Mohon tunggu...
Ardhita Sheva Ramadhana
Ardhita Sheva Ramadhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencoba menjadi bermanfaat untuk sekitar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sampah Plastik Dihargai 5rb/Kg, Solusi Mengurai Sampah di Bandung?! Super Indo Kenalkan Smart Waste Hub di Kota Bandung

24 Juni 2024   16:45 Diperbarui: 24 Juni 2024   18:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan. Inisiatif ini melibatkan kerjasama dengan pemerintah setempat dan pihak swasta untuk memastikan keberlanjutan program. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mencapai tujuan pengurangan sampah secara keseluruhan. Dengan adanya Smart Waste Hub ini, diharapkan Kota Bandung dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam hal pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Upaya kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Sumber : Ardhita Sheva Ramadhana (Super Indo Ujungberung)
Sumber : Ardhita Sheva Ramadhana (Super Indo Ujungberung)

Sampah Plastik Daur Ulang yang dihargai oleh Wahu akan dihitung per-Kilogram, berikut rincian harganya :

  1. Plastik Kemasan Private Brand Superindo = Rp5000/Kg

  2. Plastik Kemasan Brand P&G = Rp5000/Kg

  3. Galon dan Botol Minum Plastik PET (bahan polimer) = Rp4.500/Kg

  4. Plastik Campur, dan Gelas Plastik = Rp2.500/Kg

Super Indo
Super Indo

superindo.co.id

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 dengan meningkatkan upaya Zero Waste to Landfill, Super Indo secara resmi memperkenalkan konsep Supermarket Ramah Sampah yang dijalankan di Kota Bandung, sekaligus meluncurkan poin pengumpulan sampah kemasan plastik Smart Waste Hub yang berbasis digital, berkolaborasi dengan Waste Hubs Indonesia dan perusahaan FMCG multinasional Procter & Gamble (P&G) Indonesia. Dengan konsep Ramah Sampah, supermarket yang sudah hadir melayani warga Bandung sejak 1997 ini mampu menangani seluruh sampah operasionalnya dengan pendekatan reduce, reuse, recycle secara optimal. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Super Indo untuk menjalankan bisnis retail yang berkelanjutan dengan fokus pada pengelolaan dan penanganan sampah (Zero Waste) dengan pendekatan sirkular ekonomi, serta edukasi masyarakat untuk merubah kebiasaan membuang sampah yang berdampak buruk pada lingkungan. 

Berdasarkan Data BPS Kota Bandung 2023, jumlah produksi sampah di Kota bandung mencapai 1.594,18 ton per hari pada 2022. Urutan pertama yaitu produksi sampah makanan di Kota Bandung yaitu per hari mencapai 709,73 ton per hari atau sebesar 44,52 persen dari total harian sampah yang diproduksi. Urutan kedua adalah yaitu sampah plastik mencapai 266,23 ton per hari atau sebesar 16,70 persen. Kemudian, di urutan ketiga ada sampah kertas. Sampah jenis kertas ini mencapai 209,16 ton per hari atau sebesar 13,98 persen dari total harian produksi sampah di Bandung. Boudewijn van Nieuwenhuijzen, President Director Super Indo mengungkapkan "Sebagaimana kita ketahui bersama, Hari Peduli Sampah Nasional diperingati untuk mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki peran dalam menjaga lingkungan dengan mengelola sampah melalui langkah-langkah sederhana yaitu Reduce, Reuse, Recycle (3R). Sebagai implementasi payung besar program Sustainability Super Indo yaitu "ZeroToLandfill", saat ini kami dengan bangga memperkenalkan program Supermarket Ramah Sampah dimana Kota Bandung menjadi pilot project sebelum diimplementasikan secara nasional. Dengan berinvestasi dalam program ini, kami ingin membangun fondasi yang kuat untuk transisi ke masa depan yang lebih ramah lingkungan dan membuktikan bahwa kami sebagai pelaku usaha memiliki komitmen tinggi mendukung program untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui pelaksanaan ekonomi sirkular."

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengungkapkan bahwa "Dalam kurun waktu ini, kami di Kota Bandung dibayangi oleh permasalahan sampah akibat peristiwa di TPA Sarimukti pada tahun 2023 berimbas kepada penumpukan sampah hingga 41.000 ton sehingga penumpukan sampah yang tidak terbuang di sudut kota Bandung sangat mengganggu masyarakat. Untuk dapat mengatasi permasalahan sampah, Pemerintah Kota Bandung telah membuat berbagai macam program penanganan sampah yang cukup sejalan dengan yang dilakukan oleh Super Indo yaitu Gerakan Kang PisMan yang merupakan kependekan dari kata Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah. Atas nama Pemerintah Kota Bandung, kami memberikan apresiasi kepada Super Indo yang telah menginisiasi dan menjadikan Kota Bandung menjadi Pilot City dalam program Supermarket Ramah Sampah."

Merlijn Lammesen, Co-founder Waste Hubs Indonesia (WAHU) mengatakan, "kami bangga berkolaborasi dengan Super Indo dan P&G Indonesia dalam menghadirkan Poin Pengumpulan Sampah Plastik WAHU di Kota Bandung. Setelah kami meluncurkan dua fasilitas di Tangerang dan Bekasi, kami berharap fasilitas baru di Kota Bandung ini dapat memenuhi permintaan pelanggan untuk lebih banyak titik pengumpulan dan lebih jauh lagi mengejar ambisi kami untuk menciptakan jaringan pusat pengumpulan sampah plastik terkemuka, paling transparan, dan profesional di Indonesia dengan menggunakan teknologi fintech yaitu aplikasi WAHU. Saat ini kami sedang bersiap melakukan ekspansi di beberapa titik bersama Super Indo."

 

Jonn Terence Dy, Marketing Head and Sustainability Leader, P&G Indonesia mengungkapkan "Bagi kami di P&G, keberlanjutan lingkungan merupakan bagian integral dalam menjalankan bisnis. Kami senantiasa fokus mengembangkan berbagai inovasi program dan produk yang tidak hanya memiliki kualitas superior, namun juga berkelanjutan bagi lingkungan. Untuk mencapai misi tersebut, kami juga menjalin kolaborasi dengan banyak pihak untuk mengatasi berbagai isu lingkungan yang kompleks, termasuk dengan salah satu mitra ritel kami Super Indo, dan WAHU. Lewat kolaborasi kami bersama Super Indo sejak dua tahun lalu serta dukungan terhadap program ini, kami berharap dapat memperkuat upaya bersama dalam menjaga lingkungan, sehingga semakin banyak konsumen terlibat dalam program pemilahan dan pengelolaan sampah, guna menghasilkan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan. Ini adalah cara konkret kami dalam mewujudkan misi P&G sebagai Force for Growth and Force for Good."

Sementara itu, Yuvlinda Susanta, General Manager of Corporate Affairs & Sustainability, Super Indo mengungkapkan "Supermarket Ramah Sampah merupakan inisiasi keberlanjutan dengan dua aspek penting yaitu melakukan manajemen sampah dengan pendekatan 3R pada 100% sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasional sehingga menjadi zero to landfill, dan menjalankan edukasi publik untuk merubah kebiasaan buang sampah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Dalam upaya edukasi publik tersebut, Super Indo memperkenalkan Poin Pengumpulan Sampah Kemasan Plastik yang bekerja sama dengan Waste Hubs Indonesia, dan didukung oleh P&G Indonesia."

Aksi kolaborasi Super Indo bersama P&G Indonesia telah berjalan sejak dua tahun lalu. Diawali dengan program Conscious Living di wilayah Bandung dan Jakarta untuk pelanggan dan konsumen Super Indo serta P&G Indonesia. Pada program bersama Waste Hubs Indonesia tahun ini, adapun jenis sampah yang dapat dikumpulkan mencakup beberapa jenis kemasan plastik produk Super Indo 365 dan produk P&G Indonesia (Shampoo Pantene, Head & Shoulders, Rejoice, Herbal Essences, dan Pewangi Pakaian Downy). Masyarakat yang sudah mengikuti program ini dan telah memenuhi syarat, dapat poin yang terkumpul di aplikasi WAHU menjadi saldo e-wallet dan voucher belanja Super Indo.

superindo.co.id

Super Indo
Super Indo

Langkah ini merupakan upaya untuk mengurangi sampah dan mengelola limbah secara lebih efisien di kota Bandung. Melalui kolaborasi antara pemerintah kota, Super Indo, dan komunitas lokal untuk memastikan tersedianya dukungan finansial dan teknis. Selain itu, kampanye edukasi yang intensif dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.

Dengan adanya Smart Waste Hub, diharapkan Kota Bandung dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengelola sampah secara lebih modern dan berkelanjutan.

Ardhita Sheva Ramadhana 

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun