Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian, dimana penelitian ini dilakukan oleh siswa/I SMA Negeri 8 Balikpapan dan Faktor yang mempengaruhinya.
Hasil Penelitian Keefektivitasan Waktu Belajar Dengan Adanya Kegiatan Organisasi atau Ekstrakulikuler di SMA Negeri 8 Balikpapan
Berkembangnya organisasi atau ekstrakulikuler harus didukung dengan daya dukung sumber daya manusia yang kuat. Karena dalam komponen sebuah organisasi atau ekstrakulikuler faktor yang mendominasi dalam melakukan sebuah organisasi atau ekstrakulikuler adalah orang-orang yang berada di dalamnya. Semakin aktif pengurus sebuah organisasi atau ekstrakulikuler maka akan semakin berjalan dengan bagus organisasi atau ekstrakulikuler yang didirikan. Begitu pula sebaliknya, semakin buruk sumber daya manusia yang dimiliki maka akan semakin buruk sebuah organisasi. Tak lupa juga mereka adalah seubah siswa/I SMA yang dimana kewajiban utamanya adalah belajar. Untuk itu dalam tabel ini dirasa perlu memperlihatkan, apakah waktu belajar terganggu dengan adanya kegiatan organisasi atau ekstrakulikuler pada tabel :
Hasil dari data diatas menjawab pertanyaan bahwa penguruus dapat menyesuaikan keadaan terhadap setiap aktivitas yang dilakukan, baik aktivitas organisasi maupun kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pengurus organisasi maupun ekstrakurikuler. Hal ini dibuktikan dengan persentasi jawaban yang diberikan tabel diatas sebagian besar 43,5% siswa kurang setuju dan 38,9% siswa tidak setuju terhadap pernyattan tersebut. Hali ini menyatakan bahwa Sebagian besar siswa merasa tidak terganggu waktu belajarnya walaupun mengikuti kegiatan organisasi dan ektrakurikuler, dikarenakan pengurus memiliki cara masing masing dalam membagi waktu dalam menjalankan aktivitasnya. Tetapi 16,8% siswa setuju dan 0,8% siswa sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Hal ini menyatakan bahwa sebagian kecil orang merasa terganggu waktu belajarnya dengan adanya kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler. Pengaruh yang ditimbulkan oleh tidak mampunya pengurus dalam mengatur waktu juga akan dapat berdampak didalam aktivitas belajar pengurus organisasi, dimana ketika aktivitas belajar yang dilakukan oleh pengurus organisasi terganggu, maka akan secara otomatis hasil yang didapat juga akan terganggu.Â
Baik secara Hasil data pada tabel diatas menunjukkan bahwa pengurus yang mengulang mata kuliah dirumah sebanyak 36 orang atau 63,2% dari responden. Hal ini disebabkan karena responden merasa banyak yang harus lebih dipahami mata kuliah yang diterima dari perkuliahan dengan pengulangan kembali dirumah guna memahami materi yang telah diterima. Berdiskusi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh mahasiswa untuk mengulangi mata kuliah yang diterima diperkuliahan. Diskusi dipilih oleh responden karena mereka menganggap belajar secara berkelompok dapat lebih cepat dimengerti dibanding belajar secara sendirian, karena mereka menganggap bisa saling tukar fikiran satu sama lain apabila mereka tidak mengetahui hal yang dipelajari. Selain faktor internal dari pengurus yang menjadikan faktor penunjang pemicu prestasi belajar pengurus, faktor eksternal juga mempengaruhi dari beberapa faktor.
Hasil dari kesimpulan tabel diatas menujukkan bahwa dengan adanya kegiatan organisasi ataupun ekstrakurikuler tidak menghambat waktu belajar siswa, tingkat keefektifannya dibandingkan dengan yang terganggu waktu belajarnya hanya 17,6%.
Pengaruh Kegiatan Organisasi dan Ekstrakurikuler Terhadap Waktu Belajar
Baik secara Hasil data pada tabel diatas menunjukkan bahwa pengurus yang mengulang mata kuliah dirumah sebanyak 36 orang atau 63,2% dari responden. Hal ini disebabkan karena responden merasa banyak yang harus lebih dipahami mata kuliah yang diterima dari perkuliahan dengan pengulangan kembali dirumah guna memahami materi yang telah diterima. Berdiskusi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh mahasiswa untuk mengulangi mata kuliah yang diterima diperkuliahan. Diskusi dipilih oleh responden karena mereka menganggap belajar secara berkelompok dapat lebih cepat dimengerti dibanding belajar secara sendirian, karena mereka menganggap bisa saling tukar fikiran satu sama lain apabila mereka tidak mengetahui hal yang dipelajari. Selain faktor internal dari pengurus yang menjadikan faktor penunjang pemicu prestasi belajar pengurus, faktor eksternal juga mempengaruhi dari beberapa faktor.
 Segala aktifitas yang dilakukan seseorang pasti memiliki dampak atau pengaruh yang ditimbulkan dari kegiatannya, begitu dengan aktivitas organisasi dan ekstrakurikuler. Aktivitas organisasi dan ekstrakurikuler memiliki pengaruh terhadap seseorang yang mengikuti kegiatan tersebut, baik pengaruh yang positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh terhadap tingkah laku, kedisiplinan, pola berfikir, tata kelakuan, dan tindakan maupun pengaruh pada prestasi siswa tersebut didalam belajar. Pada tabel selanjutnya akan sama-sama diketahui seberapa pengaruh yang dilakukan oleh aktivitas organisasi terhadap waktu belajar siswa yang dimulai dari tabel 6.11 berikut ini :
 Hasil dari data yang disajikan diatas menjelaskan bahwa organisasi memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar yang dimiliki oleh setiap siswa, memang tidak dipungkiri setiap aktivitas yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan efek terhadap setiap pelaksananya. Efek tersebut dapat dirasakan dalam jangka waktu yang dekat dan dalam jangka waktu yang lama. Dalam jangka waktu dekat biasa yang ditimbulkan oleh organisasi adalah perubahan akan sikap, tingkah laku serta kepribadian yang mendorong pengurus bersifat dewasa dalam menghadapi setiap tantangan dalam menjalankan aktivitas organisasi yang dilaksanakan. Dalam jangka waktu yang cukup lama diketahui hasilnya adalah proses belajar yang berdampak terhadap indeks prestasi yang dibuat oleh pengurus organisasi tersebut. penguruus dapat menyesuaikan keadaan terhadap setiap aktivitas yang dilakukan, baik aktivitas organisasi maupun aktivitas perkuliahan yang dilakukan oleh pengurus organisasi dan ekstrakurikuler. Hal ini dibuktikan dengan persentasi jawaban yang diberikan tabel diatas tidak ada yang tidak setuju mengenai pengurus yang tidak bisa mensiasati waktu antara aktivitas organisasi maupun aktivitas perkuliahan. Hal ini disebabkan karena pengurus memiliki cara masing masing dalam membagi waktu dalam menjalankan aktivitasnya.
 Pengaruh yang ditimbulkan oleh tidak mampunya siswa dalam mengatur waktu juga akan dapat berdampak didalam aktivitas belajar siswa, dimana ketika aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa organisasi terganggu, maka akan secara otomatis hasil yang didapat juga akan terganggu. Baik secara indeks prestasi maupun secara mental. Berdasarkan hasil tabel diatas menerangkan bahwa pengurus tidak setuju mencapai sebanyalk 49 responden atau 36,5 % dari responden. Ini disebabkan mereka dapat membagi waktu dengan baik, disiplin tidak menemukan kendala ketika bekerjasama antara satu dengan yang lain. Hal utama yang menyebabkan ketidak adanya kendala ialah kerjasama yang kompak serta komunikasi yang lancar guna memperjelas hal yang dilakukan. Selanjutnya 40 orang responden atau 29,9% menyatakan kurang setuju karena mereka menganggap bahwasannya waktu belajar mereka menjadi kurang, Tak dipungkiri mereka merasa sulit membagi waktu untuk belajar dengan adanya kegiatan, walaupun waktu belajar mereka terganggu banyak yang beranggapan bahwa dengan mengikuti kegiatan organisasi dan ekstrakurikuler dapat membantu mereka secara non-akademik, dan untuk mereka yang mengikuti ekstrakurikuler dapat membantu mereka secara akademik yaitu dengan mendapatkan sertifikat dan lain hal.