ada di Indonesia. Yang pertama adalah media social ber potensi untuk menjadi wadah untuk menyebar luaskan sebuah informasi, yang dikemas dengan semenarik mungkin, sehingga dapat menarik minat masyarakat. 

Selain itu, media social juga dapat di manfaat kan untuk kepentingan promosi sebuah produk atau pun jasa, tinggal bagaimana pesan itu di rancang semenarik mungkin dan mencari sasaran atau target yang sesuai. 

Seperti yang kita ketahui, di Media Sosial seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook banyak akun - akun yang membuat atau membahas tentang ilmu - ilmu pengetahuan, berita terbaru, dan tips and trik dalam kehidupan sehari - hari. Hal ini membuat Media Sosial ber potensi untuk menambah wawasan para pengguna nya, sehingga dapat bermanfaat di kehidupan sehari - hari. 

Media Sosial juga dapat berpotensi untuk menjadi sarana untuk mengenalkan kekayaan dan keindahan alam yang ada di Indonesia, baik itu ke sesame masyarakat Indonesia ataupun ke masyarakat asing/media asing, karena media social memiliki jaringan yang sangat luas

Semua kalangan dan umur, sudah mulai banyak yang mengakses atau menggunakan aplikasi media sosial, baik dari aplikasi di hp ataupun diakses dengan menggunakan website resmi. 

Hal ini dikarenakan semakin maju nya teknologi, informasi, dan komunikasi yang ada sehingga mengakibatkan semakin mudah nya untuk mengakses media sosial, di tambah lagi beberapa keperluan atau kepentingan kita memang harus menggunakan media sosial, baik itu untuk media komunikasi atau hanya sekedar mencari informasi. 

Namun, dengan semakin maju dan berkembanganya Teknologi, Informasi dan Komunikasi mengakibatkan beberapa sektor atau bidang yang sempat sangat melemah, sudah dapat Kembali terbantu. 

Seperti sektor Pendidikan yang di jalankan secara online yang terbantu karena banyak nya aplikasi-aplikasi yang dapat membantu proses belajar mengajar yang ada di Indonesia.

Tidak hanya itu, penyebaran atau penyampaian informasi seputar Covid-19 juga sanagat terbantu dengan semakin majunya Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

Pengalaman serta pandangan saya pribadi terhadap perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi yang ada di Indonesia, maupun yang ada di Dunia sudah terjadi sangat pesat. 

Banyak sekali hal yang ada di sekitar saya dan dapat saya rasakan karena efek atau dampak dari semakin majunya Teknologi, Informasi dan Komunikasi. 

Banyak sekali platfrom ataupun aplikasi yang dapat membantu aktivitas saya sehari-hari, seperti Media Sosial, Aplikasi Edit Video atau Foto, Aplikasi Desain Grafis, dan tentu masih banyak lagi. 

Dan, yang paling penting bagi saya adalah semakin mudah nya dalam menerima informasi, seperti saya yang suka dan gemar seputar Sepakbola, dapat mengakses berita seputar hasil pertandingan, cuplikan ulang pertandingan, ulasan pertandingan dengan sangat mudah dan cepat, apalagi sekarang lagi ramai seputar EURO 2020, Copa America, Pro dan Kontra seputar ESL (European Super League) dan berita atau informasi tentang transfer pemain maupun pelatih, yang sangat menarik untuk disaksikan.

Selain itu, saya juga akan membahas atau mengupas sedikit tentang film " The Social Dilemma" yang mempunyai alur cerita dan pembahasan yang sangat menarik didalamnya, dan kebetulan film ini sangat berkaitan dengan topik pembasahan saya pada saat ini, yaitu mengenai Teknologi, Informasi dan Komunikasi.

 Didalam film ini juga terdapat pembahasan seputar pro dan kontra nya akibat dari  semakin maju dan berkembang nya Teknologi, Informasi dan Komunikasi yang ada di Dunia, yang semakin hari semakin pesat perkembangannya.

Pembahasan mengenai sisi positif dan sisi negative dari teknologi, informasi dan komunikasi yang terjadi di Indonesia akan di sandingkan dengan pengalaman pribadi saya dan pengalaman orang-orang terdekat atau yang berada disekitar saya. 

Pengalaman dalam menggunakan teknologi, informasi dan komunikasi, baik itu media social atau yang lain nya. Dan, akan di kaitkan dengan isi film yang sudah di bahas sebelumnya yaitu film "The Social Dilemma" yang tentu akan sangat menarik untuk dibahas.

Media Sosial dan "The Social Dilemma"

The Social Dilemma adalah film docudrama (documenter sekaligus drama) arahan Jeff Orlowski tahun 2020 yang mengisahkan tentang perkembangan sosial media dan efeknya di masyarakat dunia. 

Dalam hal ini, The Social Dilemma berupaya mengangkat bagaimana perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook, Instagram, Google, mengeksploitasi data-data pengguna. 

Film ini membongkar bagaimana sosial media didesain untuk menumbuhkan adiksi kepada penggunanya dan membuat mereka cenderung mengabaikan keamanan data-data mereka sehingga rentan terhadap penggalian data. 

Data-data yang dikumpulkan perusahaan teknologi berskala global tersebut tidak hanya digunakan untuk kepentingan politik atau golongan, tetapi juga menimbulkan efek buruk bagi kondisi psikis pengguna berkenaan dengan kesehatan mental dan penyebaran teori-teori konspirasi. 

Film ini menampilkan para tokoh di balik perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Pinterest, Instagram, yang menjelaskan pendapat mereka berdasarkan pengalaman yang mereka alami selama bertahun-tahun mengembangkan berbagai proyek dan fitur aplikasi. (source : Wikipedia)

Film dokumentar berdurasi 1 jam 34 menit ini, mengungkapkan fakta dan data terkait bagaimana media sosial dibuat agar dapat membuat seseorang menjadi sangat tergantung dengannya. Hal tersebut membuat pengguna media sosial berpotensi memiliki gejala penyakit mental, termasuk Skizofrenia.

Di dalam film "The Social Dilemma" tersebut menunjukkan bahwa kehadiran media social sebagai salah satu bentuk dari kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi tidak hanya tentang sisi positifnya saja, tapi kita akan di beritahu beberapa sisi negative atau hal-hal jahat pada hadirnya media social, yang akhirnya membuat para pengguna nya mengalami sebuah dilemma.

Pada film "The Social Dilema" di jelaskan bahwa betapa, mengerikannya sebuah atau suatu media social bagi para penggunanya. Mulai dari mengawasi setiap penggunanya, hingga membuat para penggunanya ketagihan serta kecanduan dengan media social, sehingga hal tersebut dapat mengakibatkan seseorang (pengguna media social) tersebut tidak dapat atau tidak bisa lepas dari penggunaan media social tersebut.

Namun, kehadiran media social sebagai salah satu bentuk kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi juga memiliki pengaruh atau kontribusi yang besar bagi kehidupan sehari-hari dan kehidupan di masyarakat. Seperti, banyaknya efek samping karena kecanduan menggunakan suatu media social terhadap Kesehatan mental, banyaknya atau semakin mudahnya penyebaran berita bohong (HOAX), selain itu media social juga kerap digunakan untuk kepentingan politik, dan masih banyak lagi.

Salah satu hal menarik dalam film ini adalah terdapat beberapa cuplikan wawacara dengan orang-orang penting atau orang-orang di balik layar media social serta platform-platform ternama yang sudah banyak dan sering di gunakan oleh manusia, seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya. 

Mirisnya, mereka yang membuat atau menciptakan media social tersebut, sekarang justru memiliki rasa cemas dan khawatir dengan dampak jangka Panjang yang di timbulkan oleh semakin meluasnya penggunaan media social di seluruh dunia. 

Karena, tanpa disadari penggunaan suatu media social dapat membawa serta menimbulkan dampak yang sangat besar bagi seluruh manusia yang ada di Dunia.

Tristan Harris, mantan eksekutif Google yang menjadi pemeran utama film ini, mengatakan ia berharap "The Social Dilemma" dapat menyadarkan masyarakat sebagaimana buku "Unsafe At Any Speed" karya Ralph Nader, yang mendorong kesadaran hukum tentang sabuk pengaman, atau film dokumenter Al Gore tahun 2006 "An Inconvenient Truth" yang mempertajam fokus pada perubahan iklim akibat gas rumah kaca yang dihasilkan manusia

"Manusia menjadi lebih berharga ketika mereka sudah kecanduan, teralihkan, terpolarisasi, tidak mendapat informasi yang benar dan marah; dibandingkan ketika mereka sekadar menjadi manusia, atau warga negara. Itulah sebabnya kita harus mengubah bentuk model bisnis ini," ujar Harris. 

Ditambahkannya, "tiap-tiap kata sifat itu -- kecanduan, teralihkan, terpolarisasi, terusik perhatiannya, marah dan tidak mendapat informasi yang benar -- akan terus meningkat dalam waktu lebih lama, dibanding sistem itu sendiri."

Bagi hampir Sebagian orang yang ada dunia, terutama anak-anak muda, hadirnya media social menjadi sesuatu hal yang sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, apalagi di zaman atau era digital seperti sekarang ini. 

Namun, di dalam film " The Social Dilemma " ini terdapat sebuah pesan yang bertujuan untuk menyadarkan para pengguna media social di seluruh dunia, terkait dampak negative yang di timbulkan oleh hadirnya media social. 

Dimana, berkat kehadiran sosial media, semua informasi sangatlah mudah didapatkan dan bisa terhubung dengan siapa saja. Bahkan, The Social Dilemma juga menampilkan bagaimana caranya satu sistem algoritma media sosial itu bekerja.

Dampak negatif dari media social yang paling sering di temui adalah rasa kecanduan dalam menggunakan media social. Bahaya kecanduan media social dapat berbahaya bagi Kesehatan mental.

Berikut merupakan beberapa contoh nya :

  1. Skizofrenia merupakan penyakit atau gangguan mental di mana seseorang tersebut akan menafsirkan realitas secara tidak normal.
  2. Depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan adanya kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, hingga menurunnya nafsu makan.
  3. Dimensia merupakan penyakit mental yang ditandai dengan adanya gangguan kognitif berupa penurunan kontrol emosional, perilaku sosial, dan motivasi.
  4. Gangguan kecemasan umum (GAD) Adanya GAD membuat seseorang mencemaskan berbagai hal di hidupnya. Penyakit ini telah mempengaruhi sekitar 3 persen penduduk di Amerika Serikat. Pada film The Social Dilemma, seorang remaja berumur 11 tahun selalu merasa cemas ketika ingin mengunggah fotonya di sosial media. Dirinya selalu menggunakan aplikasi edit foto agar mendapat pujian dari pengikutnya di media sosial.

Dari sedikit penjelasan diatas, terkait bahaya nya kecanduan menggunakan media social bagi keshatan mental manusia, dapat kita simpulkan bahwa hadirnya media social sebagai salah satu wujud dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya memiliki dampak positif saja, tetapi juga terdapat dampak negative yang dapat berbahaya bagi manusia itu sendiri. 

Maka daripada itu, menggunakan media social terlalu berlebihan sangat lah tidak baik bagi Kesehatan, kita sebagai manusia harus dapat mengontrol penggunaan media social.

Apalagi sekarang, hampir seluruh elemen masyarakat dapat mengakses atau menggunakan media social, di tambah lagi macam-macam gadget yang semakin modern, dan di bandrol dengan harga yang cukup murah, jadi semua orang dapat dengan mudah untuk memiliki gadget dan mengakses media social.

Selain gadget yang semakin modern, penyebaran yang luas dan harga yang murah, kita sebagai manusia juga semakin di mudahkan dengan cara mendaftar atau cara untuk mengakses media social tidak seribet dan sesulit dulu. Maka, bukan hal yang merepotkan untuk pembuatan akun dan lain sebagainya.

Semakin mudahnya mendapatkan gadget dan mengakses media social, mengakibatkan semakin meluasnya penggunaan media social. Apalagi, semakin banyak orang yang menyalahgunakan penggunaan media social utnuk kepentingan pribadi, dan dapat merugikan orang lain, seperti penipuan, hacker data pribadi, hingga penyebaran berita palsu atau hoax.

Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, tentang Teknologi, Informasi dan Komunikasi terutama terkait hadirnya Media Sosial yang di kaitkan dan dengan film documenter-drama "The Social Dilemma"  dan di tambah dengan pengalaman dan sudut pandang pribadi saya sebagai salah satu orang yang menggunakan media social. 

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa, semakin maju dan berkembangnya sebuah Teknologi, Informasi dan Komunikasi yang ada di Dunia,tidak hanya memiliki sisi positif nya saja, namun banyak sekali dampak dan sisi negative nya juga.

Maka dari pada itu, kita sebagai pengguna media social harus lebih cermat dalam menggunakan media social atau platform-platfrom lainnya. Jangan terlalu berlebihan dalam menggunakannya, gunakan media social seperlunya saja, dan jangan mudah tergiring oleh suatu informasi, harus lebih berhati-hati, dan yang paling penting adalah dapat mengontrol dalam menggunakan media social, jangan sampai media social yang mengatur dan mengusai kita.

Di tambah lagi sekarang, yang mana hampir seluruh dunia sedang ditimpa sebuah bencana yaitu Pandemi Covid-19, sehingga mengakibatkan Sebagian besar aktivitas di laksanakan secara daring. 

Secara tidak langsung, akan mengakibatkan naiknya penggunaan media social, bahkan orang yang sebelumnya tidak paham dan tidak tertarik untuk menggunakan media social, harus menggunakan media social untuk kepentingan informasi dan komunikasi di masa pademi covid-19 ini.

Jika kita lebih bijak dalam menggunakan media social, dan dapat memanfaatkan dengan baik perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang ada, tentu akan menjadi hal yang sangat baik, karena pada dasarnya kehadiran media social adalah untuk membantu kita dan memudahkan kita untuk melakukan sesuatu, terutama untuk kepentingan informasi dan komunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun