Mohon tunggu...
ardhita dwi s
ardhita dwi s Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keefektifitasan Waktu Belajar dengan Adanya Kegiatan Organisasi atau Ekstrakurikuler di SMA Negeri 8 Balikpapan

28 November 2023   16:34 Diperbarui: 28 November 2023   16:35 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan 

Sekolah Menengah Atas adalah tahap pendidikan yang penting dalam kehidupan siswa, di mana mereka tidak hanya belajar mata pelajaran akademik, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri melalui berbagai organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Organisasi dan ekstrakurikuler di sekolah menengah atas memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan minat siswa. Mereka memberikan siswa kesempatan untuk belajar di luar kelas, berinteraksi dengan teman sebaya, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk masa depan mereka.

Organisasi di Sekolah Menengah Atas adalah kelompok yang terdiri dari siswa yang memiliki minat dan tujuan yang sama. Organisasi ini dapat berfokus pada berbagai bidang, seperti olahraga, seni, sains, lingkungan, kemanusiaan, dan banyak lagi. Siswa dapat bergabung dengan organisasi ini untuk mengembangkan minat mereka, memperluas pengetahuan mereka, dan berkontribusi pada kegiatan yang bermanfaat bagi sekolah dan masyarakat.

Tak hanya organisasi, di Sekolah Menengah Atas juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan bagian penting dari pengalaman siswa di sekolah menengah atas. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kurikulum akademik yang terjadwal. Ini dapat mencakup klub, tim olahraga, paduan suara, teater, debat, jurnalistik, dan masih banyak lagi. Kegiatan ekstrakurikuler memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan keterampilan khusus, seperti kepemimpinan, kerjasama tim, kreativitas, komunikasi, juga membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka yang mungkin tidak terungkap dalam lingkungan kelas.

Melalui organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler, siswa dapat belajar mengatur waktu, mengelola tanggung jawab, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Mereka juga dapat memperluas jaringan sosial mereka dan membangun persahabatan yang kuat dengan teman sebaya yang memiliki minat yang sama. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dan memberikan mereka pengalaman yang berharga untuk masa depan mereka, baik dalam dunia pendidikan maupun profesional.

Organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menengah atas dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap waktu belajar siswa. Pengaruh ini dapat bersifat positif atau negatif, tergantung pada bagaimana siswa mengelola waktu mereka dan menyeimbangkan antara kegiatan ekstrakurikuler dan tuntutan akademik. Pengaruh positif dari adanya kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler, yaitu pengembangan keterampilan manajemen waktu, motivasi dan keterlibatan siswa dalam mengikuti organisasi dan ekstrakurikuler, hal ini dapat meningkatkan semangat belajar mereka dan membantu mereka tetap fokus dan berkomitmen terhadap prestasi akademik mereka. Dan juga pengembangan keterampilan tambahan dengan mengikuti organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler misalnya, siswa yang bergabung dengan tim olahraga dapat belajar tentang kerjasama tim, kepemimpinan, dan disiplin. Keterampilan ini dapat membantu mereka dalam belajar dan juga dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun pengaruh negatif dari adanya organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler, yaitu terlalu banyak beban jika siswa terlalu banyak terlibat dalam organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler. Ini dapat mengakibatkan kurangnya waktu yang cukup untuk belajar dan mempersiapkan tugas sekolah. Akibatnya, kinerja akademik mereka dapat terpengaruh. Kemudian stres dan kelelahan akibat tuntutan ganda dari kegiatan ekstrakurikuler dan tugas sekolah. Ini dapat mengganggu konsentrasi dan kinerja mereka dalam belajar dan kurangnya waktu istirahat untuk pemulihan fisik dan mental dan karena kurangnya waktu istirahat dapat mengakibatkan kelelahan dan penurunan kinerja akademik.

Untuk mengatasi pengaruh negatif dan memaksimalkan pengaruh positif organisasi dan kegiatan ekstrakurikuler, penting bagi siswa untuk mengelola waktu mereka dengan bijaksana. Mereka perlu membuat jadwal yang teratur, memprioritaskan tugas-tugas sekolah, dan mengambil waktu istirahat yang cukup. Komunikasi yang baik antara siswa, guru, dan orang tua juga penting untuk memastikan bahwa siswa tidak terlalu terbebani dan dapat menjaga keseimbangan antara organisasi dan ekstrakurikuler terhadap akademik.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini akan menggambarkan dan menganalisa kondisi-kondisi atau peristiwa peristiwa yang terkait dengan permasalahan yang diajukan, selain itu sesuai dengan jenis penelitian ini, maka jenis data yang akan penulis gunakan adalah data-data kuantitatif. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara khusus yang digunakan peneliti dalam menggali data dan fakta yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik angket yaitu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan pertanyaan yang ditujukan kepada responden. Angket yang disebar kepada responden berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskiptif kuantitafif, maka demikian dirasa perlu dalam metode angket ini peneliti menggunakan dua sitem angket yaitu tertutup dan terbuka guna mendapatkan kejelasasan dari pertanyaan yang diberikan dalam kuisioner. Kuisioner tertutup yaitu pertanyaan yang jawabannya sudah ditetapkan oleh peneliti sedangkan kuisioner terbuka adalah kuisioner yang berisikan pertanyaan yang jawabannya diberikan hak penuh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner.

Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian, dimana penelitian ini dilakukan oleh siswa/I SMA Negeri 8 Balikpapan dan Faktor yang mempengaruhinya.

Hasil Penelitian Keefektivitasan Waktu Belajar Dengan Adanya Kegiatan Organisasi atau Ekstrakulikuler di SMA Negeri 8 Balikpapan

Berkembangnya organisasi atau ekstrakulikuler harus didukung dengan daya dukung sumber daya manusia yang kuat. Karena dalam komponen sebuah organisasi atau ekstrakulikuler faktor yang mendominasi dalam melakukan sebuah organisasi atau ekstrakulikuler adalah orang-orang yang berada di dalamnya. Semakin aktif pengurus sebuah organisasi atau ekstrakulikuler maka akan semakin berjalan dengan bagus organisasi atau ekstrakulikuler yang didirikan. Begitu pula sebaliknya, semakin buruk sumber daya manusia yang dimiliki maka akan semakin buruk sebuah organisasi. Tak lupa juga mereka adalah seubah siswa/I SMA yang dimana kewajiban utamanya adalah belajar. Untuk itu dalam tabel ini dirasa perlu memperlihatkan, apakah waktu belajar terganggu dengan adanya kegiatan organisasi atau ekstrakulikuler pada tabel :

Hasil dari data diatas menjawab pertanyaan bahwa penguruus dapat menyesuaikan keadaan terhadap setiap aktivitas yang dilakukan, baik aktivitas organisasi maupun kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pengurus organisasi maupun ekstrakurikuler. Hal ini dibuktikan dengan persentasi jawaban yang diberikan tabel diatas sebagian besar 43,5% siswa kurang setuju dan 38,9% siswa tidak setuju terhadap pernyattan tersebut. Hali ini menyatakan bahwa Sebagian besar siswa merasa tidak terganggu waktu belajarnya walaupun mengikuti kegiatan organisasi dan ektrakurikuler, dikarenakan pengurus memiliki cara masing masing dalam membagi waktu dalam menjalankan aktivitasnya. Tetapi 16,8% siswa setuju dan 0,8% siswa sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Hal ini menyatakan bahwa sebagian kecil orang merasa terganggu waktu belajarnya dengan adanya kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler. Pengaruh yang ditimbulkan oleh tidak mampunya pengurus dalam mengatur waktu juga akan dapat berdampak didalam aktivitas belajar pengurus organisasi, dimana ketika aktivitas belajar yang dilakukan oleh pengurus organisasi terganggu, maka akan secara otomatis hasil yang didapat juga akan terganggu. 

Baik secara Hasil data pada tabel diatas menunjukkan bahwa pengurus yang mengulang mata kuliah dirumah sebanyak 36 orang atau 63,2% dari responden. Hal ini disebabkan karena responden merasa banyak yang harus lebih dipahami mata kuliah yang diterima dari perkuliahan dengan pengulangan kembali dirumah guna memahami materi yang telah diterima. Berdiskusi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh mahasiswa untuk mengulangi mata kuliah yang diterima diperkuliahan. Diskusi dipilih oleh responden karena mereka menganggap belajar secara berkelompok dapat lebih cepat dimengerti dibanding belajar secara sendirian, karena mereka menganggap bisa saling tukar fikiran satu sama lain apabila mereka tidak mengetahui hal yang dipelajari. Selain faktor internal dari pengurus yang menjadikan faktor penunjang pemicu prestasi belajar pengurus, faktor eksternal juga mempengaruhi dari beberapa faktor.

Hasil dari kesimpulan tabel diatas menujukkan bahwa dengan adanya kegiatan organisasi ataupun ekstrakurikuler tidak menghambat waktu belajar siswa, tingkat keefektifannya dibandingkan dengan yang terganggu waktu belajarnya hanya 17,6%.

Pengaruh Kegiatan Organisasi dan Ekstrakurikuler Terhadap Waktu Belajar

Baik secara Hasil data pada tabel diatas menunjukkan bahwa pengurus yang mengulang mata kuliah dirumah sebanyak 36 orang atau 63,2% dari responden. Hal ini disebabkan karena responden merasa banyak yang harus lebih dipahami mata kuliah yang diterima dari perkuliahan dengan pengulangan kembali dirumah guna memahami materi yang telah diterima. Berdiskusi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh mahasiswa untuk mengulangi mata kuliah yang diterima diperkuliahan. Diskusi dipilih oleh responden karena mereka menganggap belajar secara berkelompok dapat lebih cepat dimengerti dibanding belajar secara sendirian, karena mereka menganggap bisa saling tukar fikiran satu sama lain apabila mereka tidak mengetahui hal yang dipelajari. Selain faktor internal dari pengurus yang menjadikan faktor penunjang pemicu prestasi belajar pengurus, faktor eksternal juga mempengaruhi dari beberapa faktor.

 Segala aktifitas yang dilakukan seseorang pasti memiliki dampak atau pengaruh yang ditimbulkan dari kegiatannya, begitu dengan aktivitas organisasi dan ekstrakurikuler. Aktivitas organisasi dan ekstrakurikuler memiliki pengaruh terhadap seseorang yang mengikuti kegiatan tersebut, baik pengaruh yang positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh terhadap tingkah laku, kedisiplinan, pola berfikir, tata kelakuan, dan tindakan maupun pengaruh pada prestasi siswa tersebut didalam belajar. Pada tabel selanjutnya akan sama-sama diketahui seberapa pengaruh yang dilakukan oleh aktivitas organisasi terhadap waktu belajar siswa yang dimulai dari tabel 6.11 berikut ini :

 Hasil dari data yang disajikan diatas menjelaskan bahwa organisasi memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar yang dimiliki oleh setiap siswa, memang tidak dipungkiri setiap aktivitas yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan efek terhadap setiap pelaksananya. Efek tersebut dapat dirasakan dalam jangka waktu yang dekat dan dalam jangka waktu yang lama. Dalam jangka waktu dekat biasa yang ditimbulkan oleh organisasi adalah perubahan akan sikap, tingkah laku serta kepribadian yang mendorong pengurus bersifat dewasa dalam menghadapi setiap tantangan dalam menjalankan aktivitas organisasi yang dilaksanakan. Dalam jangka waktu yang cukup lama diketahui hasilnya adalah proses belajar yang berdampak terhadap indeks prestasi yang dibuat oleh pengurus organisasi tersebut. penguruus dapat menyesuaikan keadaan terhadap setiap aktivitas yang dilakukan, baik aktivitas organisasi maupun aktivitas perkuliahan yang dilakukan oleh pengurus organisasi dan ekstrakurikuler. Hal ini dibuktikan dengan persentasi jawaban yang diberikan tabel diatas tidak ada yang tidak setuju mengenai pengurus yang tidak bisa mensiasati waktu antara aktivitas organisasi maupun aktivitas perkuliahan. Hal ini disebabkan karena pengurus memiliki cara masing masing dalam membagi waktu dalam menjalankan aktivitasnya.

 Pengaruh yang ditimbulkan oleh tidak mampunya siswa dalam mengatur waktu juga akan dapat berdampak didalam aktivitas belajar siswa, dimana ketika aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa organisasi terganggu, maka akan secara otomatis hasil yang didapat juga akan terganggu. Baik secara indeks prestasi maupun secara mental. Berdasarkan hasil tabel diatas menerangkan bahwa pengurus tidak setuju mencapai sebanyalk 49 responden atau 36,5 % dari responden. Ini disebabkan mereka dapat membagi waktu dengan baik, disiplin tidak menemukan kendala ketika bekerjasama antara satu dengan yang lain. Hal utama yang menyebabkan ketidak adanya kendala ialah kerjasama yang kompak serta komunikasi yang lancar guna memperjelas hal yang dilakukan. Selanjutnya 40 orang responden atau 29,9% menyatakan kurang setuju karena mereka menganggap bahwasannya waktu belajar mereka menjadi kurang, Tak dipungkiri mereka merasa sulit membagi waktu untuk belajar dengan adanya kegiatan, walaupun waktu belajar mereka terganggu banyak yang beranggapan bahwa dengan mengikuti kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler dapat membantu mereka secara non-akademik, dan untuk mereka yang mengikuti ekstrakurikuler dapat membantu mereka secara akademik yaitu dengan mendapatkan sertifikat dan lain hal.

Cara Agar Waktu Belajar Menjadi Efektif Selama Mengikuti Kegiatan 

Organisasi dan Ekstrakurikuler

Tentunya saat waktu belajar mereka terganggu, mereka memiliki cara sendiri agar tidak tertinggal pelajaran yang ada di sekolah. Berdasarkan jawaban yang kami dapatkan responden memiliki cara yang mayoritas sama dalam mengatasi masalah ini yaitu dengan cara membagi waktu dengan baik, mengerjakan tugas disela-sela kegiatan, tidak menunda-nunda dalam mengerjakan tugas, mengerjakan tugas sebelum kegiatan organisai ataupun ekstrakurikuler dimulai, mengkesampingkan organisasi atau ekstrakurikuler dibawah pembelajaran sekolah, menghindari kegiatan yang mengharuskan dispensasi, tidak mengikuti lomba yang persiapannya panjang, membatasi waktu bermain, dan membuat jadwal untuk diri sendiri. Tetapi masih ada responden yang belum menemukan cara yang baik untuk mengatasi masalah ini. 

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keefektivitasan waktu belajar dengan adanya kegiatan organisasi atau ekstrakulikuler memberikan pengaruh positif. Dengan adanya kegiatan organisasi atau ekstrakulikuler tidak mempengaruhi waktu belajar siswa/I SMA Negeri 8 Balikpapan. Aktivitas organisasi atau ekstrakulikuler bermanfaat bagi siswa/I dibuktikan dengan menambahnya relasi/teman, berkomunikasi yang baik, meningkatnya kepercayaan diri, mendapatkan ilmu berorganisasi atau berekstrakulikuler, dan jiwa kompetesi dalam meraih prestasi. Di dalam organisasi atau ekstrakulikuler para siswa/I SMA Negeri 8 Balikpa

pan belajar membagi waktu antara kegiatan organisasi atau ekstrakulikuler dengan waktu belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun